Harley memarkir kan mobilnya dibagasi. Dan dia keluar dari mobil itu dan berlari kearah pintu masuk. Saat dia memasuki rumah dia mendengar suara desahan.
'Siapa yang mendesah disini?' pikir Harley sambil melepaskan mantelnya. Dia berlari kekamarnya untuk membersihkan dirinya. Harley membuka bajunya dan menyalakan shower air hangat. Dia menyabuni tubuhnya dengan sabun beraroma sweet pea dan menggosok rambutnya dengan shampo yang memiliki aroma yang serupa dengan sabunnya. Selesai mandi dia memakai perawatan wajahnya tak lupa mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Dia memakai gaun tidur berwarna merah satin.
"Aku curiga pasti Liam menonton film dewasa" Harley keluar dari kamarnya dan mengarahkan kakinya kekamar Liam. Dia membuka pintu kamar Liam dengan pelan dan memasuki kamar Liam yang bernuansa abu-abu maskulin.
'krekk'
Harley terkejut melihat Liam sedang menonton film yang ada adegan seksual dilayar monitornya dalam keadaan bertelanjang dada dan menunjukkan bentuk perutnya yang berotot."Oh my God!" Umpat Harley. Liam menengok kearah Harley dan melempari bantalnya.
"Apa yang kau lakukan disini? Dan kapan kau pulang? " Tanya Liam sambil menutup wajahnya yang kemerahan. Harley merasa malu melihat Liam menonton yang benar dia duga.
"A...aku barusan saja pulang dan mendengar desahan. Aku pergi" Harley mau keluar dari kamar Liam tapi tangannya ditahan oleh Liam. Dia menarik badan Harley diperlukannya dan menenggelamkan kepalanya dileher Harley.
"Maafkan aku" ucap Liam dileher Harley sambil menghirup aroma leher Harley yang habis mandi. Harley merasa geli karena Liam mengendus lehernya dan melepaskan pelukannya.
"Maaf karena apa?" Tanya Harley sambil memegang lehernya geli. Liam duduk dipinggir kasur king size nya.
"Maaf aku ingin melupakan mu tetapi tidak bisa kulakukan" jawab Liam sambil mengambil bantalnya yang jatuh dan meremasnya. Harley menghampiri Liam tepat didepannya dan menaikkan dagu Liam agar dia menatap matanya.
"Bukan kamu yang salah. Tetapi aku yang meminta maaf karena menolakmu" ucap Harley sambil menatap mata abu-abu Liam. Dia mengambil tangan Harley dan mencium telapak tangan Harley dengan lembut dan menarik pinggul Harley dan menjatuhkannya dipangkuan Liam.
"Aku mencintaimu terlalu dalam Harley selama 20 tahun. Dan perasaan ini tidak bisa kulupakan saat aku bertemu kembali denganmu saat ini" Liam menenggelamkan kepalanya kembali ke leher jenjang Harley yang putih. Entah kenapa hati Harley sangat sakit mendengar Liam yang mencintainya terlalu lama menunggu nya. Dia memeluk leher Liam.
"Apa kau masih mencintaiku walau aku pernah melenyapkan dirimu dan ayahmu?" Tanya Harley sambil memeluk leher Liam.
"Tentu Harley. Bagiku kau masih sama dimataku" bisik Liam pelan sambil menghirup leher Harley dan mencium lehernya lembut. Tak lama kemudian air mata nya turun dengan sendirinya. Dia menghapusnya dengan tangannya dan memejamkan matanya.
"Boleh kah aku jujur padamu?" Tanya Harley masih diatas pangkuan Liam.
"Tentu saja" jawab Liam sibuk mencium pundak Harley yang harum. Harley menghembuskan nafasnya pelan.
"Waktu kau melamarku itu entah kenapa aku merasa senang. Tapi aku tak tahu bagaimana mengungkapkan nya. Dan saat aku menolak lamaran mu entah kenapa hatiku sakit. Dan aku sadar bahwa aku memiliki perasaan padamu. Aku melihat moment masa kecil kita dimana kau membuatku mahkota mawar dan melamarku dihalaman belakang" ucap Harley menstabilkan nafasnya. Liam mengangkat kepalanya dan berhadapan di wajah Harley dengan senyuman nya.
"Apa kau menerima perasaanku lagi padamu?" Tanya Liam dengan mata yang berkaca-kaca. Harley mengangguk pelan dan menghapus air mata Liam yang keluar.
"Iya, ajarkan aku mencintaimu seperti dulu" jawab Harley tersenyum haru. Liam memeluk Harley dengan erat.
"Terimakasih sudah membalasnya. Aku sangat senang Harley" ucap Liam terharu. Harley membalas pelukan Liam dengan erat. Tak lama kemudian wajah mereka berdekatan dan mereka berciuman.
"Cup..."
Liam mencium bibir Harley dengan lembut. Dia menekan tengkuk Harley agar ciumannya tidak lepas. Harley melepaskan ciumannya."Apa paman akan pulang?" Tanya Harley melirik pintu kamar Liam. Liam menggeleng pelan dan keluar mengunci pintu rumah dan memasuki kamarnya kembali.
"Dia tidak pulang karena dia menginap dikantor polisi" jawab Liam sambil mengunci pintu kamarnya. Dia menindih badan Harley dan menciumnya kembali. Mereka berciuman sangat lama dan Liam memasukan tangannya kedalam gaun tidur Harley dan meraba kulit punggung Harley yang mulus. Dia membuka gaun tidur Harley dan menampakkan dada berisi Harley yang menggenakan bra hitam dan lingerie hitam dan mencium bibir mungil itu kembali.
"Aku menginginkan nya. Apa boleh?" Tanya Liam diatas tubuh Harley. Dia mengangguk pelan dan terbuai oleh euphoria nya.
"Aku juga menginginkan nya dengan mu" jawab Harley pelan. Liam membuka kaitan bra Harley dan mencium dada Harley yang putih walau di dada kiri Harley ada tato. Liam menggigit puting Harley sampai dia merasa nyeri.
"Ahhh...Liam" desah Harley sambil menjambak rambut dark auburn Liam lembut. Lalu Liam mencium perut Harley yang rata dan berakhir di kewanitaan Harley. Dia menarik lingerie hitam Harley dan membuka kaki Harley lebar-lebar dan menampakkan kewanitaan Harley yang tanpa rambut. Liam menjilat nya dengan nafsu tanpa rasa jijik. Harley mendesah sambil mencengkram bantal yang dia gunakan.
"Ahhhh.... Liammm....." Desah Harley menggeleng kepalanya kekanan dan kekiri tak karuan. Liam lalu melepaskan celana panjangnya dan menampakkan kejantanan Liam yang menegang. Dia lalu menindih badan Harley yang polos dan menciumnya kembali.
"Harleyy... Maafkan aku" desah Liam ditelinga Harley dan menjilatinya. Dia mengarahkan kejantanan nya ke dalam kewanitaan Harley dan memasukannya pelan. Harley meringis kesakitan dan mencengkram sprei didekatnya.
"S...sakitt..." Bisik Harley pelan saat kejantanan Liam memasuki kewanitaan nya terlalu dalam. Liam lalu mencium bibir Harley dan melihat air mata Harley turun dengan sendirinya.
"M..maafkan aku. Aku tidak bisa menahannya" desah Liam sambil menggoyangkan pinggulnya pelan. Harley menggigit bibir bawahnya dan mencakar punggung Liam yang kekar. Liam mencium leher Harley dan membuat kissmark dileher putih wanitanya.
"Sakit ya?" Tanya Liam melihat Harley yang pasrah dibawahnya. Dia menggelengkan kepalanya pelan dan menyunggingkan senyuman kecilnya.
"Tidak aku baik-baik saja" jawab Harley polos. Liam terus menggoyangkan pinggulnya cepat dan membuat Harley mendesah.
"L.. liammm" desah Harley mencium bibir Liam dengan liar. Liam membalikkan tubuh Harley dan melakukannya kembali. Harley membenamkan kepalanya di bantal dan berteriak.
"Liammm...aku..." Liam lalu mencium punggung mulus Harley dan membuat kissmark dipunggung Harley yang putih.
"Harley... Ahhh..." Desah Liam dan membalikkan badan Harley menjadi berhadapan dibawahnya. Liam membenamkan kejantanannya kedalam kewanitaan Harley dan membuang isi hasil percintaannya. Liam lalu mencium Harley dengan lembut.
"Aku mencintaimu Harley. You're my euphoria" bisik Liam di telinga Harley dan tertidur sambil memeluk badan Harley dari belakang. Harley masih membuka matanya dan tertidur dilengan Liam yang berotot dan berpikir sesuatu.
' apa yang aku lakukan?' pikir Harley pada dirinya sendiri. Dia lalu menoleh kebelakang nya dan ternyata Liam sudah tertidur pulas. Dia mengangkat tangan Liam dipinggang nya dan memunguti gaun tidurnya dan memakainya. Setelah itu dia membuka pelan pintu kamar Liam dan pergi menuju kamarnya. Harley bercermin dikaca dan melihat dirinya berantakan dan kissmark diseluruh tubuhnya. Dia menyalakan air hangat di bathub dan dia berendam dengan sabun mint.
'sakit sekali' umpat Harley dalam hati sambil memegang bawah perutnya. Setelah dia membersihkan diri dia mengambil baju tidur yang bersih dan memakainya. Dia lalu berbaring diatas kasurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
like Harley Quinn ( End )
Actionapa kalian tau jika anak polos di didik dengan orang benar akan menjadi manusia normal? begitu kebalikannya. Hanna, seorang perempuan yang di didik dengan seorang pemimpin mafia Eddy Quinn dan diangkat menjadi anak dan dilatih menjadi mesin pembunu...