sadness moon

67 2 0
                                    

" brakk" Harley membanting pintu rumahnya membuat Liam dan Joshua terkejut diruang keluarga. Harley berlari kearah kamarnya dan melemparkan badannya ke kasurnya.

"Arghhh pria brengsek!! Sebaiknya aku tembak saja kemaluan pria itu!" Kesal Harley sambil membanting bantalnya. Tiba-tiba handphone nya berbunyi dan ternyata itu panggilan dari Rose.

"Ada apa Rose?"
"Hanna kau dimana?" Tanya Rose khawatir. Harley menghembuskan nafasnya dan berusaha menahan emosinya.

"Maafkan aku. Aku sekarang dirumah karena kepalaku sangat sakit. Jadinya aku pulang dahulu" jawab Harley sambil meremas handphone nya. Sarah mengambil handphone Rose.

"Kau tahu Nate seperti orang gila. Dia berteriak menyuruh semua pergi dari rumahnya" ucap Sarah didalam telepon. Harley menatap langit-langit kamarnya.

"Mungkin dia mabuk karena dia sudah 3x tidak lulus dan sekarang mungkin dia bahagia sambil mabuk" jawab Harley asal. Rose dan Sarah tertawa mendengarnya.

"Baiklah. Kau sekarang istirahat dulu agar tenagamu pulih" ucap Sarah mengingat kan Harley untuk istirahat.

"Baiklah. Good night" Harley mematikan handphonenya sepihak. Dia menatap dirinya sendiri di depan cermin.

"Huftt... Sia-sia aku merias diri tapi hanya sebentar" keluh Harley sambil mengambil kapas yang dicampur dengan pembersih wajah. Saat mau membersihkan wajah,pintu kamarnya diketuk oleh Liam.

"Harley apa aku boleh masuk?" Tanya Liam. Harley bangkit dari meja riasnya dan membuka pintu kamarnya.

"Kenapa kau mencariku?" Tanya Harley menatap Liam berdiri didepannya yang memakai kemeja hitam dengan dasi putih. Tak lama kemudian Liam mengambil topeng Harley dan menarik tangannya.

"Ayo ikut aku" ucap Liam menarik tangan Harley dengan lembut dan memasukan Harley kedalam mobilnya.

"Kita mau kemana dan kenapa kau membawa topeng?" Tanya Harley kebingungan melihat Liam yang memakai topeng mata berwarna hitam yang menonjolkan warna mata abu-abu nya. Liam lalu tersenyum sambil menyetir.

"Kesuatu tempat, dan pakailah topengmu" jawab Liam sambil melirik dirinya. Harley menggelengkan kepalanya pelan dan memakai topengnya. Akhirnya mereka sampai disuatu taman yang lumayan jauh dari kediamannya.

"Ini dimana Liam? Ini tempat yang sangat asing bagiku" tanya Harley membuka sabuk pengamannya. Liam membuka pintu mobilnya dan mengulurkan tangannya didepan Harley.

"Aku akan mengajakmu kesuatu tempat. Aku yakin kau menyukainya" jawab Liam menatap Harley. Harley meraih tangannya dan keluar dari mobil Liam. Mereka berjalan ditaman itu dan mereka sampai disebuah pancuran air yang sangat indah.  Disekelilingnya ada tanaman mawar berwarna merah dan putih.  Dan lebih indah nya lagi ada bulan purnama yang sangat terang ditaman itu. Liam merangkum pinggang Harley sampai dia menoleh kearah Liam.

"Mau berdansa? Aku tahu kau sangat kecewa dipesta temanmu tadi. Sekarang aku ingin membuat mu senang dengan mengajak mu kesini sambil ditemani terangnya bulan" ucap Liam mengulur tangannya. Harley tersenyum dan meraih tangan Liam. Mereka berdansa dibawah sinar rembulan. Mereka sangat bahagia berdansa sambil dikelilingi taman mawar.  Harley menyentuh pipi Liam sambil mengelus nya. Liam menatap mata biru Harley yang dibingkai oleh topengnya.

"Terima kasih Liam. Kau membuat mood ku lebih baik dari sebelumnya" puji Harley sambil tersenyum. Liam lalu mendekatkan kepalanya kewajah Harley. Dia mencium Harley dengan lembut.

"Cup"
Harley kaget melihat Liam menciumnya lembut dan tak dia sadari dia membalas ciuman Liam dengan lembut. Liam menahan tengkuk Harley dan mencium Harley lebih dalam. Akhirnya mereka melepaskan ciumannya. Harley memegang bibirnya yang basah karena ciuman tadi.

"Liam kau..." Harley melepaskan badannya dari pelukan Liam. Pria itu mengeratkan pelukannya kembali. Bibir Liam mendekati telinga Harley.

"Aku mencintaimu tulus Harley" ucap Liam lembut. Badan Harley membeku mendengar pernyataan cinta pria itu. Harley melepaskan pelukannya dan menjauhi Liam.

" Kau mencintaiku?" Tanya Harley seakan tidak percaya. Liam mengangguk sambil tersenyum.

"Aku mencintaimu pertama kali saat kamu lahir Harley. Pertama kali saat kau lahir aku sangat terpesona melihat matamu seperti samudra luas. Aku berjanji dalam diriku aku akan menjagamu dan menjadikan mu sebagai pendamping hidupku. Apa kau tahu saat aku dekat denganmu membuat ku senang dan nyaman. Tapi saat kau menghilang bagian diriku menjadi hancur berkeping-keping" jawab Liam memegang tangan Harley yang lembut.  Liam berlutut didepan Harley dan menunjukkan sebuah cincin bermata biru.

" Hanna Charlotte Wood maukah kau menikah denganku?" Tanya Liam berharap. Harley mematung didepan Liam dan melihat Liam yang melamar dirinya. Tapi Harley menggelengkan kepalanya.

"Maafkan aku. Aku tidak bisa menerimamu" jawab Harley sambil berlutut didepan Liam. Pria itu terkejut mendengarnya.

"A...apa alasannya Hanna? maksudku Harley?" Tanya Liam kecewa. Harley menghembuskan nafasnya kasar.

"Kau tahu, aku seorang pembunuh berdarah dingin. Dan aku takut kau akan kecewa padaku" jawab Harley melepaskan topengnya. Liam berdiri dan memegang lengan Harley dan menatap mata birunya.

"Apa alasannya kau tak mencintaiku Harley? Apa??!!" Teriak Liam didepan wajah Harley. Harley melepaskan tangan Harley dilengan nya dan menelan ludah nya.

"Karena aku tidak ada perasaan apapun padamu Liam!" Jawab Harley menstabilkan nafasnya. Liam merasa syok mendengar nya. Harley lalu lari meninggalkan nya. Dibawah sinar bulan, Liam melepaskan topengnya dan mengusap air matanya yang turun sendir. Dia duduk didekat pancuran air dan tersenyum sedih.

"Hahaha aku terlalu bodoh mencintai nya" ucap Liam sambil menatap cincin bermata biru itu. Sementara itu Harley berlari dijalan raya. Entah kakinya menuntun kemana. Merasa lelah dia melempar high heels nya kesembarang jalan. Dia menangis menutup matanya dengan tangannya. .

"Hiks... Kenapa hatiku terasa sakit mengatakannya? Dan kenapa aku sangat nyaman bersamanya selama ini? Apa kah aku jatuh cinta pada Liam  mama?" Tanya Harley sambil menatap liontin hati ibunya. Dia memegang erat liontinnya sambil menangis. Tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti didepannya dan keluarlah 2 orang bodyguard menarik Harley masuk kedalam.

"Lepaskan aku!!" Teriak Harley. Tapi mulutnya dibekap dengan kain yang diisi dengan obat bius. Dan dia hilang kesadaran.

Jam menunjukkan 1.00 pagi Harley membuka matanya dan melihat dirinya diikat diatas ranjang. Tangannya berada diatas kepalanya dalam keadaan terborgol. Harley berteriak didalam kamar itu.

"Keluar kau!! Jangan jadi pengecut jika lawanmu seorang wanita!" Teriak Harley. Tak lama kemudian seorang pria yang menghisap rokoknya masuk ke kamar tempat Harley disekap. Harley membulatkan matanya melihat pria itu. Harley menatap pria itu benci.

"Nate Elordi" ucap Harley.

like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang