Ivan & katana attack

67 1 1
                                    

2 bulan kemudian

Liam sudah mulai berkerja kembali dirumah sakit 1 bulan yang lalu. Dia sudah sembuh walau bekas ledakan dipunggung nya itu sedikit berbekas.

"Saatnya pulang" dia mengemas barang-barangnya dan memasukan kedalam tas kerjanya dan pergi meninggalkan rumah sakit.

"Aku merindukan Ivan" dia memasuki mobilnya dan membuka dasinya. Dia mengendarai mobilnya menuju penitipan anak yang dekat dengan rumah sakit tempat dia bekerja. Sesampai dipenitipan anak Liam mencari pegawai disana.

"Aku ingin menjemput Ivan" ucap Liam. Pegawai itu mengerutkan alisnya.

"Bukannya dia sudah bersama ibunya?" Tanya pegawai itu. Liam terkejut mendengarnya.

"Siapa dia? Dan bagaimana ciri-ciri nya?" Tanya Liam khawatir.

"Dia berambut pendek pirang tetapi bawah rambutnya berwarna merah dan biru. Matanya biru dan dia sekitar 23 tahun. Wajahnya sangat cantik sekali" jawab pegawai itu. Liam mengeluarkan handphone nya dan menunjukkan foto Harley yang masih dia simpan.

"Apa wanita itu seperti ini?" Tanya Liam. Pegawai itu mengangguk benar.

"Iya itu dia" jawab pegawai itu. Liam lalu keluar dan pergi menuju mobilnya.

"Kau kemanakan sepupuku kecilku Harley" dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.

Sebelumnya

Harley merasa bosan tinggal dimansion nya. Entah mengapa dia merindukan Ivan.

"Aku merindukan sikecil" dia beranjak dari kamarnya dan mengganti pakaiannya dengan kaus longgar dan celana panjang berwarna putih yang sama dengan bajunya. Tak lupa dia mengenakan jaket bomber putih sedikit bercorak merah biru dan topi bucket hat nya yang senada dengan bajunya. Saat dia memasang sepatu Reebok putihnya Ray memasuki kamarnya.

"Nona mau kemana? Bukannya anda disuruh diam disini sama tuan besar?" Tanya Ray pada Harley yang memasang sepatu nya.

"Aku ingin bertemu dengan Ivan Ray. Aku merindukan nya akhir-akhir ini" jawab Harley yang sudah siap dengan sepatu nya.

"Baiklah biar aku yang mengantar nona ketempat penitipan anak" tawar Ray. Harley mengerutkan dahinya.

"Darimana kau tahu kalau Ivan berada disana?" Tanya Harley menatap Ray didepannya. Ray tersenyum dan mengambil kunci mobilnya yang berada dikantung jas nya.

"Aku dan Liam kan saat ini berteman dekat nona" ujar Ray. Harley mengangguk dan pergi bersama Ray. Harley melihat anak buah Eddy yang kebetulan melewati nya.

"Nona muda mau kemana?" Tanya anak buah Eddy yang bernama Jason. Harley melepaskan topinya.

"Aku akan pergi sebentar. Tenang saja Ray akan menjagaku" jawab Harley memasang topinya kembali. Jason mengangguk mengerti dan izin meninggalkan Harley.

"Baiklah nona jika nona bersama tuan Ray pasti tidak terjadi apa-apa. Jangan lupa membawa senjata nona muda untuk berjaga-jaga. Aku izin berjaga lagi nona" ucap Jason dan pergi meninggalkan Harley dan Ray yang berada di halaman depan mansion. Mereka lalu pergi dengan mobil Ferarri hitam Ray.

Off

Liam mengendarai mobilnya melewati arah rumahnya. Dia melihat mobil Ferarri hitam terparkir dihalaman rumahnya.

"Pasti mereka. Aku yakin itu" Liam keluar dari mobilnya dan memasuki rumahnya. Dan benar saja didalam rumahnya ada Ray yang sedang memakan buah pisang diruang keluarga sedangkan Harley menggendong Ivan sambil memberinya susu botol.

like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang