father's protection

67 1 1
                                    

Di suatu tempat

Evan tertawa melihat berita yang ditontonnya itu tentang bom di salah satu cafe.

"Ha...haa...haaa.... Apa kalian yakin kalau anak Eddy Quinn menjadi korban?" Tanya Evan sambil meminum wine nya. Orang suruhan Evan yang menaruh bom di cafe itu mengangguk.

"Benar, dia terlempar dijalanan dan bersimbah darah" jawab pria itu. Evan lalu memberikan sebuah tas besar yang berisi uang.

"Ambillah" pria itu mengambilnya dan Evan menodongkan senjatanya.

"Di neraka"

'dorrr....'

Dimansion Eddy Quinn

Eddy terus menatap Harley yang belum sadarkan diri dikamarnya. Dia sengaja membawa Harley kemansion untuk dirawat karena Eddy takut jika Harley dibawa oleh Evan. Dia juga menyuruh dr Chris untuk merawat Harley beserta perawat nya.

"Bangunlah sayang. Aku tak mau kehilanganmu kedua kalinya" ucapnya sambil mengecup tangan Harley yang diperban. Kaki kanan Harley digantung karena tancapan kayu menembus kaki nya dan lengan kiri Harley terkena luka bakar. Seorang perawat memasuki kamar Harley.

"Maaf tuan, saatnya saya mengganti infus" ucap perawat itu. Eddy keluar dari kamar Harley dan membiarkan perawat itu melakukan tugasnya. Eddy memasuki ruang kerjanya dan memanggil Noah.

"Panggilkan aku Ray saat ini Noah" ucapnya menduduki kursi besarnya. Noah menganggukan kepalanya dan mengambil handphone nya.

"Nak, kau dipanggil tuan besar dimansion" telfon Noah. Ray yang berada di apartemennya lalu mengangguk pelan.

"Baiklah, tunggu sebentar lagi" Ray mematikan handphonenya dan mengenakan kemeja beserta jas yang berwarna beige. Dia lalu pergi dengan mobilnya menuju mansion.

Sesampai di mansion Ray lalu menuju ruangan Eddy dan menundukkan kepalanya dengan hormat.

"Ada apa tuan besar memanggil saya?" Tanya Ray sopan. Eddy lalu menghampiri Ray didepannya.

"Beritahu kekasihmu itu bahwa Harley sudah meninggal" ucap Eddy dingin. Ray membulatkan matanya.

"Nona Harley meninggal tuan?" Ray terkejut mendengar tuan besarnya jika anak kesayangannya meninggal dunia. Noah menepuk bahu Ray dengan keras.

"Dengarkan penjelasan tuan besar dulu anak nakal" ucap Noah. Eddy lalu duduk dikursi nya kembali.

" Kalian tahu kejadian kemarin itu membuat Evan Martinez semakin menjadi-jadi. Dia beranggapan bahwa Harley telah tewas karena ledakan bom" Ray menaikkan alisnya.

"Bagaimana tuan besar tahu jika penyebab bom itu dari Evan Martinez?" Tanya Ray bingung. Eddy memutarkan kursinya dan menatap Noah dan Ray didepannya.

" Insting seorang ayah Ray yang memberi tahu ku. Kemungkinan besar kalau Martinez percaya bahwa Harley meninggal karena ledakan bom itu. Aku sudah menyuruh ayahmu mencari mayat yang ciri-cirinya mirip seperti Harley dari rambut dan tubuhnya dan membakarnya agar terlihat seperti terbakar karena ledakan bom" ucap Eddy meminum airnya. Noah menganggukan kepalanya pelan pada Ray.

"Alasan tuan besar melakukan ini agar nona muda tidak diincar oleh Martinez saat ini. Tuan sangat khawatir dengan keadaan nona saat ini. Jadi permintaan tuan padamu adalah beritahu kekasihmu yang juga rekan kerja nona jika nona Harley meninggal dunia karena bom di cafe itu" suruh Noah pada Ray. Ray mengangguk kepalanya mengerti.

"Baiklah ayah. Aku akan memberi tahu nya sekarang ini" Ray lalu keluar dari ruangan Eddy.

"Apa aku melakukan hal yang benar Noah?" Tanya Eddy menghembuskan nafasnya. Noah mengangguk pelan.

like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang