Setelah 2 Minggu kejadian dirumah Joshua, Harley masih membisu dengan kejadian itu. Rumah Joshua sudah diperbaiki dan dibersihkan dari noda darah. Joshua dan Liam bingung bagaimana Harley mau berbicara pada mereka.
Hari ini adalah hari kelulusan Harley. Dia mempersiapkan dirinya untuk merias wajahnya sendiri dimeja rias. Selesai merias diri Harley menata rambutnya dengan rapi. Dia mengenakan dress selutut yang berwarna biru muda tanpa lengan. Tak lupa mengcover tatonya agar tidak kelihatan dan memakai kalung liontin hatinya. Dia melihat dirinya di cermin.
"Perfect" ucap Harley dan dia turun dari kamarnya. Joshua dan Liam yang sedang sarapan melihat Harley yang memakai sepatu high heels nya di ruang keluarga.
"Cantik" ucap Liam. Harley menaikan alisnya dan melirik Liam.
"Maksudmu?" Tanya Harley mendengar ucapan Liam tadi. Liam menghampiri Harley yang sedang memakai sepatunya. Dia menyuruh Harley berdiri.
"Berdiri Harley. Resleting mu belum naik seutuhnya" suruh Liam. Harley meraba punggungnya dan benar apa yang dibilang Liam.
"Maukah kau memasangnya? Tanganku tidak sampai" ucap Harley malu-malu. Liam lalu memasang resleting baju Harley dan menatap punggung putih Harley yang mulus.
"Sudah Harley. Apa perlu kami ikut ke acara kelulusan mu?" Tanya Liam pada Harley. Gadis itu mengangguk pelan dan melirik Joshua.
"Paman juga boleh ikut" ucap Harley. Joshua merasa senang dan pergi kekamarnya berganti pakaian.
"Tunggu sebentar sayang. Aku akan kembali 10 menit lagi" kata Joshua senang. Harley menggeleng kepalanya pelan dan menatap Liam.
"Hey, maaf selama 2 Minggu ini aku membisu. Aku tidak tahu aku harus berbicara apa" sesal Harley. Liam mengelus rambut pendek Harley.
"Aku tahu. Orang emosi selalu mendiamkan orang disekelilingnya" jawab Liam. Tak lama kemudian Joshua sudah siap berangkat ke kampus Harley.
"Ayo kita pergi" ucap Joshua duluan. Liam dan Harley menyusul Joshua yang sudah duluan menaiki mobil. Liam dan Harley duduk di depan.
Di mansion
Eddy sudah siap memakai jas silver nya dilengkapi dengan jubah berbulu beruang kutub. Dia menatap dirinya yang sedang bercermin.
"Apa aku sudah menawan untuk anakku Noah?" Tanya Eddy pada Noah yang berdiri didepan pintu. Noah mengangguk hormat.
"Anda terlihat luar biasa tuan" jawab Noah. Eddy tersenyum dan pergi dari ruangannya dan menaikki mobil dan disusul dengan Noah dan Ray.
"Ayo kita berangkat, putriku sebentar lagi akan lulus" ucap Eddy pada supirnya. Disusul oleh anak buahnya yang mengikuti mobilnya.
Dikampus Harley
Harley yang menaiki panggung kampus karena dia dipanggil karena memiliki gelar JD terbaik dikampusnya. Mr Bowie memberikan selamat pada Harley.
"Selamat untukmu nona Quinn. Anda memiliki nilai tertinggi diangkatan anda" ucap Mr Bowie sambil menjabat tangannya pada Harley.
"Terimakasih juga Mr" jawab Harley sambil tersenyum. Dia turun dari panggung dan semua bertepuk tangan dengan riuh. Begitu juga dengan Sarah dan Rose bertepuk tangan dan menghampiri Harley.
"Akhirnya teman kita memiliki nilai terbaik" ucap Sarah sambil memeluk Harley. Rose ikut bergabung memeluknya.
"Sekarang kita akan bekerja membasmi orang-orang jahat" ucap Rose gemas. Sarah dan Harley tertawa dan membuka topi toga mereka. Tak lama kemudian Liam dan Joshua menghampiri Harley yang sedang bersama kedua temannya. Liam memberikan sebuket mawar merah.

KAMU SEDANG MEMBACA
like Harley Quinn ( End )
Actionapa kalian tau jika anak polos di didik dengan orang benar akan menjadi manusia normal? begitu kebalikannya. Hanna, seorang perempuan yang di didik dengan seorang pemimpin mafia Eddy Quinn dan diangkat menjadi anak dan dilatih menjadi mesin pembunu...