Ab imo pectore
Dari lubuk hati yang paling dalam***
Siswa yang telah dinyatakan lulus dalam administrasi pendaftaran menjadi anggota OSIS dikumpulkan di ruang auditorium Treksa. Mereka akan langsung diarahkan untuk mengikuti pelatihan dasar kepemimpinan siswa atau lebih sering disebut dengan LDKS.
Beberapa anggota OSIS yang menjabat berjejer rapi di belakang para calon anggota sedangkan pengurus inti berdiri berhadapan dengan peserta.
Rina dan Muti adalah salah satu dari murid yang berhasil lolos tahap administrasi dan mengikuti langsung acara di auditorium.
Bisa kalian bayangkan betapa senangnya Muti saat tahu ia lolos seleksi. Tinggal satu tahap lagi untuk mereka bisa bergabung dalam organisasi paling diminati di Treksa.
Dari sekitar 150 pendaftar terdiri dari kelas sepuluh dan kelas sebelas, hanya 35 orang yang lulus seleksi administrasi. Ezra ditunjuk langsung sebagai Ketua Pelaksana oleh Raka. Yah, sudah terbiasa ia tertindas jika berhubungan dengan pria paling arogan di Treksa. Denis tertawa terbahak-bahak saat tahu Ezra yang terpilih.
Alasannya sederhana. Raka mengatakan jika pria itu memiliki effort yang bagus saat mengurus pementasan drama.
Seharusnya, Denis atau Aileen yang terpilih sebagai Ketua pelaksana. Hanya saja, Denis tidak diizinkan oleh para senior mereka karena harus ikut serta memberikan pelatihan dan evaluasi khusus bagi calon kandidat peserta yang akan masuk ke dalam divisi komite disiplin.
Sedangkan Aileen, gadis itu menolak dengan sekuat tenaga dengan alasan kesehatannya yang tidak mumpuni untuk memimpin. Adik Aidan itu memang selalu bisa membawa masalah kesehatan sebagai armornya.
Jadilah, Ezra yang menjadi kambing hitam di antara teman-temannya. Raka menyebut Ezra sebagai kuda hitam yang memiliki reputasi bagus jika bersaing menjadi ketua OSIS melawan Denis.
Sebagai peringatan pertama, kalian harus mempersiapkan mental dalam mengikuti ajang LDKS ini, karena akan datang Komisi disiplin yang tak kalah menyeramkan dari Guru BK. Bukan hanya yang masih menjabat, biasanya yang demisioner ataupun alumni akan turut hadir sebagai pembimbing dan pengawas keberlangsungan acara. Tentu saja dengan batasan dan aturan yang ditetapkan oleh ketua OSIS.
Bagaimanapun juga, panglima tertinggi di Treksa adalah ketua OSIS. Mereka harus menghormati segala aturan dan keputusan yang ia buat.
Pembagian kelompok akan dilakukan setelah ketua OSIS dan ketua pelaksana membuka acara. Mereka akan menginap selama dua hari satu malam, menikmati suasana sekolah pada waktu malam. Raka meyakinkan semua peserta bahwa persiapan LDKS sudah berada dalam taraf seratus persen.
Muti sebagai peserta yang dinilai paling penakut langsung merengek pada Rina dan menyebutkan betapa mengerikannya Treksa di malam hari. Apalagi banyak kelas kosong di bagian selatan yang tak layak huni dan direncanakan dalam pembangunan di tahun berikutnya.
Apalagi Ezra mengatakan bahwa akan ada agenda uji nyali sebagai bentuk refreshing dan uji keberanian serta ketangkasan murid dalam menanggapi permasalahan kapanpun dan dimanapun mereka berada.
"Muti takut."
"Gak usah kenceng-kenceng megangnya," balas Rina melepaskan tangan Muti yang menempel pada lengannya.
"Semoga Muti gak terpilih, ya."
"Aamiin."
"Makasih, Rina."
Selain Muti dan Rina, ada satu perempuan bermuka masam di barisan kelas sebelas. Treksa memang memiliki seragam yang berbeda tiap tingkat. Perbedaan itu bisa dilihat dari warna pin name tag : biru untuk kelas dua belas, maroon kelas sebelas dan hitam untuk kelas sepuluh. Selain itu perbedaan terletak dari motif rompi yang dimiliki tiap angkatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Kita (STK) ✔️
Teen Fiction(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) SELESAI -78 CHAPTER. Kalian tahu apa yang paling menyakitkan dari sebuah perpisahan? Mengenang. Yah, proses mengenang adalah hal terburuk yang pernah ada. Karena mengenang selalu menyeret k...