30. Betrayal

440 146 43
                                    

"Ketika satu kebohongan telah terucap, maka akan diikuti oleh kebohongan lain untuk menutup kebohongan yang pertama. Kebohongan bagaikan rantai yang akan terus memanjang apabila tidak segera dihentikan."

Semua Tentang Kita

***

Hampir setiap hari Aldi menjemput Asta untuk berangkat bersamanya. Asta sendiri sudah menolak Aldi, tetapi pria itu bersikeras datang untuk menimbulkan kesan baik di depan keluarga Asta. Aldi mengatakan, belum saatnya ia menunjukkan penolakan. Masih ada suatu hal yang Aldi ingin pastikan dan Asta tidak tahu apa yang pria itu maksud. Tentu saja hal itu membuat orang tua Asta senang terutama mamanya. Kedua orang tua Asta akan mendorongnya keluar sesegera mungkin ketika pria itu sudah sampai di rumahnya.

Padahal di dalam hati Asta, ia memiliki perasaan tidak enak kepada sahabatnya yang ia tahu sangat menyukai pria bernama lengkap Reynaldi Adzwir Prasetya.

 Ia ingin mengatakan yang sebenarnya, tetapi ia juga memiliki ketakutan besar bahwa Firda akan mengalah padanya. Sifatnya yang begitu bijak dan baik akan mendorong Firda mendukung perjodohan mereka. Kemungkinan terburuk, Firda akan menutup diri dan menjauhi Asta.

Ia berharap, semua akan segera berakhir. Ia tidak suka berpura-pura karena ia bukan seorang bintang sebuah sinema.

***

Musim ujian akan segera tiba. Beberapa murid Treksa mulai memenuhi perpustakaan untuk menyalin catatan milik temannya yang rajin menulis saat pelajaran berlangsung. Mereka terlalu malas mencatat karena lebih senang berdiskusi saat belajar sehingga menggantungkan semuanya kepada murid yang rajin menulis dan memperhatikan guru tentunya. Cara belajar yang berbeda dari orang lain. Seakan kegiatan memenuhi perpustakaan adalah hal rutin setiap ujian akan tiba. Salah dua dari mereka adalah Maida dan Asta.

Meskipun mereka berdua termasuk ke dalam jajaran senior populer di Treksa tetap saja, mereka memiliki sifat manusiawi yang dimiliki para murid pada umumnya.

Maida dengan gigih membuat Melda mau meminjamkan catatan setiap musim ujian tiba. Meski tanpa tatapan lirih teman-temannya pun Melda akan tetap meminjamkan buku catatannya karena pada dasarnya ia memiliki hati yang baik.

Berbeda dengan Firda, meskipun ia jarang menulis bukan berarti ia akan memenuhi perpustakan seperti yang lain. Ia lebih nyamanbelajar di tempat sunyi. Lebih hebatnya lagi, ia memiliki dua catatan dari pemegang ranking satu dan dua seangkatannya. Aidan dan Aldi, ia memiliki keduanya. Karena ia takkan mau berebut catatan dengan Maida serta Asta.

Sekarang, ia sudah kelas tiga. Waktu dimana ia harus segera memutuskan pilihan untuk ke jenjang yang lebih tinggi. Meskipun ia tahu, bahwa ibunya menuntut Firda untuk menjadi seorang insinyur seperti ayahnya dulu. Walau ia setengah mati mengatakan bahwa ia tidak menyukainya.

Sebagai seorang anak yang memiliki mimpi dan harapan, ia ingin meraih keinginannya sendiri untuk bisa menjadi seorang penegak hukum dipersidangan.

Banyak orang mengatakan jika hukum di negaranya itu tumpul ke atas, tetapi tajam ke bawah, membuat Firda prihatin akan keadaan masyarakat menengah ke bawah. Ia memiliki keinginan untuk memperdalam ilmu tentang hukum.

Bahkan, terkadang ia menyempatkan waktu untuk membaca beberapa referensi buku hukum internasional agar ia bisa mendebat pria yang juga menjadi alasan mengapa ia tertarik dengan hukum. Pria yang akhir-akhir ini juga menjauh dari sisinya. Atau mungkin ... mereka memang tidak pernah sedekat yang ia kira?

Ia membalikan buku sedikit lebih cepat dari biasanya. Konsentrasi Firda terganggu akibat teriakan dari murid perempuan yang tengah menonton pertandingan basket anak kelas sebelas.

Semua Tentang Kita (STK) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang