"Ketika berani memulai, maka kau harus siap untuk selesai."
STK 2020
Selamat Membaca
****
Hari ini Maida pergi ke sekolah bersama Zaki. Seorang teman masa kecilnya yang selalu menghantui Maida hampir setiap hari. Jika saja ia tidak masuk ke dalam rumah dan duduk sarapan bersama kedua orang tuanya, mana mau ia pergi bersama Zaki. Bisa jadi bulan-bulanan satu Treksa jadinya.
Semua anggota OSIS angkatan Maida sudah tahu betapa bucin- nya seorang Zaki Agler Adhyastha terhadapnya. Bahkan Zaki dijuluki sebagai pejuang cinta tak terbalas. Mereka mendaulat Zaki sebagai perwakilan barisan kaum cinta bertepuk sebelah tangan.
Di dalam mobil, Zaki tak hentinya tersenyum dan menanyakan banyak hal kepada Maida. Yang hanya ditanggapi dengan acuh tak acuh oleh gadis di sampingnya. Maida membuang pandangannya ke jendela mobil sambil bertopang dagu. Ia sudah menebak apa yang akan terjadi di sekolahnya nanti.
Gerbang tinggi itu sudah terlihat dari kejauhan. Tulisan Treksa terlihat makin jelas menandakan mereka sudah sampai di sekolah tercinta.
"Jangan turun dulu," cegah Zaki melihat Maida hendak menekan kunci pintu.
Maida mendelik sebal. "Nanti anak-anak mikirnya yang aneh-aneh lagi liat kita barengan."
Zaki terkekeh pelan. "Ya biar aja sih. Gue seneng malah. Pokoknya jangan minta turun sampe mobil ini diparkiran."
Maida bungkam dan terpaksa menuruti pria itu karena memang tidak ada pilihan lain.
Sesampainya di parkiran, Maida tidak langsung melarikan diri keluar dari mobil seperti yang ia inginkan sedari tadi. Ia duduk tertunduk karena melihat beberapa kenalannya di luar sana.
"Sampe kapan mau nunduk?" tanya Zaki yang sudah berdiri di sampingnya. Pria itu dengan polosnya membuka pintu mobil dimana Maida duduk. Dasar pria tidak peka!
Maida dengan terburu meraih tasnya lalu turun dari mobil.
"Lain kali gak usah jemput gue ya," teriak Maida meninggalkan Zaki. Pria itu hanya tertawa pelan lalu menggeleng, matanya memandang kepergian perempuan yang amat ia sukai itu,
"Sampe kapan kayak gini?" tawanya terdengar sedikit sumbang lalu ia beranjak menyusul Maida.
Maida berlarian di koridor berusaha menjauh dari Zaki sebelum teman-temannya melihat. Ia menoleh ke belakang mengecek keadaan. Saat ia tahu telah berjalan begitu jauh, ia tersenyum dan kembali berjalan ke depan dengan santai.
Namun sayang sekali, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Kini di depannya, segerombolan Hyena berdiri memandang Maida dengan seringai licik di wajah mereka. Maida menatapnya dengan ngeri.
Sial!
"Jadi ... Kapan resmi?" kekeh Asta.
"Main kucing-kucingan segala lagi," tambah Aidan.
"Apa mata gue yang salah liat orang ya?" Aldi ikut bergabung menambahkan godaan kepada temannya itu.
Maida menghela napas panjang dan bersedekap. "Udah deh, mulut serigala pada diem!"
Ia kesal jika sudah dijadikan bahan perbincangan oleh teman-temannya. Zaki yang terlalu memperlihatkan rasa suka kepadanya membuat Maida tidak nyaman dan berusaha keras menolak kenyataan. Bagaimana mungkin pria itu jatuh cinta padanya, disaat mereka sudah menjalin persahabatan dari semenjak mereka di dalam kandungan. Lewat orang tua mereka yang selalu bertemu ketika sedang mengandung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Kita (STK) ✔️
Teen Fiction(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) SELESAI -78 CHAPTER. Kalian tahu apa yang paling menyakitkan dari sebuah perpisahan? Mengenang. Yah, proses mengenang adalah hal terburuk yang pernah ada. Karena mengenang selalu menyeret k...