"Oke bu, apa ibu akan pulang ke korea ?"
Suaranya terdengar agak teredam karena berbicara dengan wajah yang masih terselip dibantal dan meletakkan tablet disamping tempat tidurnya. Jaehwan masih meringkuk dalam tidurnya.
"Ibu akan pulang, tapi mungkin setelah tahun baru, dan belum yakin bulan apa" Ibunya terlihat sedang merapikan beberapa pakaian, "ibu dengar kakekmu sakit, ibu ingin menjenguknya"
"Hah ? Kakek ?" Jaehwan sedikit terkejut sampai mengangkat wajahnya, karena ia sama sekali tidak mengetahui tentang kakeknya.
"Iya Jae pamanmu menelpon ibu, kamu terakhir bertemu kakek saat berusia 2 tahun dan Sungwoon belum lahir, makanya kamu gak ingat"
Jaehwan mengerutkan alisnya, ia tidak tahu bahwa dia masih punya kerabat diKorea, terutama kerabat dari Ayahnya. Bahkan saat Ayahnya meninggal tidak ada satu kerabat dari ayahnya yang datang.
"Kalau begitu, aku akan menjenguknya lebih dulu"
Ibunya menggeleng, "tunggu ibu saja Jae, kita akan berkunjung bersama kesana. Sebenarnya apartemen yang kamu tinggali juga milik pamanmu, dia membelinya untuk anaknya"
"Jadi kami akan tinggal bersama ?"
"Tidak Jae, dia seumuran Sungwoon. Saat kamu lulus, ia baru akan masuk universitas, untuk saat ini ia tinggal dirumah orangtuanya. Tapi Jae, kemana menantu ibu pergi ?"
"Menantu apanya bu !!!" Jaehwan menjerit bersamaan dengan Sungwoon yang muncul dilayar, menertawai reaksi kakaknya.
"Tentu saja kak Minhyun sedang dirumahnya sekarang" Jae menjawab malu
"Oh begitu ya, soalnya ibu lihat Minhyun punya kunci apartemenmu. Ibu kira dia tinggal bersamamu" goda ibunya lagi.
"Bagaimana bisa ibu tahu ?" Jaehwan masih bertanya dengan telinga memerah, "lalu bagaimana ibu bisa dapat nomor kak Minhyun lebih dulu ?"
Sang ibu tertawa keras, kemudian mengangkat bahunya dengan percaya diri, "kamu tahu kan ibu punya koneksi yang bagus"
Jaehwan masih terdiam, mencoba memijat pelipisnya. Daehwi dan Ong tidak mungkin memberikan nomor kak Minhyun ke ibunya, karena mereka bahkan tidak pernah bicara dengan ibunya.
"Berhenti memikirkannya, ibu juga tahu bahwa Minhyun pernah menginap ditempatmu"
Ahhhh !!! Sudah sampai mana ibunya tahu ?
Jaehwan mengambil bantal dan menguburkan wajahnya disana, tidak berani membalas ucapan ibunya lagi. Ibunya sudah tahu segalanya tentang hubungannya dengan Minhyun, bagaimana bisa dia menghadapi ibunya.
"Jae..." Suara ibunya yang terdengar lebih serius membuat Jaehwan sedikit gemetar dan membuatnya duduk menatap wajah ibunya dilayar tabletnya dengan takut.
"Ibu tidak tahu apa yang sudah kalian lakukan. Tapi Ibu sudah membiarkan Jae untuk tinggal sendiri, dan kamu sudah cukup dewasa untuk memutuskannya sendiri" Kemudian senyuman hangat ibunya membuat Jaehwan tertunduk, "Ibu percaya segala keputusanmu Jae, Tetapi ingat segala konsekuensi atas perbuatanmu, mengerti Jae ?"
Jaehwan mengangguk kemudian mengangkat tangannya untuk menghormati ibunya, "Terimakasih bu"
"Jika ibu tidak percaya pada anak ibu, maka pada siapa ibu harus percaya" Tentu saja semenjak ibunya menjanda, tidak ada yang menjadi sandaran ibunya kecuali ia dan adiknya.
"Tapi ibu tidak percaya padaku" Suara Sungwoon menghancurkan suasana, ibunya memutar matanya dan memukul Sungwoon pelan, menyuruhnya untuk tidak mengganggu"
"Jae kamu tahu arti namamu, itu melambangkan ambisi yang kuat seperti baja. Ibu yakin kamu akan menjadi kuat, dan jangan merasa takut lagi. Itu nama yang diberikan pamanmu kepadamu"
"Pamanku ?"
"iya Ayahmu mengatakannya pada Ibu, saat kamu bertemu pamanmu kamu akan mengetahuinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation of Love (MinHwan)
RomanceCinta yang tidak direstui, antara Namjoon dan Seokjin dimasa lalu membawa petaka kematian. Meninggalkan luka membekas, hingga waktu memberikan kesempatan kedua. Jiwa malang itu terlahir kembali pada tubuh baru. Jiwa Kim Namjoon terlahir kembali menj...