Sudah 2 bulan Harley masih menetap dirumah Joshua. Setelah dari makam orangtua nya waktu itu dia merasa lebih baik. Dia lebih rajin ke tempat kerja Liam untuk proses menstabilkan egonya. Dan sekarang dia bekerja menjadi hakim dinegaranya karena dia memiliki nilai terbaik di kampusnya. Bagaimana dengan Eddy Quinn? Dia tidak pernah tahu kemana orang itu berada. Sekarang dirinya sudah bebas.
"Hufttt akhirnya sidang ini selesai" ucap Harley melepaskan jubah hakimnya. Salah satu rekan nya yang bernama Nichole memberikan Harley segelas coklat panas.
"Kau sungguh hebat Hanna. Baru 2 bulan kau menjadi hakim sudah lebih dari puluhan kasus kau atasi" puji Nichole sambil meminum kopinya. Harley tersenyum sambil duduk diruangannya.
" Bersyukur karena mereka percaya padaku hehehe" canda Harley memasukkan barang-barang nya kedalam tasnya.
"Hei, 6 hari nanti natal, apa kau ada acara?" Tanya Nichole pada Harley. Harley hanya mengangguk pelan.
"Ada, merayakan natal bersama pamanku dan juga hari ulangtahun ku" jawab Harley memakai sepatu Converse nya. Dia sengaja membawa 2 sepatu yang berbeda. Nichole terkejut mendengarnya.
"Kau ulang tahun saat natal?" Tanya Nichole seakan tak percaya. Harley mengacak rambut hitam Nichole yang panjang.
"Iya. Mungkin lusa kita akan merayakan natal berdua. Katakan apa yang kau ingin?" Tanya Harley duduk di mejanya sambil melipatkan kedua tangannya didada. Nichole tersenyum sambil membuang gelas kopinya di tong sampah.
"Sepertinya menonton film sambil makan pizza sangat menarik" jawabnya. Harley melihat kalender kecilnya dengan spidol merahnya.
"Baiklah. Aku tidak ada job pada tanggal ini. Silahkan kau culik aku" ucap Harley tersenyum. Nichole tertawa sambil menuju tempat parkir mobil.
"Hahaha baiklah Hanna" jawab Nichole memasuki mobilnya. Harley sengaja memakai nama Hanna karena dia lumayan nyaman orang lain memanggil nama lamanya. Harley memasuki mobilnya dan mengendarai mobilnya.
"Bersyukur aku selama aku bekerja tidak ada pengganggu sialan itu" ucap Harley sambil menyetir. Selama dia bekerja dia tidak pernah didatangi atau dibuntuti oleh pesaing Eddy Quinn. Entah kenapa tapi rasanya lebih lega. Dia membelokkan mobilnya kearah rumah Joshua dan memarkirkan nya. Dia membuka pintu rumah dan mendapati haina-hainanya menghampirinya.
"Ahh aku merindukan kalian" rindu Harley pada haina-hainanya. Dia berlari kearah kamarnya dan membersihkan dirinya dikamar mandi. Selesai mandi dia mengenakan baju oversize kuning dan celana pendek biru. Dia menuju ke dapur untuk membuat makan malam. Sekarang Joshua kembali bekerja di kantor polisi yang sudah diperbarui. Saat dia menaruh semua masakannya pintu rumah terbuka. Ternyata Liam baru pulang dari rumah sakit.
"Oh Harley. Apa kau sudah memasak?" Tanya Liam. Harley membuka celemek nya.
"Aku memasak steak sapi dengan kentang panggang" jawab Harley sambil menguncir rambutnya. Liam lalu kekamarnya untuk membersihkan diri. Selesai mandi dia memakai kaus orange dan celana pendek hitam. Liam menuju ruang keluarga dan disana ada Harley dengan haina-hainanya yang sedang makan makanan anjing. Harley menoleh kearah Liam.
"Bagaimana pekerjaan mu?" Tanya Harley sambil memegang remote tv. Liam menjatuhi bokongnya diatas kursi.
"Biasa" jawab Liam.
"Kau sendiri bagaimana?" Tanya Liam kearah Harley."Biasa, menjatuhkan hukuman dipersidangan" jawab Harley tanpa melihat Liam. Tak lama kemudian Joshua datang.
"Hai kids, apa kalian sudah memasak sesuatu untuk dikonsumsi?" Tanya Joshua sambil membuka rompinya. Harley menolehkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
like Harley Quinn ( End )
Actionapa kalian tau jika anak polos di didik dengan orang benar akan menjadi manusia normal? begitu kebalikannya. Hanna, seorang perempuan yang di didik dengan seorang pemimpin mafia Eddy Quinn dan diangkat menjadi anak dan dilatih menjadi mesin pembunu...