" dr William White mengalami erotomania pada dirinya tuan White. Seperti anda tahu penyakit mental ini sangat tidak wajar pada seseorang yang baru menyukai seseorang terlalu dalam. Apa dia pernah menyukai seseorang sebelumnya?" Tanya dokter Henry sebagai dr kejiwaan. Joshua membawa Liam ke rumah sakit jiwa karena kemarin dia mengamuk dirumah sakit saat mengoperasi pengeluaran peluru didadanya.
"Iya, sekitar 4 hari lalu dia mendatangi rumah kekasihnya sampai membunuh seseorang" jawab Joshua menghela nafasnya. Dr Henry terkejut mendengarnya.
"Segitu obsesinya pada gadis itu. Ya, saranku tuan, biarkan dr White dirawat disini. Aku takut jika dia terlalu obsesi pada gadisnya itu sampai melakukan hal yang tak wajar" saran dr Henry pada Joshua. Joshua menghembuskan nafasnya berat, dia harus melakukan ini agar anaknya kembali seperti sedia kala.
"Tolong rawat dia. Bantu dia melupakan obsesinya" jawab Joshua meninggalkan dr Henry. Dia lalu pergi menuju lorong rumah sakit jiwa itu dan melihat Liam yang masih memakai jaket pengekangan didalam ruangannya yang tertutup dengan pintu setengah kaca yang tebal.
"Sembuhlah nak" Joshua lalu meninggalkan rumah sakit jiwa itu.
2 tahun kemudian
"Sidang ini sudah selesai" seorang hakim wanita mengetuk meja dengan palunya. Dia pergi meninggalkan ruang sidang lalu memasuki ruangannya sambil melepas jubah hitamnya. Tak lama kemudian masuklah wanita berambut hitam memasuki ruangan hakim wanita itu sambil membawa 2 gelas kopi dan coklat panas.
"Melelahkan bukan Hanna?" Tanya wanita itu yang bernama Nichole memberikan gelas berisi coklat panas itu. Wanita berambut pirang itu mengambilnya.
"Sekali. Aku tak sabar ingin berlibur dipantai dengan memakai bikini " ujar wanita itu yang ternyata adalah Harley. Dia melepaskan sanggul rambutnya dan menggeraikan rambut pirangnya.
"Bagaimana perasaan mu ini Hanna? Apa sudah membaik dari 2 tahun yang lalu?" Tanya Nichole sambil menyeruput kopinya. Harley tersenyum tipis pada Nichole.
"Lumayan baik Nic" jawab Harley santai. Semejak kejadian Liam mendatangi mansionnya, Harley merasa tidak nyaman pada dirinya. Akhirnya Eddy mengajaknya ke Spanyol untuk menyembuhkan rasa takutnya. Dia diajak bertemu dengan teman dekat Eddy yang bekerja sebagai dokter psikologi selama 1 bulan. Akhirnya Harley sembuh dari rasa tak nyamannya itu dengan cepat. Dia melakukan terapi hipnotis untuk melupakan rasa takutnya akan jatuh cinta. Sampai sekarang dia tak mendengar kabar dari Liam maupun Joshua.
"Sudah jam pulang. Aku pulang dulu Nic" Harley mengambil tasnya. Nichole lalu keluar dari ruangan Harley.
"Hati-hati Hanna" ucap Nichole melambaikan tangannya. Harley memasuki mobilnya dan dia diam didalam mobil sejenak. Saat mau menyalakan mobilnya, tiba-tiba handphonenya berbunyi. Ternyata itu Eddy Quinn.
"Hallo ayah?
"Harley apa kau ikut menghabiskan klan Martinez?" Tanya Eddy dalam telfon. Harley menghembuskan nafasnya pelan.
"Baiklah, tunggu aku ayah. Aku akan pulang" jawab Harley mematikan handphone nya. Dia lalu mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.
Sesampai dimansion Harley bergegas pergi kekamarnya untuk membersihkan diri. Selesai mandi dia memakai korset anti peluru dan jaket kulit hitam dengan celana jeans hitam. Selesai mengenakan pakaiannya dia memakai lipstik merah dan menguncir rambutnya. Tak lupa membawa senjata colt 1911 dan dessert eagle dikantung celananya.
"Kebiasaan lagi" Harley keluar dari kamarnya dan mencari Eddy diruang senjata.
"Sudah siap anakku?" Tanya Eddy memegang HK416. Harley menganggukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
like Harley Quinn ( End )
Actionapa kalian tau jika anak polos di didik dengan orang benar akan menjadi manusia normal? begitu kebalikannya. Hanna, seorang perempuan yang di didik dengan seorang pemimpin mafia Eddy Quinn dan diangkat menjadi anak dan dilatih menjadi mesin pembunu...