pembunuh bersimpati

104 4 0
                                    

Liam sampai dirumah sakit tempat dia bekerja, tepatnya dr psikolog di rumah sakit terbesar di Amerika. Liam memasuki ruang kerjanya dan terdapat seorang pria yang jari tangan nya tidak ada dikedua tangannya. Liam lalu menanyakan apa trauma laki-laki itu.

"Kau kesini sendirian? Ada keluhan apa sampai dirimu kesini?" Tanya Liam pada laki-laki itu yang sedang duduk dikursi terapi nya. Pria itu menutup matanya dan badannya bergetar ketakutan.

"Aku takut dengan wanita" jawab pria itu sambil berlinang air mata. Liam lalu mencatat sesuatu dari notebook nya.

"Kenapa kau takut dengan wanita?" Tanya Liam sambil mendengarkan keluh pria tanpa jari itu.

"Dia memotong jari tanganku" jawab pria itu bergetar. Liam mengerutkan keningnya dan terus mencatat nya. Pria itu membuka mulutnya lagi.

"Wanita pirang berwarna merah biru, wanginya sangat menggoda, tatapan biru menyeramkan, bibir merah menyeringai" ucap pria itu bergetar. Liam tidak mengerti tetapi dicatat kembali dibukunya.

"Apa dia yang memotong jarimu?" Tanya Liam kembali. Tapi pria itu berteriak histeris.

"Aaa.... Tatapannya menyeramkan. Aku takut..." Jawab pria itu. Liam merasa kebingungan wanita mana yang dimaksudnya.

'sebaiknya aku bertanya dengan ayah' pikirnya.

Setelah dia belanja dari pusat pembelanjaan wanita. Harley segera pulang ke mansion karena dia sudah lelah berkeliling mall. Dia belanja tas,baju-baju,gaun,sepatu,parfum,kosmetik,perhiasan  berbagai merk brand terkenal. Dia menaruh belanjaan kedalam mobil, dan dia pergi dari parkiran mall.

'sebenarnya masih banyak sisa uang dari ayah. Tapi membeli mainan agak boros karena mainanku terlalu banyak'pikir Harley sambil menyetir. Saat dilampu merah Harley melihat seorang wanita yang diganggu oleh beberapa pria mabuk,sekitar 5 pria dimata Harley. Merasa tangannya gatal dia mengambil senjata revolver nya yang dia taruh di rak mobilnya dan menuju gang kecil dimana wanita itu akan dicelaki.

"Tolong" teriak wanita itu. 5 pria mabuk itu tetawa sambil membuka paksa baju wanita itu.

"Haa...haa..haa... Silahkan teriak sepuasnya manis. Tidak ada yang akan menolongmu" ucap pria itu sambil melepas celananya. Merasa tidak sanggup untuk teriak wanita itu menutup matanya dan ada suara tembakan ditempat dia berdiri.

"Dorr...dorr..dorrr..." Tembakan itu pas kena 5 pria itu tepat dikepalanya. Wanita itu membuka matanya dan berteriak melihat mayat kelima pria mabuk itu sudah bersimbah darah.  Harley yang sedang memakai masker dimulutnya dan kacamata hitam berdiri dihadapan wanita yang sedang menutup dadanya. Wanita itu ketakutan.

"Jangan bunuh aku nona" ucap wanita itu bergetar. Harley memutarkan matanya dan melemparkan jaket berbulunya kepada wanita itu.

"Pakai itu dan telfon polisi" suruh Harley. Wanita itu mengambil jaket berbulu itu dan memakainya. Harley memberikan wanita itu cek sebesar $10.000 dolar sebagai uang tutup mulut atas aksinya.

"Ambil uang itu dan bilang pada polisi kalau kau menemukan jasad pria mabuk digang ini. Jika kau mengatakan sebenarnya nyawamu akan jadi gantinya" ancam Harley menatap wanita itu. Wanita itu mengangguk mengerti. Harkey tersenyum seringai sambil membalikkan badannya dan meninggalkan wanita itu yang sedang mematung digang kecil itu. Harley mengebut mobilnya dengan cepat.

"Huftt akhirnya aku memainkanmu sayang. Bosan juga 1 hari tanpa mendengar suara tembakan" ucap Harley sambil mencium revolver nya. Dia langsung menuju kemansion dengan kecepatan penuh.

Di gang kecil...

Joshua melihat 5 jasad pria yang kepalanya ditembak oleh sebuah senjata di gang kecil dekat lampu merah. Seorang wanita yang ketakutan sambil meremas jaket bulunya. Joshua bertanya pada wanita itu.

"Apa kau tidak melihat pelakunya nona?" Tanya Joshua menatap wanita yang sedang shock itu. Wanita itu menggeleng kepalanya.

"Ti..tidak pak. Aku tak melihat pelaku itu saat dia menolongku" jawab wanita itu. Joshua meremas rambutnya sendiri.

"Apa dia laki-laki atau perempuan?" Tanya Joshua lagi.

"A..aku tidak tahu. Karena mataku ditutup oleh kain sama salah satu pria yang mau melecehkan ku" jawab wanita itu sambil meminum kopi yang diberi polisi. Joshua langsung mengecek salah satu peluru yang ada di gang kecil itu.

'pelurunya sama persis yang ada didermaga' ucap pria itu dalam hati. Dia lalu menuju kantor polisi untuk melihat hasil otopsi dari rambut yang ditemukan didermaga.


like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang