Sebelum kejadian di telaga
Jam 23.02
Harley masih tidur diatas kasurnya. Tiba-tiba suara bel apartemen nya berbunyi membuat Harley membuka matanya dengan cepat dan sigap mengambil pistol 'dessert eagle' nya dan membuka pintu apartemennya dan menodongkan pistolnya. Ternyata itu seorang bodyguard yang memakai pakaian formal hitam dan memakai pin berbentuk mahkota. Ya dia tau jika bodyguard itu bekerja untuk ayahnya. Harley langsung menurunkan senjatanya dan melemparkan disofa.
"Kenapa kalian datang kesini sampai mengganggu tidur nyenyakku?"tanya Harley mengacak pinggangnya dan menatap mereka dengan dingin. Para bodyguard memberikan sebuah koper hitam dan membukanya didepan Harley. Ternyata itu berisi senjata api dan tajam beserta granat.
"Kami disuruh tuan besar untuk mengantar nona muda ke dermaga. Anda disuruh untuk menghabisi salah satu pemimpin klan Enrique yang telah mencuri stock senjata api tuan besar dengan membajak kapal yang membawa senjata api tuan besar dan membunuh semua abk nya" jelas salah satu bodyguard nya. Harley langsung tersenyum dan menyuruh bodyguard nya berjaga dipintu apartemen nya.
"Baiklah. Tunggu aku berganti pakaian dulu. Aku akan kembali" seru Harley sambil memasuki kamarnya. Dia memakai korset anti peluru dan memakai kaus putih beserta celana panjang hitam dan sepatu Converse hitam. Dia memasukan 3senjata api disaku celana seperti dessert eagle,revolver dan Glock Meyer 22. Dia memakai jaket bomber merah biru dan memasukan granat dikantung jaketnya tak lupa memasukan 6 pisau lempar didalam jaketnya. Dia memoles bibir nya dengan lipstik merah dan menguncir rambutnya menjadi 1 cepolan. Merasa siap dia keluar dari apartemen dan memasuki mobil Rover milik ayahnya.
"Ayo kita habisi mereka yang telah menganggu tidurku" seru Harley sambil tersenyum. Semua anak buahnya mengangguk dan mengikuti mobil Harley. Tak lupa Harley menyuruh salah satu anak buahnya membawa truck untuk mengangkut jasad-jasad korban nanti.
Sesampai di dermaga harley bersembunyi dibalik kontainer raksasa dan melihat pria paruh baya menghisap cerutunya sambil tersenyum puas. Itu adalah Joe Enrique, pemimpin klan Enrique. Dia telah membajak kapal anak buah ayahnya dan mengambil semua senjata ayahnya. Harley melihat banyak anak buah Enrique sambil meminum alkohol dan menari seperti orang gila. Tak tahan melihatnya Harley melemparkan salah satu granat dan melemparkan kearah orang-orang yang sedang menari itu.
"Duarrrrr..."
Semua terkejut dan melihat ada ledakan di tengah-tengah pesta mereka di dermaga. Semua anak buah Enrique yang tersisa menyiapkan senjata mereka dan tak lama kemudian Harley menembak langit dan menyatakan perang dimulai.
"Habisi merekaa!!!" Seru Harley. Semua anak buah ayahnya dan dirinya keluar dari persembunyiannya dan menembak semua klan Enrique. Harley turun tangan untuk melemparkan pisaunya ke kepala anak buah Enrique dan menembaknya. Harley sangat puas melakukan tanpa disadari seorang pria mencekik lehernya dari belakang dan dia menodongkan pistol kekepala Harley.
"Bedebah kau menganggu pesta kami!!" Seru pria itu yang memakai pakaian formal abu-abu. Harley tersenyum licik dan menancapkan mata pria itu dengan pisaunya.
"Arghhhh" teriak pria itu dan tak segan Harley menghajarnya dengan tangannya sendiri. Harley langsung menarik kerah pria itu yang sedang memegang matanya.
"Katakan dimana Joe Enrique?? Aku tau kau tangan kanan dari tua bangka itu!!" Seru Harley menatap pria itu dengan tatapan membunuh. Pria itu menunjukkan mobil hitam dan tak lama kemudian mobil itu ngebut dengan kencang. Tak lama kemudian Harley melepaskan cengkraman ya dan mengambil senjata FN Fall milik seorang anak buah yang sudah tewas dari tangannya. Dia berlari dan menembak ban mobil milik Joe Enrique dengan cepatnya.
"Dorrr...dorrr.. dorr..."
Mobil itu berhenti seketika dan seorang pria dari mobil belakang itu melihat Harley. Dia ketakutan dan mengangkat tangannya. Harley dengan tersenyum mengambil granatnya dan melemparkan kemobil yang berhenti itu.
"Duarrr....." Harley tersenyum dan tertawa puas seperti orang gila.
"Haa.....haaa....haaaa..... Kita menangg. Kita semua menghabisi klan Enrique tanpa sisa!!!"seru Harley sambil menaikkan senjatanya dan menembak langit malam. Semua anak buahnya teriak senang dan menembak langit malam.
"Dorrr....dorrr...dor...."
"Nona, ini telfon dari tuan besar" salah satu tangan kanan ayahnya memberikan telfon nya kepada Harley. Diapun mengangkat telfon.
"Bagaimana disana sayangku? Apa kau menghabiskan tua bangka itu yang telah mencuri mainanku?" Tanya Eddy sambil meminum wine nya. Harley tersenyum sambil mengambil masker mulutnya dikantung jaketnya.
"Ia ayah. Kami semua menghabisi klan Enrique tanpa sisa. Mereka membuatku menganggu tidur nyenyak" jawab Harley memasang maskernya kembali.
"Ha...haa...haa... Kau memang putri ku yang terbaik. Akan aku berikan apa yang kamu inginkan saat ini" jawab pria itu yang sedang tertawa sambil membawa wine ditangan kanannya. Dia merasa puas jika anaknya telah menghabisi pesaing ayahnya itu.
"Aku ingin tidur saat ini dan ditemani susu coklat hangat" jawab Harley sambil tersenyum.
"Tapi berikan mereka yang membantuku saat ini kesenangan mereka saja. Mereka sudah membantuku menghabisi semua klan Enrique" jawab Harley sambil memandang anak buahnya yang sudah merelakan nyawanya untuk membantunya bertempur. Semua anak buahnya menatap Harley dengan senang. Eddy langsung tertawa mendengarnya.
"Baiklah kalau itu maumu sayang. Mereka boleh bersenang-senang di clubku dan diberi minuman gratis. Sekarang pulang lah kemansion. Disini sudah bersih tanpa bau darah lagi " suruh Eddy kepada Harley untuk pulang.
"Baiklah aku akan pulang hari ini. Aku sangat lelah" jawabnya sambil menguap. Dia langsung mematikan handphone tangan kanan ayahnya itu. Dimansion Eddy tertawa lepas dan menyuruh pelayan nya membersihkan kamar Harley dan diberi pengharum kesukaan putrinya.
"Bersihkan kamar Harley sekali lagi dan berikan pengharum kesukaan anak itu. Dan buatkan susu coklat hangat untuknya. Karena pasti dia akan muntah" suruh pria itu pada pelayanan nya. Semua pelayan mengangguk pelan dan melaksanakan tugas Eddy Quinn.
"Kau memang putri ku Harley" dia menatap foto Harley dan Eddy di dinding ruang senjata nya.
"Baiklah sekarang kumpulkan mayat-mayat itu dan bawa kerumah penyiksaan. Kubur dan semen mereka disana. Setelah itu kalian boleh bersenang-senang di club ayahku" serunya sambil melepaskan jaketnya. Semua anak buah dan bodyguard mengerti dan memasukan semua jasad anak buah Enrique kedalam truck.
"Lalu yang dimobil itu bagaimana nona?" Tanya salah satu bodyguard kepada Harley yang sudah memasuki mobil ayahnya.
"Itu? Bawa saja dan berikan kepada hainaku" jawab Harley tersenyum licik. Bodyguard itu mengerti dan menjalankan perintah nona mudanya.
"Ayo pulang. Aku mengantuk" suruh Harley ke bodyguard satunya. Mereka pulang kemansion.
Sesampai di mansion Harley langsung berlari menuju kamarnya dan muntah dikamar mandi. Dia tidak tahan dengan bau darah disekitar dermaga. Eddy langsung masuk kekamar Harley dan melihat Harley mengelap mulutnya dengan tisu. Eddy memberikan gelas berisi susu coklat hangat.
"Minum ini Harley" Eddy menyerahkan gelas berisi minuman kesukaannya.
"Susu coklat" Harley langsung mengambilnya dan meminumnya sampai habis. Eddy menatap Harley sangat puas.
"Istirahatlah anakku. Besok kau tak usah kuliah dahulu. Istirahat kan dirimu yang banyak" Eddy langsung mencium ujung kepala Harley dan Harley memeluk pria itu yang sudah dianggapnya ayah.
"Terima kasih ayah" jawab Harley sambil tersenyum. Eddy langsung keluar dari kamar Harley sambil tersenyum. Harley langsung merebahkan badannya dan mengirimi chat kepada Sarah dan Rose jika dia besok tidak kuliah. Akhirnya dia tertidur pulas dengan aromaterapi lavender dikamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
like Harley Quinn ( End )
Actionapa kalian tau jika anak polos di didik dengan orang benar akan menjadi manusia normal? begitu kebalikannya. Hanna, seorang perempuan yang di didik dengan seorang pemimpin mafia Eddy Quinn dan diangkat menjadi anak dan dilatih menjadi mesin pembunu...