real date

84 2 0
                                    

Pagi harinya, Joshua sedang menyelidiki jalanan sepi bersama kepolisian hari ini. Dia mendapatkan laporan dari pengendara yang lewat kalau di salah satu jalanan terdapat beberapa mayat yang tergeletak tak bernyawa dalam keadaan badan terbelah dan tertembak.

' apa mungkin ini pekerjaan orang lain? Tidak mungkin dia seorang diri melakukan nya' pikir Joshua melihat beberapa mayat yang sudah dimasukkan kedalam kantung jenazah.

"Lapor tuan. Ternyata mereka adalah anak buah dari Martinez. Karena kami menemukan mobil dengan lambang 'M' disekitar area ini" lapor salah satu polisi itu. Joshua melepaskan kacamata nya.

"Kita selidiki siapa yang melakukan ini" ucap Joshua memasuki mobilnya.

Harley berlatih dengan Akira dihalaman belakang. Mereka melakukan penghormatan dan menyiapkan katana mereka.

" Junbi wa deki taka ( apa kau siap?)" Tanya Akira dengan senjatanya. Harley mengangguk mantap.

"Aku siap" jawab Harley. Akira lalu menyerang Harley tapi dibalas oleh Harley dengan lihai.

'zring'
Akira melihat Harley dengan lihai memakai katana itu. Benar-benar Harley belajar dengan cepat. Mereka mengakhiri latihan mereka.

" Benar-benar kau memang berbakat Harley. Aku sangat kagum dengan permainan katana mu itu" puji Akira memasukan katananya kedalam sarung katana. Harley tersenyum puas dan mengambil sebotol air mineral dan memberikan pada Akira.

" Arigatō, sensei ( terimakasih guru)" balas Harley mengelap keringatnya. Mereka duduk di bangku taman sambil menikmati suasana taman. Tak lama kemudian Jinso datang menghampiri mereka secara tiba-tiba.

"Hai teman-teman" Harley dan Akira terkejut dan menyiapkan katana mereka kearah Jinso.

"Jinso? Kapan kau datang? Kau membuat kami terkejut" Tanya Akira melihat Jinso yang menaikan kedua tangannya bergetar.

"Tolong turunkan senjata itu. Aku belum menikah" takut Jinso. Mereka tertawa melihat ekspresi Jinso yang ketakutan. Harley dan Akira menurunkan senjata mereka.

"Hahaha maaf oppa. Kami terkejut" ucap Harley memajukan bibirnya. Jinso mengacak rambut pendek Harley.

"I know Harley" balas Jinso lembut. Mereka lalu menikmati waktu pagi mereka ditaman belakang mansion sambil minum secangkir teh hijau yang diberikan oleh Akira.

"Boy's apa kalian tahu hari apa ini?" Tanya Harley bingung. Selama dia berada dimansion Harley lupa akan hari dan tanggal.

"Ini hari Rabu" jawab Akira. Harley terkejut dan mengebrak meja sampai kedua temannya itu kaget.

"Aku lupa hari ini aku akan berkencan" panik Harley. Jinso terkejut mendengar Harley akan berkencan.

"Kau? Berkencan?" Tanya Jinso. Harley mengangguk kepalanya.

"Iya. Aku bingung harus memakai apa" bingung Harley. Jinso dengan semangat mendekati Harley yang kebingungan.

" Beruntung aku ada disini. Aku akan membantumu untuk menjadi lebih cantik" tawar Jinso. Kebetulan Jinso adalah pria yang suka menghias seseorang agar tampil menarik. Harley mengangguk kepalanya dan dengan semangat Jinso mengajak Harley kekamarnya.

"Ayo kita mencari baju" seru Jinso dikamar Harley. Dia membuka kamar baju Harley yang luas.

"Baiklah kau berkencan dimana nanti? agar kau tidak salah kostum" tanya Jinso semangat. Harley mengelengkan kepalanya pelan melihat tingkah Jinso yang semangat itu.

" Aku akan pergi ke McDonald malam ini. Aku ingin memakai sesuatu yang nyaman tetapi ferminin" jawab Harley polos. Jinso melihat beberapa pakaian yang digantung dan dia melihat tubuh Harley.

like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang