believe or not

88 3 0
                                    

Harley memasukan pakaian bersihnya di apartemen Sarah. Dia menginap disana selama 2 hari bersama Rose. Berpesta piyama,menonton film di laptop dan memesan pizza. Harley lalu pamit pada Sarah begitu juga dengan Rose.

"Sarah,aku dan Rose pulang dulu ya. Terimakasih sudah mengajakku pesta piyama" ucap Hanna ( Harley) pada Sarah yang mengantarnya kedepan pintunya. Sarah mengangguk sambil tersenyum.

"Iya terima kasih juga sudah menginap disini. Dan kau Rose, kau harus menggantikan pensil alisku yang kau patahkan menjadi 2" ucap Sarah pada Rose yang memasang wajah tidak bersalahnya.

"Baiklah aku akan menggantikannya hari ini. Dan katakan merk apa yang kau mau dan warna apa biar aku beli online" jawab Rose sambil mengacak kepala Sarah. Hanna tertawa melihat kelakuan teman-temanya yang selalu ribut masalah sepele.

"Hahahaha ayo Rose kau mau kuantar kerumahmu? Kebetulan aku mau lewat sana membeli bunga untuk apartemen ku" tanya Hanna pada Rose yang masih sibuk memainkan handphone dan memesan pensil alis Sarah.

"Oh mau Hanna. Kau teman yang baik, tidak seperti rambut hitam itu" Rose melirik Sarah dengan iseng.

"Kauu.... Akan kubuat kau menyesal!" Sarah lalu menggelitik badan Rose sampai terjatuh dilantai. Hanna tertawa melihat tingkah mereka.

"Hahahaha ayo Rose kita pulang. Biarkan Sarah istirahat disini. Sarah kita pulang ya" ucap Hanna sambil memeluk Sarah.

"Baiklah. Hati-hati dijalan" jawab Sarah sambil melambaikan tangannya kearah Hanna dan Rose yang sedang berjalan menuju lift. Hanna langsung menyalakan mobilnya dan Rose duduk disampingnya.

"Ayo kita berangkat" ucap Hanna sambil mengemudikannya mobilnya.

Sesampai di rumah Rose, gadis itu keluar sambil membawa tas ranselnya.

"Terimakasih Hanna. Apa kau mau mampir kerumah ku?" Tanya Rose sambil menatap Hanna di jendela mobilnya. Hanna menggeleng pelan.

"Tidak dulu Rose, aku ada urusan lain ditempat ayahku. Mungkin lain kali saat pulang kampus bagaimana?" Hanna lalu tersenyum dan mendengar jawaban temannya itu. Sebenarnya dia ingin kerumah Rose, tetapi perasaan nya merasa tidak enak dan dia harus keapartemennya. Rose mengangguk.

"Baiklah aku tunggu saat kita dikampus Minggu depan. Dan toko bunga yang kau maksud sangat dekat dari perempatan jalan. Aku sarankan membeli bunga sweet pea, karena bunga itu sangat harum" jawab Rose sambil menatap Hanna. Wanita itu mengangguk mengerti dan pamit.

"Baiklah aku akan pulang dan membeli bunga itu. Terimakasih saran bunganya" ucap Hanna sambil melambaikan tangannya. Dan dibalas dengan Rose.

"Sama-sama choco girl" jawab Rose sambil melambaikan tangan nya kearah mobil Hanna yang sudah pergi.

Harley membelokkan mobilnya kearah toko bunga yang dimaksud Rose. Harley laku membuka jendela mobilnya dan memanggil pemilik toko.

"Nyonya, apa ada bunga sweet pea nya?" Tanya Harley. Pemilik toko itu mengangguk dan menunjukkan bunga yang dimaksud.

"Berapa anda mau membeli nya?" Tanya pemilik toko bunga itu.

" 1 buket, masing-masing bunga mawar merah, sweet pea,lavender, dan Lily putih" jawab Harley. Pemilik toko itu segera mengambil pesanannya Harley.

"Totalnya $20 dolar nona" ucap pemilik toko itu. Harley memberikan $50 dolar pada pemilik toko bunga itu.

"Ambil saja kembaliannya" jawab Harley. Pemilik toko itu mengangguk pelan.

"Terimakasih nona. Semoga kau diberikan berkah oleh Tuhan" ucap wanita itu. Harley tersenyum dan mengemudikan mobilnya menuju apartemennya.

Sesampai di apartemennya dia langsung memasukan bunga-bunga nya kedalam vas. Diruang televisi dia menaruh bunga sweet pea, di kamarnya dia menaruh bunga lavender, di bar set dia menaruh bunga Lily, dan terakhir dia menaruh bunga mawarnya dikamar mandi nya. Selesai dia berkemas dan menaruh baju kotornya kedalam mesin cuci, tiba-tiba ada suara bell apartemen nya.

"Siapa yang bertamu hari ini? Tidak mungkin ayah bukan?" Harley lalu membuka pintunya dan melihat tidak ada siapa-siapa diluar. Saat menutup pintu ada tangan yang berusaha menahan pintu apartemen nya. Harley terkejut dan seseorang yang memaksa masuk itu adalah Liam. Harley lalu menghajar nya tapi Liam tetap diam. Liam lalu membuka wig coklat Harley dengan tangannya. Harley diam membeku dan melihat Liam yang sedang kesakitan habis dihajarnya menatap Harley rindu.

"Sudah kuduga kau Hanna Harley. Aku merindukanmu" Liam lalu memeluk badan Harley tapi wanita itu diam tak mengerti.

"Bukannya kau sudah dirumah sakit?" Ucap Harley dingin. Dia melepaskan pelukannya dan berlari ke kamar mandi untuk membuka softlens nya. Dia menyuruh Liam untuk duduk diruang tamunya.

"Kenapa kau tidak takut melihatku? Padahal aku berusaha membunuhmu" tanya Harley dengan wajah dingin nya. Liam lalu tersenyum walau ujung bibirnya terluka karena dihajar Harley.

"Aku ingin menjelaskan sesuatu padamu Hanna" ucap Liam. Harley lalu mengangkat dessert eagle nya kearah Liam.

"Akan aku tembak mulutmu dengan pistol ku kalau kau memanggilku dengan nama itu. Namaku Harley bukan Hanna" Harley menatap Liam dengan tatapan dingin. Liam mengerti dan menurunkan tangan Harley yang sedang memegang senjata. Liam menghembus kan nafasnya.

"Kau tahu Harley, aku ingin memberitahu mu bahwa ibumu pernah dekat dengan Eddy Quinn" Harley terkejut mendengarnya dan menatap Liam dengan penuh tanda tanya.

"Apa maksudmu?" Tanya Harley. Liam lalu menjawab nya.

"Kemarin aku bertanya pada ayahku dirumah sakit. Dan aku menanyakan kenapa ayahku membenci Eddy Quinn. Ternyata dulu Eddy berusaha mendekati ibumu. Tapi ibumu menolak" jawab Liam sambil melipat tangannya. Harley menaikan satu alisnya.

"Lalu apa hubungannya?" Tanya Harley sambil melipatnya tangan ke badannya.

"Jika kau mendengar lebih detail tanyakan saja pada ayahku. Dia sedang dirawat dirumah sakit karena ulahmu Harley" Liam lalu berdiri dan menuju pintu apartemen Harley. Pria itu membalikkan badannya dan menatap Harley yang sedang duduk disofa.

"Ingat Harley, tidak semua orang baik padamu. Apalagi sama orang terdekat yang bertujuan buruk" ucap Liam sambil meninggal kan Harley. Wanita itu memasuki kamarnya dan mencerna ucapan pria tadi.

'apa maksudnya? Dan ada apa dengan ayah Eddy dan ibuku dimasa lalu?' tanyanya dalam hati.

'sepertinya aku harus bertanya dengan pria itu dirumah sakit nanti malam'  Harley lalu mengambil laptopnya dan membuka berita yang sudah lama tentang Eddy Quinn. Dia menatap tidak percaya bahwa Eddy pernah membunuh keluarga ibunya dan membuatnya menjadi depresi dirumah sakit. Harley menutup mulutnya dan melihat berita tentang Eddy Quinn. Dan benar saja pria itu pernah ditangkap karena membunuh keluarga ibunya dan masuk penjara selama 8 bulan dan dibebaskan dengan membayar denda. Harley merasa tidak percaya dan menutup laptopnya dan pergi kemansion nya

like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang