"The power of Raka Pavian Narendra."
***
Romeo : Special Guest!
Juliet : Kirana Shafa Mahesti
CongratulationSang juliet telah terpilih. Ezra sendiri yang telah menempelkan pengumuman tersebut. Ia bergerak dibawah kendali Denis dan Aileen sebagai penanggung jawab acara.
Matanya mulai tersenyum bangga saat melihat murid-murid mulai berlarian ke arahnya. Mereka pasti terkena serangan jantung berjamaah saat tahu siapa yang terpilih.
"Shafa Mahesti?"
"Yang mana sih orangnya?""Bukannya dia trouble maker Treksa, ya?"
"Anjir! Versi perempuan Darel kan ini?""Siapa sih? Kok gue gak kenal?"
"Dia cantik?"
"Dia itu biang onar. Paling sering bolak-balik ruang BK."
"Tukang Bolos."
"Bar-bar."
Shafa yang tanpa sengaja melewati kerumunan itu meringis ngeri saat orang-orang mulai menaruh perhatian kepadanya. Kapan lagi namanya masuk ke timeline utama Treksa atas prestasinya. Ibunya akan pingsan jika melihat Shafa mendadak jadi bahan perbincangan.
Inginnya, Shafa membungkam satu-persatu mulut kurang kerjaan itu. Tetapi, ia sedang berada dalam mood yang kurang baik. Selama hampir dua hari, sahabatnya itu mendiamkan Shafa dan tak membalas chat darinya.
Gadis itu bahkan mendiamkannya saat kelas berlangsung. Shafa sendiri bukan orang yang ribet. Biasanya, ia takkan peduli dengan hal sepele seperti ini. Ia memiliki pola hidup paling simple.
Jika ada orang lain yang tidak menyukainya, ia takkan menggubris kebencian itu. Kecuali, jika mereka mulai mengusik keseharian Shafa. Maka Shafa akan langsung melabraknya.
Saat ini kasusnya sedikit berbeda. Bela itu spesial untuknya meskipun Shafa takkan pernah mengakui di depan sahabatnya. Bisa besar kepala ia nanti jika mendengar kasih sayang Shafa untuknya.
Ia akan memberikan Bela sedikit waktu untuk menenangkan diri.
Ia hampir sampai di kelasnya, IPS 2, kelas keramat yang konon katanya di penuhi oleh murid-murid malas dan suka mengacaukan peraturan Treksa. Tentu saja, rekor tertinggi masih dipegang olehnya di posisi kedua dan Bela di posisi ketiga. Sedangkan trouble maker posisi teratas masih di pegang oleh Darel Basupati dari IPS 1.
Bugh!
Tanpa sengaja ia menabrak salah satu murid yang berjalan dari arah yang berbeda dengannya.
"Ups! Maaf. Sengaja!"
Shafa bersedekap di depan gadis yang dengan seenaknya mengatakan bahwa ia sengaja menabrak Shafa.
"Apa lo bilang tadi?"
"Hm? Apa?"
"Ulangi apa yang barusan lo bilang," ujar Shafa dengan penuh penekanan.
Gadis itu memainkan rambutnya seakan ia adalah putri raja. "Selain lo jago akting, kelebihan lo, gak bisa denger juga?"
Ia mengerjapkan mata beberapa kali seolah tak habis pikir dengan tuduhan semena-mena dari gadis di depannya. Jika tidak salah, gadis itu adalah salah satu peserta Juliet yang berlatih dengan di belakang kursinya saat di ruang tunggu.
"Ada masalah apa lo sama gue?" tanya Shafa tanpa mau berbasa-basi. "Kalo jalan tuh pake mata."
"Dimana-mana jalan itu pake kaki, kalo mata hanya untuk melihat. Gimana sih, mbak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Kita (STK) ✔️
Ficção Adolescente(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) SELESAI -78 CHAPTER. Kalian tahu apa yang paling menyakitkan dari sebuah perpisahan? Mengenang. Yah, proses mengenang adalah hal terburuk yang pernah ada. Karena mengenang selalu menyeret k...