Liam sedang menatap langit-langit kamar rumah sakit sendirian. Dia sedang dirawat dirumah sakit karena badannya habis dihajar oleh anak buah Eddy Quinn dan dia ditaruh oleh anak buah Eddy ditengah kolam renang yang dingin. Tak lama kemudian Ray datang memasuki ruang inap Liam.
"Hai dude, apa kau masih merasa baik?" Ray datang membawa sekotak cinamon roll untuk Liam. Liam menaikkan bahunya sambil tersenyum simpul.
"Tidak terlalu baik Ray. Badanku masih lemah saat ini" jawab Liam bangkit dari tidurnya dan memposisikan dirinya menjadi duduk.
" Apa Harley baik-baik saja?" Tanya Liam pada Ray yang memakan buah apel dimeja samping kasur Liam. Ray mengangguk pelan sambil membuka mantelnya.
"Nona baik-baik saja dimansion tuan Quinn. Sekarang dia sudah mengakui kalau nona adalah anak sah tuan" jawab Ray mengunyah apelnya. Liam mencubit tengah alisnya sambil menutup mata.
"Aku tak percaya bahwa Hanna ku adalah putri sah Eddy Quinn. Ini seperti mimpi aku mendengar kenyataan nya" ucap Liam lemah. Ray melihat Liam yang putus asa meletakkan apelnya dimeja.
"Kau masih mencintai nona Harley bukan?" Tanya Ray pada Liam.
"Aku mencintainya sepenuh hatiku" jawab Liam menunduk. Ray menaruh sisa apelnya diatas meja.
"Kalau kau mencintainya kenapa kau melakukan hal yang seharusnya tidak diperbolehkan oleh Tuhan Liam?" Tanya Ray sambil menopang dagunya diatas kasur Liam. Liam terkejut mendengar pertanyaan Ray . Dia meremas kepalanya.
"Aku.. mencintai nya. Aku terlalu senang mendengarnya bahwa dia mencintaiku. Tak sadar aku melakukan itu saat aku selesai menonton film dewasa. Aku terlalu bodoh" jawab Liam menyesali perbuatannya. Ray menepuk bahu Liam yang lebar.
"Seharusnya aku yang menjadi dr psikiater bukannya dirimu" ejek Ray pada Liam yang sedang menyesali perbuatannya.
"Aku tidak sadar apa yang aku perbuat. Aku terlena oleh kebahagiaan ku sendiri sampai gadis yang kucintai ketakutan pada perbuatan ku ini" mata abu-abu Liam sedikit berkaca-kaca. Dia lalu menutup matanya dengan lengannya.
"Ketahuilah dude, selain nona Harley memiliki sifat yang bengis dihidupnya tapi dia memiliki emosi yang labil pada dirinya. Terkadang dia emosi tak karuan, terkadang dia menjadi lemah gelulai seperti putri" jelas Ray mengambil sisa apelnya. Dia menggigit sisa apel.
"Jika kau mencintainya Liam, kau harus merubah dia menjadi wanita yang lebih baik dari sebelumnya. Ubah dia untuk memiliki cinta dihidupnya,walau tuan Eddy mengajarinya untuk tidak merasakan cinta dihidupnya. Begitu juga dengan dirimu. Ubah sifat obsesi mu itu pada Hanna Wood. Dia bukan Hanna yang dulu tetapi dia Harley Quinn" ucap Ray pada Liam yang masih menunduk.
"Kau benar. Aku terlalu obsesi dengan Hanna,bukan Harley. Dia bukan gadis kecil lagi tetapi wanita dewasa" jawab Liam menghembuskan nafasnya. Ray tersenyum senang melihat Liam yang sudah sadar atas perbuatannya. Liam lalu menoleh kearah Ray yang sibuk memakan apel.
"Tapi darimana kau tahu kalau aku bercinta dengan Harley? Apa dia memberi tahu mu?" Tanya Liam pada Ray yang sibuk memakan apel.
"Tepat sekali. Sesudah kalian melakukan kuda-kudaan itu esoknya nona menelfon ku dan meminta saran padaku" jawab Ray santai. Liam menaikkan alisnya bingung.
"Apa kau yang menculiknya waktu itu sampai membuat ku gila seperti orang sakit jiwa saat dia tidak ada dirumah hanya meninggalkan handphone genggam nya?" Tanya Liam menatap Ray. Ray mengangguk polos.
"Benar sekali. Setiap nona memiliki masalah pasti dia curhat padaku atau meminta pendapat padaku. Karena hanya aku yang dia percayai" jawab Ray tak berdosa. Liam tak mengerti maksud Ray.
"Apa hubungan mu dengan Harley sebenarnya?" Tanya Liam kembali. Ray membuang sisa apelnya ketempat sampah dan menghampiri Liam.
"Selain aku sebagai bartender di club tuan Quinn, aku bekerja sebagai tangan kanan nona selama 8 tahun" jawab Ray sambil tersenyum. Liam tersenyum kecil mendengarnya.
"Beruntung kau diselamatkan oleh nya. Jadi kau tahu apa yang dia alami sampai kau tahu permasalahannya. Tidak seperti aku baru 2 bulan tinggal 1 atap bersamanya malah tidur bersama" ucap Liam tersenyum miris. Ray lalu melemparkan kalender rumah sakit pada Liam. Dia menaikan alisnya bingung.
" Apa maksudmu melemparkan kalender padaku?" Tanya Liam seakan tak mengerti. Ray terkekeh melihat reaksi Liam tak mengerti.
"Kau lupa ini tanggal berapa? It's her birthday dude" jawab Ray senang. Liam menepuk kepalanya.
"God damn! Aku lupa jika hari ini ulang tahunnya" ucap Liam kesal. Ray terkekeh melihat reaksi Liam yang lupa dengan ulangtahun kekasihnya. Ray lalu mengambil mantelnya dan menuju pintu kamar inap Liam.
"Aku harus pergi dude sekarang. Oh tenang,ayahmu akan memaafkan mu nanti 4 menit lagi" ucap Ray menutup pintu kamar Liam. Liam menggelengkan kepalanya melihat Ray yang seperti cenanyang. Tak lama kemudia seseorang memasuki kamarnya. Ternyata itu Joshua yang membawa sekeranjang buah.
"Ayah?" Ucap Liam melihat Joshua menjenguk nya. Joshua menghampiri Liam dan memeluknya erat.
"Nak, aku memaafkanmu nak. Maaf aku telah menamparmu dengan keras waktu itu" ucap Joshua sambil mempererat pelukannya. Liam membalas pelukannya.
"Maafkan kebodohan ku ayah. Aku terlalu mementingkan hasrat ku" ucap Liam sendu. Liam mengangguk mengerti maksud Ray tadi, ternyata dia bisa mengerti kondisi. Joshua melepaskan pelukannya.
"Son, aku baru tahu kalau Harley adalah anak kandung dari Eddy Quinn dan Livia. Aku baru diberitahu oleh orang yang membawamu kesini" jelas Joshua. Liam mengangguk pelan.
"Aku tahu ayah. Saat aku dimansion Eddy Quinn dia mengatakan nya pada Harley" jawab Liam sedih. Joshua menghembuskan nafasnya kasar.
"Takdir memang kejam benar? David mengetahui Livia hamil dari Eddy Quinn dan dia menerima bayi itu dengan sepenuh hati. Oh David betapa baiknya dirimu pada Livia" keluh Joshua menggelengkan kepalanya. Liam melihat ayahnya sangat sedih mendengar kenyataan itu.
Dimakam
Harley berada dimakam David dan Livia bersama dengan Eddy. Dia meletakkan sebuket bunga mawar merah diatas makam mereka.
"Selamat natal mama,papa. Aku harap natal ini aku lebih bersyukur apa yang diberikan Tuhan padaku. Maaf aku baru mengetahui kebenaran ini sekarang" ucap Harley di makam David dan Livia. Eddy lalu menyerahkan sebuket mawar merah lagi diatas makam Livia.
"Hai Livia. Aku membawa anak kita" ucap Eddy sambil memeluk bahu Harley.
"Ayo kita pulang nak" Eddy menggandeng tangan Harley. Mereka lalu pergi memasuki mobil mewah Eddy, diikuti oleh anak buah mereka. Didalam mobilnya Harley menatap jendela disampingnya. Eddy melirik Harley dan memegang tangan putih nya.
"Kau memikirkan apa sayangku?" Tanya Eddy pada Harley. Harley menolehkan kepalanya kearah Eddy sambil menggelengkan kepalanya.
"Tidak ada ayah. Hanya saja aku masih memikirkan Liam. Bagaimana keadaannya saat ini" jawab Harley tersenyum simpul. Eddy mengelus rambut pendek Harley sambil tersenyum.
"Tunggulah dia sehat dulu. Setelah itu kau boleh menemuinya" ucap Eddy pada Harley. Mereka lalu pulang kemansion mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
like Harley Quinn ( End )
Actionapa kalian tau jika anak polos di didik dengan orang benar akan menjadi manusia normal? begitu kebalikannya. Hanna, seorang perempuan yang di didik dengan seorang pemimpin mafia Eddy Quinn dan diangkat menjadi anak dan dilatih menjadi mesin pembunu...