61. Engagement?

416 105 353
                                    

Happy Reading

***

Mobil berjejer rapi di depan sebuah bangunan apartemen, salah satu properti milik keluarga Raka. Hari ini, pria itu diundang untuk hadir dalam acara peresmian gedung mewakili seluruh keluarga utamanya yang tidak bisa hadir karena kesibukan mereka di kota London.

Raka beranjak dari tempat semula berdiri lalu mendekati pintu masuk membuat salah satu tamu mengikutinya dari belakang. a berhenti dan bersandar pada salah satu pilar terdekat lalu memeriksa jam tangan yang melekat di tangan sebelah kirinya.

Harusnya, gadis itu sudah datang. Tetapi Raka sama sekali tidak melihat batang hidungnya di tempat ini.

Kemeja putih dibalut dengan jas hitam serta dasi panjang yang melekat di badan tinggi Raka. Ada sebuah bintang kecil disebelah kanan pakaiannya, pertanda bahwa ia adalah tamu kehormatan. 

"Ngapain berdiri dipintu?" tanya seorang perempuan yang semula mengikuti Raka karena rasa penasaran. Gadis itu mengenakan gaun berwarna hitam tanpa lengan serta rambut panjang yang terurai indah sampai bahu. Ia juga mengenakan hiasan anting panjang guna melengkapi kesempurnaan penampilannya hari ini.

Tamu kehormatan lain yang berasal dari klien perusahaan pemilik apartemen, Siska Adhisti Gantari.

Raka bergeming. Ia tidak menanggapi kehadiran Siska membuat gadis itu tertawa pelan. Baru kali ini ia melihat ada pria yang tidak tertarik dengan betapa indahnya penampilan Siska hari ini. 

Namun, ia tidak akan merasa heran. Pria di depannya adalah Raka Pavian Narendra. Pria paling cuek sejagat raya yang tidak akan bersikap ramah kepada semua orang. Siska tahu itu tetapi tetap saja ia merasa kesal.

Siska memutuskan untuk ikut bersandar di sisi pilar lainnya berdekatan dengan Raka. Ia melongok melihat ke arah luar, mencari sesuatu yang membuat Raka terus terpaku di tempatnya dan mengabaikan Siska.

Namun, ia tidak menemukan apapun selain beberapa mobil yang diperbolehkan untuk terparkir di depan apartemen.

"Nunggu orang?" tanyanya lagi masih penasaran.

"Iya," jawab Raka singkat.

Siska terlihat mengangguk. "Siapa?"

Raka menatap ke arah langit-langit seraya menggumamkan jawaban yang membuat Siska seketika bungkam detik itu juga.

"Cewek gue."

***

Perempuan itu tengah menunduk dalam gelap yang ia ciptakan sendiri. Sesekali memandang langit yang nampak hampa tanpa adanya cahaya bintang.

Rasanya seperti ia tak ingin melakukan apapun. Tak ingin bertemu siapapun dan tak ingin berbicara sepatah kata pun.

Duduk sambil memeluk lututnya dengan perasaan yang tak mampu ia jabarkan dan ceritakan ke semua orang yang ia temui. Perih dan rasa kecewa hadir bersamaan dalam sewaktu. Yang ia sendiri tidak paham mengapa efek patah bisa sampai sedahsyat ini?

Bibirnya gemetar, air mata yang keluar dari pelupuk mata tidak bisa ia hentikan meski hanya untuk sesaat.

Asta dan Aldi akan segera melangsungkan pertunangan mereka dalam waktu dekat. Begitulah berita yang ia baca dan sukses membuat mood Firda terjun bebas.

Baru saja ia menaruh harapan yang cukup besar kepada Aldi beberapa waktu lalu, sayangnya, meluap dan sirna dalam sekejap. Harapan itu musnah beserta janji manis yang Aldi sampaikan kepada Firda. Apa yang akan Firda dapat dari menunggu?

Semua Tentang Kita (STK) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang