Bab 5

216 34 4
                                    

Lalu sorakan semakin terdengar keras, ketika sosok tinggi itu muncul. Ia tidak menggunakan pakaian renang, ia mengenakan jersey kampus sembari membawa dokumen formulir anggota yang akan bertanding. Minhyun berjalan kearah Bae Jinyoung. Kedua orang itu berbicara berdua sejenak, kemudian memberi isyarat kepada anak-anak yang akan bertanding untuk melakukan pemanasan.

"pertandingannya sesuai rencana, kan ? putaran pertama memilih 5 orang terbaik kemudian ditandingkan lagi kan ?" Jinyoung bertanya sembari mengambil alih dokumen ditangan Minhyun. Lalu berjalan disamping temannya itu.

"iya, dua orang dengan skor tertinggi akan menjadi perenang inti. Lalu terus dilatih untuk persiapan renang akhir tahun. Dan 3 orang lainnya, akan menjadi cadangan" Minhyun menunjuk garis merah

"tahun ini banyak perenang bagus. Lebih baik dari tahun keempat yang akan segera lulus" Jinyoung yang memiliki tubuh tinggi itu terus bicara, tapi orang yang mendengarkannya mengabaikannya begitu saja.

Minhyun, cowok yang tidak kalah tinggi dengan Jinyoung itu menatap kearah tribun penonton. Meski sering berenang dibawah sinar matahari, kulitnya masih sangat putih dibanding perenang lainnya, terutama tubuh berotot dan wajah rupawannya. Dia punya adik laki-laki beda Ayah namanya Kang Daniel. Ibunya menikah lagi saat Ayahnya sudah meninggal. Kang Daniel anak sastra tahun pertama, ia tidak terlalu dekat dengan adiknya itu.

"kau selalu saja melamun seperti itu" Jinyoung menatap heran Minhyun yang masih setia menatap tribun penonton, kemudian melambaikan dokumen ditangannya dimuka Minhyun, "sebenarnya, siapa yang kamu cari ?"

Minhyun menyingkirkan tangan Jinyoung sembari menghela nafas, "ayo mulai pertandingannya"

Setelah menerima perintah dari Minhyun, Jinyoung meniupkan peluit pertanda pertandingan akan dimulai.

"bersiap...mulai" peluit panjang dibunyikan bersamaan dengan bunyi tubuh para anggota klub renang yang melompat ke dalam air

"lihat, Ong memimpin" Daehwi menggoyang lengan Jaehwan yang sedari tadi memandangi Minhyun

Ong memimpin pertandingan setelah putaran kedua. Suara sorakan keras membuat suasana meriah. Jaehwan dan Daehwi bersorak gembira mengetahui Ong terpilih menjadi salah satu anggota inti.

"kamu hebat" Jaehwan menunjukkan jempolnya saat Ong sudah berganti pakaian dan berdiri di sisi kolam. Sedang beberapa penonton sudah pulang. Banyak klub anggota yang masih berenang dan terkadang terdengar suara para senior yang berteriak keras melatih.

"aku akan terus berlatih sampai akhir semester, karena sebentar lagi akan ada kejuaraan antar provinsi" Ong mengerutkan alisnya sambil mengusap perutnya kasar, "aku lapar, ayo makan shabu"

Daehwi masih berdiri dan mengedarkan pandangannya mencari senior tampan yang ia taksir.

"kemana Senior Minhyun ?" Jaehwan bertanya tiba-tiba

"lagi bicara sama senior Jinyoung disana, mereka sedang membicarakan jadwal. Hey Daehwi, teman pemalu kita sekarang sudah terlihat berani" Ong kembali meledek Jaehwan

Daehwi tertawa, "kamu sangat jelas Jae"

"bukan begitu !!" Jaehwan yang sedang minum dari botol tersedak sampai basah, "aku hanya bertanya" wajah Jaehwan memerah, sedetik kemudian ia mengambil handuk dileher Ong dan melap pakaiannya yang basah.

"pada saat lomba, Jaehwan menatap senior Minhyun tak berkedip, tau" Daehwi kembali menggodanya

Jaehwan tersenyum sembari menutup wajahnya dengan handuk lalu berkilah wajahnya memerah karena cuaca panas.

"oh hooo" Ong menggoda Jaehwan sembari merangkul temannya yang masih setia menutup wajahnya dengan handuk untuk menghindari tatapan sahabatnya itu, "sangat lapar, ayo pergi"

"aku mau makan shabu-shabu" rengek Ong membuat kedua senior yang tidak sengaja lewat berhenti dan menatap mereka.

"oh, Ong belum pulang ?" Bae Jinyoung medekati ketiga juniornya itu. "siapa dia ? terlihat manis" Jinyoung sedikit terkejut ketika Jaehwan menurunkan handuk yang menutupi wajahnya

"aku Daehwi" ucap daehwi centil meski bukan ia yang ditanyakan.

Sedang Minhyun diam mematung ditempatnya. Matanya hanya tertuju pada pemuda mungil yang digoda temannya itu. Lubang hatinya sejak dulu terasa kosong, entah mengapa terisi hangat saat menatap wajah itu.

Seolah hatinya siap untuk meledak.

"ada apa Minhyun ?" Jinyoung menatap temannya yang masih diam mematung, matanya memerah seakan siap untuk menangis.

Minhyun menggelengkan kepalanya dan mengusap air mata yang menetes, "tidak apa hanya kelilipan" jawabnya singkat

Berjanji...bahwa kita akan saling menemukan satu sama lain sampai kapanpun.

Reincarnation of Love (MinHwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang