21. Welcome To the Squad

445 149 125
                                    

"Barisan patah hati selalu bisa saling memahami betapa sakitnya mencintai tanpa ada balas dari pujaan hati."

STK 2020

Selamat Membaca

***

Ayana memutuskan untuk menguntit si pendiam Citra selama jam istirahat berlangsung. Biasanya ia berlari ke kelas Suci untuk makan bersama tetapi gadis itu sedang tidak masuk sekolah sejak kemarin. Ada yang tidak beres dan disembunyikan oleh temannya tetapi Ayana akan bersabar untuk menunggu ia bercerita dengan sendirinya.

Citra adalah pilihan paling tepat untuk ia dekati. Selain ia tidak pernah memandang benci ke arahnya, ia bukan salah satu fans Aldi. Beberapa teman Ayana mengusiknya hanya karena ia suka kepada Aldi dan terlahir sebagai wanita cantik. Karena itu, ia tidak memiliki banyak teman di Treksa.

"Lo ngapain sih ngikutin gue?" tanya Citra dengan suara datarnya. Wanita itu tidak marah ataupun senang, hanya bertanya.

"Boleh ya? Gue tidak ada tempat bersandar soalnya," kekeh Ayana.

"Terserah lo," putus Citra kembali memainkan ponselnya.

"Yes!" bisik Ayana merasa senang lalu duduk di sebelah Citra. Mereka sedang berada di pinggir lapangan menonton pertandingan bola antar kelas.

Citra memang terlihat tidak tertarik dengan pertandingan di lapangan. Gadis itu hanya menempatkan diri di bawah pohon rindang sembari memainkan ponselnya.

"WAAA GOOOL!"

Ayana begitu terkejut dengan teriakan orang di sebelahnya. Seorang gadis berambut pendek dengan es cup di tangan kanannya.

"DAFFA, lempar bolanya!!" teriak salah seorang murid laki-laki yang tengah bermain sepak bola.

Tentu saja suara itu tertangkap oleh telinga Citra, membuat ia melirik sedikit melalui ekor matanya. Di sana, pria itu berdiri sambil memegang bola dan mengenakan kaos olah raga.

Ayana yang menyadari ekspresi Citra tak tahan untuk bertanya. "Dia mantan pacar lo ya?" Akhirnya pertanyaan itu keluar juga. Citra menggeleng pelan. Ayana yang melihatnya sedikit lebih tenang lebih berani lagi mengusiknya.

Sejak pria bernama Daffa itu masuk ke kelas mereka, Citra terlihat tidak nyaman dan menjadi lebih pendiam. Ayana memang tidak terlalu mengenal teman sekelasnya itu tetapi ia rasa kedatangan Daffa begitu mempengaruhi perilaku gadis paling pendiam di kelas.

"Terus kenapa lo menghindar dari dia terus?" tanyanya mengesampingkan rasa takut. "Gue kira dia mantan lo. Kan gue mau belajar move on," celoteh Ayana membuat gadis di sebelahnya ikut memperhatikan.

"Move on dari siapa?" tanya gadis itu dengan mata berbinar.

Ayana lagi-lagi dibuat terkejut dengan kehadiran gadis yang berteriak beberapa menit yang lalu. Ia terlihat merapatkan duduknya ke arah Ayana.

"Lo siapa?" bisik Ayana tidak bersedia berbagi informasi dengan orang asing.

"Nama gue Savina dari 2 IPA 3."

Ayana tersenyum lalu mengulurkan tangannya, "Ayana dari IPA 2."

"Lo tahu kan kakak kelas kita yang paling waw itu. Gue patah sama dia." Ayana mulai bercerita kepada Savina.

Ia kembali menerawang kejadian yang membuatnya menjadi seperti bukan dirinya.

Mata Save terbuka. "Senior paling waw?" ulangnya takut salah pendengaran.

Semua Tentang Kita (STK) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang