berlibur

99 4 0
                                    

Eddy menatap televisi nya dan melihat berita bahwa kantor polisi tempat bekerja Joshua White diledakan bom sampai tempat itu rata menjadi tanah. Sedang kan rumah sakit tempat praktek Liam White diserang oleh sekelompok orang bersenjata dengan menewaskan 123 korban jiwa. Eddy tertawa melihatnya dan menelfon Harley yang ada di mansion pagi ini.

"Anakku, kau melakukan nya dengan baik. Aku sangat bangga kepadamu nak" ucap pria itu sambil memegang tongkat emasnya. Harley yang dimansion tersenyum bangga sambil meminum teh nya dihalaman mansion sambil ditemani haina-hainanya.

"Terima kasih ayah. Mereka layak mendapatkan nya. Karena mereka sudah ikut campur dengan utusanku" jawab Harley sambil mengelus haina-hainanya dengan lembut. Eddy tertawa dengan khas Joker di markasnya.

"Haa....haaa...haa... Kau memang patut dibanggakan nak. Aku semakin menyayangi mu" ucap pria itu sambil meminum Vodka nya. Harley mengetahui sifat ayahnya yang setiap pagi meminum minuman keras. Dia menghembuskan nafasnya pelan.

"Ayah, kurangi lah minum-minuman keras di pagi hari. Lebih baik minumlah air atau tidak teh agar kau semakin sehat dan mampu membunuh bedebah-bedebah itu" ucap Harley sambil meminum teh nya. Eddy terkekeh mendengar.

"Baiklah sayang,aku akan menuruti permintaan mu kali ini. Terimakasih sudah memberi tahuku dengan bijak sayang. Sekarang kau mau hadiah apa dariku? Aku akan pulang hari ini dan menikmati waktuku bersama anakku" tanya pria itu pada anak gadisnya yang sedang dia telfon. Harley tersenyum dan memandang halaman mansion yang dipenuhi mawar merah.

"Aku ingin jalan-jalan bersamamu ayah. Menikmati waktu bersama ayahnya di tempat pembelanjaan dan taman" jawab Harley didalam telfon. Eddy terkekeh mendengar nya bahwa anaknya meminta hal yang sangat sederhana.

"Baiklah kalau itu maumu. Aku akan pulang sekarang dan siapkan dirimu dan haina-hainamu untuk jalan-jalan" ucap Eddy. Harley sangat senang mendengar nya.

"Terimakasih ayah. Aku akan siap-siap menunggumu " ucap Harley senang. Mereka mematikan handphone nya sepihak.

Dirumah sakit..

Joshua yang ditemukan di halaman kantor polisi saat dia menyelamatkan diri dari serangan bom. Dia sudah sadarkan diri dan mendapat dirinya berada dirumah sakit dan melihat tangan dan kakinya diangkat dan dibungkus perban. Dia melihat sekeliling nya dan ada seorang suster menghampirinya.

"Tuan, anda tidak boleh bergerak dulu. Kedua tangan anda sudah  dioperasi karena ada 2 peluru bersarang ditulang lengan Anda, dan kaki anda satunya patah dan terkena pecahan kaca saat anda berusaha menyelamatkan diri. Dan wajah anda juga ada beberapa luka dan memar" ucap suster itu pada Joshua. Pria itu melihat sekeliling nya dan dia bertanya pada suster itu.

"Suste, dimana putra ku? Liam White?" Tanya Joshua pada suster itu.

"Dia ada di ruangan sebelah. Kita menemukan dia di ruang operasi saat kita mengevakuasi korban penembakan di rumah sakit ini. Dan dr White mengalami cedera dikepalanya karena ada yang menyetrum nya dengan stun gun. Saat ini dia belum sadar" jawab suster itu sambil menyuntikkan sesuatu di infus Joshua. Pria itu membuang nafasnya gusar.

"Hanna... Kenapa kau begini nakk?" Ucap pria itu sambil menatap langit-langit rumah sakit.

Dikamar sebelah

Liam masih belum sadarkan diri sampai sekarang. Dia masih berada di alam mimpi nya yang seperti kilas masa lalunya.

" Kak Liam" suara gadis kecil yang ada dibelakang nya yang masih berusia 8 tahun.  Dan anak lelaki itu terkejut melihat gadis kecil itu berlumuran darah ditubuhnya.

"Hanna? Kenapa kau berlumur darah Hanna?" Ucap anak kecil laki-laki itu melihat gadis berambut pirang dan bermata biru itu yang tubuhnya berlumuran darah. Hanna kecil tersenyum seringgai.

"Aku suka melihat warnanya. Aku suka mendengar suara ketakutan mereka yang membunuh mama papa ku. Dan sekarang aku berusaha membunuhmu" Hanna kecil menodongkan senjata ke Liam kecil dan menarik pelatuk nya.

"Dorrr"

"HANNA!!!" Teriak Liam dan dia sudah sadar dari tidurnya. Dia mendapati dirinya sudah diranjang rumah sakit dan kepalanya merasa sakit saat dia bangun tadi. Dokter menghampirinya dan mengecek keadaannya.

"Syukurlah anda sadar dr White" ucap dokter itu dan memeriksa organ vital pria itu. Liam melihat sekelilingnya dan dia sudah ada diruangan pasien VIP,Liam lalu menatap dokter itu.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Liam pada dokter itu. Dokter itu menghembuskan nafas nya dan menjelaskan apa yang terjadi saat Liam tidak sadarkan diri.

"Rumah sakit ini diserang oleh sekelompok penjahat dan memakan korban 123 jiwa,anda adalah korban yang selamat dirumah sakit ini. Kami menemukan anda terbaring diranjang operasi dalam keadaan tidak sadarkan diri dan terikat oleh ranjang operasi,dan kami memeriksa ada cedera dikepala anda yang tersetrum sesuatu. Dan ayah anda dr White dia ada disini karena tempat beliau bekerja diserang dengan bom dan dia selamat walau tangan dan kakinya tertembak oleh seseorang. Saat beliau menyelamatkan diri, dia melompat dari lantai 2 dan kaki dan tangannya patah" jawab dokter itu dan pamit keluar. Liam merasa tidak percaya apa yang dia dengar.

'kenapa kau tega Hanna?' ucap pria itu sambil meremas rambutnya kasar.

Di taman

Harley dan Eddy sedang menikmati hari libur mereka di taman kota. Mereka dikawal oleh anak buah mereka dan tak lupa Harley membawa kedua hainanya yang dirantai dipinggang Harley. Semua yang ada di taman menatap ngeri melihat seorang wanita merantai hainanya dipinggang nya, seakan-akan hainanya menuntun jalan tuannya. Eddy tersenyum seringai melihat masyarakat yang ada di taman ketakutan.  Harley tidak peduli apa dilihat masyarakat, dia terus berjalan sambil mengunyah permen karetnya.

"Apa kau lelah sayang?" Tanya Eddy sambil mengelap keringat yang ada di kening Harley. Wanita itu menggeleng kepalanya.

"Tidak ayah. Justru aku senang bisa jalan-jalan keliling taman bersama ayah dan haina-hainaku" jawab Harley sambil tersenyum. Pria itu langsung mengajak Harley kemobil pribadinya beserta hainanya.

"Ayo kita belanja sesuatu sayang. Sudah lama kita tidak belanja bersama" ucap pria itu sambil mengusap kepala Harley. Akhirnya mereka pergi kepusat perbelanjaan terbesar di Amerika.

Sesampai di pusat belanja, Harley melompat girang karena dia berbelanja dengan ayahnya. Tak lupa dia mengajak hainanya.

"Belanjalah sesukamu sayang. Ambillah sebanyak-banyaknya" ucap Eddy sambil menatap Harley yang sibuk memasang rantai hainanya kepinggangnya.

"Baik ayah" jawab Harley sambil melihat-lihat apa yang dia menarik langsung mengambilnya. Tak peduli orang-orang yang melihatnya membawa haina didalam mall.

like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang