Eddy berada di pesawat pribadinya menuju Amerika serikat untuk pulang. Dia meneguk segelas champagne sambil melihat sebuah foto. Ternyata itu foto Harley yang diam-diam diambil oleh anak buahnya selama 2 bulan. Eddy tersenyum melihat foto Harley yang menghadiri sidang pertama nya.
"Aku bangga padamu sayangku" ucap Eddy sambil meminum champagne nya yang sedikit. Eddy lalu memanggil Noah.
"Noah, sebentar lagi anakku akan berulang tahun. Apa yang harus aku beli untuknya? Apakah mobil?senjata?atau perhiasan?" Tanya Eddy sambil menuangkan champagne nya.
"Sepertinya anda harus memberikan apa yang disukai nona tuan" jawab Noah tertunduk. Eddy tersenyum dan meneguk champagne nya.
"Baiklah. Aku akan memberikan dia mobil mewah keluaran baru dan perhiasan mewah" jawab Eddy menghabiskan minumnya.
Jam 6 pagi alarm Harley berbunyi. Harley terbangun dari tidurnya dan mematikan alarmnya. Saat Harley membalikkan badannya ternyata ada Liam berada disampingnya sambil memeluk pinggang Harley. Dia terkejut melihatnya.
"Aaaaaaaaa!!!!" Harley menendang Liam sampai dia terjatuh. Liam bangkit dari jatuhnya.
"Kenapa kau menendang ku?" Tanya Liam sambil mengusap bokongnya yang sakit. Harley meraih dessert eagle nya yang dia taruh didalam bantalnya.
"Apa yang kau lakukan padaku? Jawab dokter mesum!!" Ucap Harley marah. Liam menaikkan tangannya dan bangkit dari jatuhnya.
"Kau memperkosa ku" jawab Liam sambil mengancing kan bajunya. Harley menaikkan alisnya dan melempar kan senjatanya diatas kasur.
"Aku?? Memperkosamu?" Tanya Harley kembali. Liam mengangguk kepalanya.
"Kau mabuk, saat aku menaruhmu diatas kasur tiba-tiba kau mencium bibirku sampai bibirku berdarah" jawab Liam menunjukkan bawah bibirnya terluka. Harley membeku mendengar jawaban Liam. Dia mengingat kejadian semalam. Pipinya memerah malu.
"Keluar! Keluar sebelum aku mengamuk disini!" Ucap Harley menunjuk jarinya kearah pintu. Liam berlari keluar dikamar Harley dan menutup pintunya. Dia menutup telinganya dan menghitung waktu.
"Siap-siap 3,2,1" hitung Liam dan menutup telinganya. Benar saja Harley berteriak keras didalam kamarnya.
"Arghhhhhh bodohhh!!!!" Ucap Harley melemparkan bantal dan selimutnya kesembarang arah. Dia menggulingkan badannya diatas kasurnya.
"Bodoh...bodohhh..." Kesal Harley pada dirinya sendiri. Joshua keluar dari kamarnya sambil membawa senjata laras panjang dan berlari kearah kamar Harley.
"Harley ada apa? Kenapa kau berteriak?" Tanya Joshua mengetuk pintu kamar Harley yang terkunci. Harley terus berteriak didalam kamarnya.
"Huaaaaa aku kotorrrr" teriak Harley membuat Joshua terkejut. Dia melirik Liam yang berada disamping pintu Harley.
"Kau apakan dia?" Tanya Joshua menodongkan senjatanya. Liam menggelengkan kepalanya sambil menaikan tangannya.
"Aku tidak melakukan apa-apa padanya sumpah" jawab Liam cepat. Joshua menggeleng kan kepalanya dan menurunkan senjatanya.
"Kalian ini seperti anak kecil" ucap Joshua sambil menuruni tangga. Liam kembali kekamarnya untuk siap-siap bekerja.
Diruangannya Harley masih tidak fokus bekerja karena kejadian kemarin. Dia menyalahkan dirinya sendiri karena kejadian tadi malam.
"Bodohnya aku. Andai aku tidak minum sebotol Vodka. Pasti tidak seperti ini. Sialll!!" Umpat Harley mengacak rambutnya. Tak lama kemudian masuklah Nichole membawa setumpuk dokumen.
"Huftt maaf Hanna seperti nya kau akan lembur menyelesaikan ini semua" ucap Nichole menaruh dokumen itu dimeja Harley. Dia melotot melihat semua dokumen itu.
"Whattt??? Ohhh motherfucker banyak sekali" keluh Harley sambil mengusap wajahnya kasar. Nichole menepuk-nepuk pundak Harley.
"Semangat!!!kau pasti bisa menyelesaikan nya" ucap Nichole memberi semangat. Harley tertawa melihat rekannya itu.
"Hahaha baiklah. Sebaiknya kau bekerja" ucap Harley mendorong punggung Nichole kearah pintu.
"Ingat semangat!" Seru wanita itu menutup pintu ruangan Harley. Dia menghembuskan nafasnya dan menghampiri meja kerjanya dan melihat semua dokumen itu.
"Fyuhhhh semangat" ucap Harley merenggangkan tangannya dan menatap kembali semua dokumen itu dan dia langsung mengerjakan tugasnya.
Sementara itu Joshua sedang menyelidik di taman kota. Dimana ada seorang wanita yang tewas diatas tumpukan salju dengan keadaan bugil. Joshua menutup jenazah itu dengan kain.
"Ini sudah ke 3x nya ada pembunuh yang membunuh wanita yang berjalan sendiri. Dia mungkin seorang pria" ucap Joshua menulis sesuatu diatas notenya. Dia memasuki mobil polisi.
"Ayo kita lihat cctv taman ini" suruh Joshua pada rekan sesama polisi.
"Siap sir " jawab mereka semua.
Jam menunjukan 20.00 tepat. Harley membereskan tasnya dan bergegas keluar dari ruangannya. Dia memakai mantel coklatnya. Saat dia berada diparkiran, dia merasa diawasi oleh seseorang. Dia menoleh kebelakang.
"Siapa disana?" Tanya Harley diparkiran mobil. Ternyata tidak ada siapa-siapa disana. Harley menghembuskan nafasnya.
"Aneh" saat dia membuka pintu mobil, tiba-tiba mulutnya dibekap oleh tangan seorang pria. Harley memberontak tetapi tenaga pria itu lebih kuat dan menarik Harley kedalam gang kecil dan memojokkannya.
"Hai nona manis, layani aku dengan tubuhmu" Harley melihat pria itu, kulit pria itu eksotis dan berotot. Wajahnya seperti orang Yahudi. Harley meludah disampingnya.
"Cihh.. aku tidak berniat" jawab Harley angkuh sambil memasukkan tangannya kedalam kantung mantelnya. Pria itu geram dan menjambak rambut Harley.
"Beraninya kau menolak ku nona!! Aku berikan kau sesuatu yang menyenangkan" pria itu menodongkan sebuah belati yang sangat tajam kearah dada Harley. Harley menaikkan alisnya dengan senyuman mengejek.
"Amatir" Harley mengambil revolver nya dikantung mantelnya dan menembakkan kemaluan pria itu.
"Dorrr..."
"Arghhh bedebah kau" pria itu mengarah kan pisaunya kearah dada Harley tapi Harley lebih cepat menghindar. Dia mematahkan tangan pria itu dan mengambil pisaunya."Hah,jangan bilang kau adalah pembunuh yang polisi cari selama 3 hari ini bukan?" Tanya Harley berlutut didepan pria itu yang memegang kemaluannya beserta tangannya.
"Ampun nona,maafkan aku" mohon pria itu sambil bersujud. Harley tersenyum seringai dan menodongkan senjatanya kearah kepala pria itu.
"Kejahatan mu tidak bisa kumaafkan" ucap Harley dingin. Dia menembakkan kepala pria itu.
"Dorrr..."
Harley membuka sarung tangannya dan menaruhnya kedalam kantung mantelnya. Dia melihat pria itu bersimbah darah diatas salju putih gang itu. Dia meninggalkan pria Yahudi itu dan menuju mobilnya dan pergi kerumahnya."Mulai lagi" ucap Harley fokus menyetir. Sudah lama dia tidak memegang senjata selama 2 bulan ini dan sekarang dia menggunakan senjatanya kembali. Dia terus mengemudi mobilnya dengan pelan,karena sekarang jalanan sudah licin karena salju.
Eddy sudah sampai di mansionnya. Tak lama kemudian salah satu anak buahnya datang menghampiri nya.
"Tuan, nona membunuh seorang pria Yahudi yang diketahui dia membunuh beberapa wanita belakangan ini dengan cara menusuk dadanya dan membugilinya" lapor anak buah Eddy yang mengawasi Harley diam-diam. Eddy tersenyum mendengar anaknya telah membunuh lagi. Dia memanggil salah satu anak buah nya.
"Bereskan mayat pria itu dan buang kesungai" seru Eddy pada anak buahnya. Mereka mengangguk mengerti dan pergi ketempat pria Yahudi itu tewas ditangan Harley. Eddy lalu memasuki kamarnya dan berbaring di atas kasur king size nya. Dia menatap foto Harley yang berada dimeja kamarnya.
"Sebentar lagi" ucap Eddy menaruh foto Harley diatas mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
like Harley Quinn ( End )
Actionapa kalian tau jika anak polos di didik dengan orang benar akan menjadi manusia normal? begitu kebalikannya. Hanna, seorang perempuan yang di didik dengan seorang pemimpin mafia Eddy Quinn dan diangkat menjadi anak dan dilatih menjadi mesin pembunu...