Joshua berlari kelorong rumah sakit mencari kamar Liam yang sedang dirawat. Dia bertemu dengan Ray yang sedang duduk diruang tunggu. Joshua menghampiri Ray.
"Apa kau yang menelfon ku tadi anak muda?" Tanya Joshua yang membuka sarung tangan nya. Ray mengangguk pelan.
"Iya paman. Aku yang menelfon anda tadi" jawab Ray sopan. Joshua melihat pakaian yang dipakai Ray. Dia melihat pin berbentuk mahkota di jas Ray. Joshua mengepal tangannya.
"Apa kau anak buah dari Eddy Quinn?" Tanya Joshua menahan emosinya. Ray menghembuskan nafasnya dan mengangguk pelan.
"Tepatnya saya adalah tangan kanan nona Harley" jawab Ray kembali. Joshua lalu memukul wajah Ray sampai tersungkur kelantai.
'bugh...bugh..'
"Apa yang kalian lakukan dengan anakku? Anakku tidak pernah mengusik kalian!!" Teriak Joshua sampai beberapa perawat berusaha melerai mereka."Jangan buat keributan disini tuan-tuan" ucap perawat pria itu. Ray memegang wajahnya yang dipukul Joshua.
"Aku tidak tahu apa yang tuan Quinn lakukan pada Liam. Yang saya lihat dia memukul Liam sampai babak belur dan dia ditaruh didalam kolam renang dalam keadaan kedua tangannya diikat" jawab Ray bangkit dari lantai. Joshua mengusap wajahnya kasar.
"Pasti Eddy tahu jika Liam melakukan seks dengan Harley" ucap Joshua sambil membenarkan bajunya. Ray lalu menghampiri Joshua dan memberikan sebuah fotocopy dokumen DNA.
"Sebenarnya saya ingin memberi tes DNA ini pada anda. Disana tertulis bahwa nona Harley adalah anak kandung dari tuan Quinn" jelas Ray. Joshua melihat kertas DNA itu. Dia menatap tak percaya.
"Bagaimana bisa Eddy Quinn adalah ayah kandung Harley? Apakah ini hasil dari memperkosa Livia?" Tanya Joshua tak percaya melihat tes DNA itu. Ray mengangguk dan mengambil fotocopy dokumen itu.
"Yang anda katakan itu benar adanya. Waktu tuan Eddy melawan klan Toretto 15 tahun lalu nona Harley terbentur batu dikepalanya dan membuat nya hampir kehabisan darah. Tuan Eddy membawa nona kerumah sakit dan dibilang bahwa nona membutuhkan darah O+. Tuan Eddy memberikan darahnya yang kebetulan O+ kepada nona Harley. Saat dr Chris memeriksa darah mereka hasilnya sama dan terbukti bahwa nona Harley adalah anak kandungnya. Sebenarnya tuan Eddy tak percaya mendengarnya apa yang dikatakan dr Chris. Akhirnya dia mengambil sampel rambut,liur dan kuku nona Harley pada dr Chris dan menyuruhnya memeriksa ulang. Hasilnya adalah dia positif anak dari tuan Quinn" jelas Ray pada Joshua.
"Jadi... Harley bukan anak dari David? Tapi dari Eddy? Astaga!!" Joshua berlari meninggalkan Ray disana,dia menuju mobilnya mengendarai kearah rumahnya.
"Apa benar jika Hanna bukan anakmu David?" Joshua mengebut mobilnya dengan kecepatan penuh.
Harley terbangun dari tidurnya karena seseorang menyala kan lampu kamarnya. Dia mengusap matanya dan memicingkan penglihatan nya.
"Surprise!!" ternyata itu Eddy yang menghampiri Harley dengan membawa pematik api berbentuk pistol. Dia duduk dipinggir kasur Harley.
"Selamat ulang tahun anakku sayang. Sekarang tiuplah api ini" ucap Eddy sambil mengusap kepala Harley. Harley tersenyum kecil dan meniup api di pematik api berbentuk pistol itu.
'fuhh'
Eddy tersenyum melihat Harley yang sekarang berusia 21 tahun. Harley sudah terbiasa dengan Eddy saat ulang tahunnya. Pasti Eddy selalu mengganti kue ulang tahun dengan pematik api berbentuk pistol."Terima kasih ayah. Kau yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun padaku" ucap Harley canggung pada Eddy.
"Sekarang lihatlah isi semua lemarimu,ruang mainan pribadimu,garasi pribadimu dan rekeningmu sekarang" ucap Eddy sambil mencium kening Harley. Harley berlari melihat semua lemari nya, ternyata isinya semua pakaian,gaun, aksesoris, parfum dan kosmetik dari brand terkenal.
'tidak mungkin' Lalu Harley keruang senjata pribadi nya, isinya semua senjata api yang masih baru. Harley menggelengkan kepalanya seakan tak percaya. Dia mengambil mantelnya dan berlari kearah garasi mobil pribadi nya, dan benar saja ada sebuah mobil Bugatti Veyron Super Sport berwarna hitam dengan diberi pita besar berwarna merah. Harley menutup mulutnya seakan tak percaya apa yang didapat dihari ulang tahunnya. Saat dia membalikkan badannya Eddy membawa sebuah kue red Velvet kesukaannya.
"Kau menyukai semua hadiahmu?" Tanya Eddy menatap Harley yang masih membeku ditempat nya. Harley lalu memeluk Eddy dengan erat.
"Terimakasih, aku tidak tahu harus membalas apa" ucap Harley terharu. Eddy mengelus rambut pendek Harley dan menyerahkan kue yang diberi lilin.
"Kau sudah membalasnya. Kalau kau sudah mengganggap ku ayah kandung mu" jawab Eddy tersenyum.
"Sekarang tiup kue ini dan habis ini kita ke makam orangtua mu" ucap Eddy menyuruh Harley meniup lilin itu. Harley mengangguk dan meniup lilinnya.
'fuhh'
Eddy memeluk badan Harley senang begitu juga dengan Harley. Mereka memasuki mansion yang dihiasi pohon natal diruang keluarga. Eddy meninggalkan Harley diruang keluarga."Kau disini dulu. Aku harus mengambil sesuatu dari kamarku" ucap Eddy menaiki tangga. Tak lama kemudian semua pelayan mendatangi Harley dengan membawa bermacam-macam kue yang dinyalakan lilin.
"Selamat ulang tahun nona Harley" ucap mereka semua. Harley tersenyum bahagia melihat mereka yang antusias mengucapkan selamat pada Harley.
"Terimakasih semuanya. Kalian membuatku bahagia sekarang. Sebagai balasannya kalian boleh menikmati natal bersama keluarga kalian" ucap Harley bahagia dan meniup semua lilin di kue itu. Tak lama kemudian Ray datang dari pintu mansion sambil membawa sebuah paper bag.
"Selamat ulang tahun nona Harley" Harley menoleh kearah Ray dan memeluknya.
"Terimakasih Ray dan kenapa wajahmu?" Tanya Harley melihat wajah Ray yang memar di pipinya.
" Tidak apa nona hanya ada pelanggan mabuk kemarin yang memukulku" jawab Ray bohong. Dia menyerahkan paper bag itu pada Harley.
"Ini hadiah untuk nona. Semoga anda menyukainya" ucap Ray sopan. Harley lalu membukanya dan isinya sebotol Passion Azteca Platinum Liquo Bottle. Harley menatap Ray yang tersenyum dengan tatapan tak suka.
"Kau sengaja menghabiskan tabunganmu untuk membelikanku sebotol tequila termahal Ray?" Tanya Harley mengintimidasi Ray. Ray mengangguk polos.
"Sekali-sekali aku memberikan hadiah yang terbaik untuk nona Harley" jawab Ray tak berdosa. Harley mengacak rambut dark brown Ray gemas.
"Aku akan menyimpan nya dengan baik" ucap Harley sambil memasuki kamarnya. Ray terkekeh kecil melihat Harley berlari sambil berloncatan. Harley memasuki kamarnya dan merebahkan dirinya di atas kasurnya. Dia menatap langit-langit kamarnya sambil memainkan liontin hatinya.
' apa Liam baik-baik saja ya? Semoga dia tak kenapa-kenapa ' ucapnya dalam hati. Dia lalu pergi kekamar mandi dan membersihkan dirinya.
Joshua yang berada dirumahnya sedang mencari dokumen tentang David beserta istri dan anaknya dikamarnya.
"Dapat" Joshua membaca biodata David dan biodata Livia. Dia melihat golongan darah David dan Livia bergantian. Dia terkejut melihat golongan darah mereka.
" David golongan darah nya A. Sedangkan Livia AB-. Ini benar-benar..." Joshua membongkar lagi isi lemari nya dan mendapatkan surat lahir Hanna. Dia membaca golongan darah Hanna dan terkejut melihat golongan darah nya.
"Hanna Charlotte Wood O+? " Joshua meremas kepalanya. Dia tak percaya apa yang dilihatnya.
"Livia, anakmu adalah anak dari Eddy Quinn?"
KAMU SEDANG MEMBACA
like Harley Quinn ( End )
Actionapa kalian tau jika anak polos di didik dengan orang benar akan menjadi manusia normal? begitu kebalikannya. Hanna, seorang perempuan yang di didik dengan seorang pemimpin mafia Eddy Quinn dan diangkat menjadi anak dan dilatih menjadi mesin pembunu...