"Kalo mantan lo ganggu, nomor panggilan cepat satu!"
STK 2020
Selamat Membaca
***
"Lo deket sama Kak Alvin?"
Renata menggeleng pelan. Sejak kejadian sore tadi, ketiga temannya mengajukan pertanyaan yang sama beberapa kali.
"Gak mungkin! Buktinya tadi lo ditawarin pulang bareng," ucap Azkiya begitu antusias.
"Gue cuma pernah ketemu dia di perpus."
Azkiya mencebikan bibirnya merasa kecewa dengan jawaban Renata. Ia menopang dagunyadi atas meja.
"Gue yakin dia suka sama lo."
Renata bergidik ngeri dengan kalimat Azkiya. "Gak mungkin," gumamnya.
"Ck." Azkiya berdecak kesal merasa Renata tidak mempercayainya.
"Kak Alvin itu gak pernah nyapa cewek duluan, cuma sama lo doang!" jelasnya menggebu-gebu.
"Gue merasa beruntung bisa hadir kemarin. Suara Alvin bener-bener gak ada tanding," puji Azkiya melanjutkan. Ia memang tipikal bucin yang sulit move on.
Renata menghela napas pelan. Ia bahkan baru tahu jika kemarin Alvin lah yang tampil di atas panggung.
Ia juga menyayangkan Azkiya yang tak mengetahui sifat asli Alvin di balik topeng wajah manis dan kerennya.
Renata tak mau mengingat kejadian kemarin.
****
Hampir setiap hari Shafa disibukkan dengan hukuman dari papanya. Setelah ketahuan mendapatkan nilai merah hampir di semua mata pelajaran, papa Shafa memanggil sosok handal sebagai pengajar dan pendidik Shafa. Putri mereka satu-satunya itu sudah benar-benar di luar kendali. Mereka angkat tangan karena sudah benar-benar kewalahan dengan sikap putri semata wayangnya itu.
Ia duduk bersama setumpuk buku di depannya. Berkali-kali ia menguap mendengarkan penjelasan sang guru privat bernama Aira. Wanita itu kejam dalam mendidik. Semua perkataan Shafa ia balikan dengan mudah membuat Shafa tak mampu berkata. Jadilah ia duduk manis mengikuti semua perintahnya.
Bela yang datang ke rumah untuk mengajak Shafa keluar harus terjebak bersama Shafa dan buku-buku membosankan itu. Hingga akhirnya, Bela tak mau lagi mengunjungi rumah Shafa.
"Miss, udah sore. Mau sampe kapan bahas akuntan terus," keluhnya karena hampir tiga jam lebih ia duduk dan membuat laporan akuntansi. Benar-benar menjengkelkan.
"Sampai jawaban kamu benar!"
Shafa mendelik sebal mendengarnya. Ia kembali menorehkan bolpoinnya di atas kertas yang sedari tadi membuat kepalanya hampir meledak.
Sesekali ia melirik jam dinding yang di ruang tengah, tak lupa ia melirik layar ponselnya yang terbaring tak berdaya di samping guru galak di hadapannya.
"Setelah mengisi soal ini, kamu harus mengisi laporan harian kamu di sekolah. Ngapain aja, sama siapa, dan kemana aja!" Jelas Aira mengundang Shafa mengumpat dalam hati.
Shit!
"Kenapa liat saya kayak gitu?"
Shafa tertangkap basah! Ia membuang pandangannya lalu mencari form kegiatan yang Aira maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Kita (STK) ✔️
Teen Fiction(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) SELESAI -78 CHAPTER. Kalian tahu apa yang paling menyakitkan dari sebuah perpisahan? Mengenang. Yah, proses mengenang adalah hal terburuk yang pernah ada. Karena mengenang selalu menyeret k...