unstable feeling

57 3 0
                                    

Nichole sedang menonton tv diapartement nya. Saat dia mematikan tv-nya pintu apartemennya terketuk dari luar.

'siapa yang ingin bertamu tengah malam begini?' pikir Nichole dan membuka pintunya. Ternyata itu Harley yang berada didepan pintu.

"Hanna? Kenapa kau kesini malam-malam?" Tanya Nichole melihat mata Harley yang bengkak. Tak lama kemudian Harley memeluk Nichole erat.

"Nichole boleh tidak aku bermalam disini?" Tanya Harley berada di pelukan Nichole.

"Tentu saja boleh. Aku akan membuatkan coklat panas untukmu. Apa kau sudah makan sebelum nya?" Tanya Nichole pada Harley yang memeluk dirinya. Harley menggeleng kepalanya pelan.

"Aku belum makan apapun" jawab Harley duduk dikursi ruang tamu. Nichole membuka mantel Harley yang terkena salju.

"Aku akan memasakan pasta untukmu. Dan aku butuh penjelasan kenapa kau datang keapartemenku malam-malam seperti ini dan membuatku khawatir" ucap Nichole sambil berlari kearah dapur. Harley berada dimeja makan dan melihat Nichole memasak pasta untuknya. Tak lama kemudian Nichole membawa sepiring pasta carbonara dan menaruhnya didepan Harley.

"Makan lah" ucap Nichole sambil menopang dagunya diatas meja. Harley memakannya dengan lahap dan tak lama kemudian Harley menghabiskan nya tak lebih dari 5 menit. Nichole melihat Harley kebingungan.

"Apa kau habis menangis?" Tanya Nichole sambil memberikan segelas coklat panas pada rekannya. Harley menghembuskan nafasnya.

"Nichole, kau lebih dewasa dariku. Apa kau pernah bercinta dengan kekasihmu tapi besoknya kau merasa ketakutan melihatnya?" Tanya Harley menundukkan kepalanya. Nichole menaikan alisnya seakan tak mengerti.

"Maksudmu?" Tanya Nichole kembali. Harley membuka kerah turtleneck nya dan memperlihatkan kissmark dilehernya. Nichole terkejut melihat kissmark di sekeliling leher Harley.

"Astaga!! Siapa yang melakukan ini padamu?" Tanya Nichole menarik tangan Harley kekamarnya yang berwarna ungu. Harley memejamkan matanya.

"Liam White" jawab Harley lemah. Nichole mengerutkan dahinya.

"Liam White? Apa maksudmu William White?" Tanya Nichole sambil memegang bahu Harley. Dia mengangguk pelan.

"Iya..." Jawab Harley. Nichole menepuk dahinya dan mengambil baju tidur untuk Harley.

"Kau tahu, dia temanku di sekolah menengah atas" ucap Nichole sambil menyisir rambutnya. Harley yang sedang membuka baju menoleh kearah Nichole.

"Benarkah?" Tanya Harley menghampiri Nichole yang sedang menyisir rambut diatas kasurnya. Nichole lalu menyisir rambut pendek Harley.

"Iya. Dulu dia orang yang penyendiri. Dia suka menghabiskan waktunya dalam perpustakaan karena dia ingin mewujudkan cita-cita nya menjadi dokter. Dan aku baru tahu kau tinggal bersama ayahnya dan kau bercinta dengannya?" Ucap Nichole terus menyisir rambut Harley. Harley menurunkan bibirnya.

"Sebenarnya aku tidak tahu perasaanku padanya. 2 bulan lalu dia melamarku tapi aku menolaknya. Saat aku menolaknya hatiku terasa sakit. Tapi saat aku menerima cintanya kembali entah mengapa aku sangat senang dan bahagia bersamanya" ucap Harley meneguk coklat panasnya. Nichole yang disebelah nya mendengar cerita Harley sambil memeluk bantalnya. 

"Tapi apakah wajar menyatakan cinta melalui hubungan seks Nic? Aku tak tahu apa yang aku rasa kemarin itu. Antara suka atau takut?" Ucap Harley sambil menghapus air matanya. Nichole lalu memeluknya dengan erat. Dia merasa kasihan mendengar cerita Harley yang baginya dia memiliki emosi labil pada diri Harley.

"Aku mengerti maksudmu Hanna. Cinta sesungguhnya tidak dihubungkan dengan hubungan intim atau lainnya. Melainkan cinta itu adalah dimana kau menyukai seseorang pasti kau akan menjaganya sepenuh hati. Aku rasa Liam seperti itu karena dia terlalu senang saat kau ingin menerima dia dihatimu. Walau dia melakukan seks denganmu tapi bagiku dia salah mengartikan nya. Intinya kau harus mencintai dirinya dengan caramu sendiri. Aku rasa kau mengalami ego yang labil pada dirimu. Kau mencintainya tetapi kau takut. Benar bukan?" Ucap Nichole mengelus punggung Harley diperlukannya.

"Kau benar Nic, aku memiliki sifat labil pada diriku sendiri. Buktinya aku ingin mencintai Liam tetapi aku takut sendiri" jawab Harley sambil menghapus air mata nya dengan tisu. Nichole mengacak rambut Harley gemas.

"Sekarang kau istirahat dulu. Aku tahu kau masih nyeri di kewanitaan mu karena bermain kuda-kudaan dengan Liam" ucap Nichole menarik selimut nya. Harley tertawa kecil dan ikut berbaring disebelah Nichole.

" Hahaha menyebalkan sekali. Tapi terimakasih kau mendengar curhatku"  senyum Harley pada Nichole. Dia mengelus pipi lembut Harley yang sedikit memerah karena dia sedikit tak enak badan.

"Sama-sama Hanna. Kau sudah aku anggap sebagai adikku" jawab Nichole mematikan lampu tidurnya. Mereka tidur dengan tenang sambil ditemani turunnya salju.



Keesokan paginya Liam menghampiri kamar Harley. Dia mengetuk pintu kamar Harley yang sudah berlubang.

"Harley apa kau didalam?" Tanya Liam diluar pintu. Tapi tak ada sautan didalam. Dia menghembuskan nafas nya pelan 

"Aku ingin meminta maaf padamu ,aku menyesal" Akhirnya dia membuka pintu kamar Harley yang tak terkunci. Liam terkejut bahwa Harley tak ada dikamarnya. Dia mencari kekamar mandi tetap tak ada.

"Kemana dia?" Liam berlari kebawah mencari Joshua tetapi pria itu sudah pergi kekantor polisi.

"Kemana kamu Harley??" Teriak Liam dirumahnya. Tiba-tiba dibelakangnya Liam ada seorang pria yang menodongkan senjatanya kearah kepala Liam.

"Ikut kami atau kami menghabisi mu" ucap pria yang memakai setelan hitam itu dan menyuruh Liam berjalan kearah mobilnya. Dia memasukan Liam kedalam mobil dan didalam mobil itu terdapat 3 pria dengan setelan hitam. Mereka membawa Liam entah kemana dengan mobil hitam.

Joshua berada di kantor polisi dan dia berada di ruang  membaca dokumen yang berisi kematian pria Yahudi yang ditemuinya kemarin.

"Dari hasil kematiannya dia meninggal jam 20.25 waktu setempat. Kepala dan kemaluannya tertembak dengan peluru berukuran 5.56x45 mm" jelas Grace pada Joshua yang membaca dokumen itu. Dia memijat keningnya yang sakit.

"Baiklah terima kasih Grace" ucap Joshua meninggalkan ruang forensik dan menuju ruangannya.

'Aku rasa ini perbuatan Harley' pikirnya sambil duduk dikursinya.

Sore harinya Harley dan Nichole baru pulang dari bioskop. Mereka menghabiskan waktu libur mereka untuk bersenang-senang. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.30.

"Nichole seperti nya aku harus pulang. Aku takut paman khawatir jika aku belum berada di rumah" ucap Harley memakai mantelnya kembali. Nichole tersenyum sambil menghampiri Harley yang berada dipintu apartemennya.

"Baiklah, hati-hati kau membawa motor oke. Jalanan sekarang sangat licin" ujar Nichole sambil mencubit pipi Harley gemas. Mereka berpelukan erat.

"Aku akan mengajakmu menonton dan makan pizza setelah natal" teriak Harley dilorong apartemen. Nichole membalasnya dengan lambaian tangan dan menutup pintunya. Harley menuju motor nya dan saat mau menaiki motornya, tiba-tiba handphonenya bergetar dan ternyata itu teks singkat dengan nomor tak dikenal.

'siapa yang punya nomor ini?' dia membuka teks singkatnya dan dia terkejut melihat foto Liam yang terikat dalam keadaan babak belur. Harley menelfon pemilik nomor itu. Dia terkejut mendengar suaranya.

" Temui aku dimansion Harley jika kau ingin dia selamat" ucap seseorang dari dalam telfonnya dan mematikan nya. Harley mengepal kan tangannya geram.

"Eddy Quinn" dia menaiki motornya dan mengendarai dengan kecepatan penuh menuju mansion.

Eddy yang memegang telfon genggam nya tersenyum seringai dan melirik Liam yang sudah babak belur oleh anak buahnya. Eddy lalu keluar dari ruangannya dan memanggil semua pelayan.

"Pelayan!!! " Teriak Eddy ditangga mansionnya. Semua pelayan keluar dari pekerjaan mereka dan berkumpul didepan Eddy sambil menunduk.

"Bersihkan tempat ini sampai bersih. Jangan lupa bersihkan kamar Harley dengan pengharum kesukaan anak itu. Dia akan datang sebentar lagi. Sambut dia dengan hormat" seru Eddy menaiki tangga mansionnya. Semua pelayan mengangguk mengerti dan melakukan tugas yang diberi Eddy.




like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang