Bab 43

148 24 1
                                    

Hari Minggu datang dengan cepat. Jaehwan kini sedang berkutat di dapur rumah Minhyun ditemani Daniel, Ong dan Daehwi. Sedang Minhyun masih terlelap diatas kasur, karena hanya hari minggulah ia bisa istirahat dari segala aktivitas perkuliahan.

Mereka sedang membuat snack buah jelly yang dibuat sendiri oleh Jaehwan. Ia menggunakan buah kelengkeng, Mengeluarkan biji buah kelengkeng dan memasukkan adonan Jelly Yanggaeng kedalamnya.

"Selesai, tinggal dimasukkan dalam kulkas, buah kelengkeng akan lebih enak saat dimakan dalam keadaan dingin" Jaehwan menyuruh Ong untuk meletakkannya dalam kulkas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selesai, tinggal dimasukkan dalam kulkas, buah kelengkeng akan lebih enak saat dimakan dalam keadaan dingin" Jaehwan menyuruh Ong untuk meletakkannya dalam kulkas

"Wah sangat imut, apa namanya ?" Daehwi sudah ngiler pingin coba, tapi karna Jaehwan bilang harus dimasukin kulkas dulu, yasudahlah.

"Permata Kelengkeng" Jaehwan tertawa mendengar nama yang ia buat sendiri itu, "Saat kecil, ibuku sering membuatkannya"

"Kita harus sarapan, ayo bangunin Kak Minhyun" Daniel menyikut pemuda Mungil yang terkejut itu, "Aku sangat sibuk, harus nyiapin peralatan makan"

Daehwi dan Ong malah duduk dikursi dengan santai menghiraukan tatapan memohon Jaehwan, "Itu adalah tugas pacarnya kan, kita hanya orang asing"

"Lantai 3, kamar ujung sebelah kiri" ucap Daniel membuat mata mereka kini tertuju pada Jaehwan.

"Iya, iya akan aku bangunin" Jaehwan mengeluh karena dipaksa.

.

.

Jaehwan dengan hati-hati menaiki tiap anak tangga, Ia sudah dilantai 3. Ruangan dilatai 3 dibuat seperti lorong memanjang, disetiap dinding dipanjang beberapa foto. Ada meja nakas kecil juga yang diisi beberapa ornamen dan bingkai foto.

Matanya berbinar menatap setiap foto, Ada foto Daniel saat kecil, sepertinya Daniel dan Kak Minhyun tidak punya foto bersama saat masih anak-anak. Mungkin karena, mereka tinggal terpisah.

Untuk sesaat ia terpaku memandangi foto pacarnya yang sedang berdiri tegap dipinggir kolam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk sesaat ia terpaku memandangi foto pacarnya yang sedang berdiri tegap dipinggir kolam. Kemudian matanya menangkap foto hitam putih disampingnya, Meski tidak berwarna Jaehwan yakin ini foto ibu Minhyun. Matanya indah sekali, tidak seperti mata orang korea pada umumnya. Rambutnya bergelombang. Seperti Boneka.

"Oh, Adikku cantik banget, kaya boneka barat. Imut dan pipinya merah"

Kepala Jaehwan terasa pusing, ia menyentuh pelipisnya, mengingat sesuatu.

"Kakak akan pergi sebentar, Semi jaga kak Sera ya"

"Cepat tumbuh besar ya, anak pintar. Kakak mencintaimu"

Tesss...

Air mata mengalir deras dari pipinya, ia mengusapnya dengan tangannya.

"Semi... ?"

Siapa dia

Rasa sakit membuat matanya kabur seolah bintang bertaburan dimatanya. Jaehwan menutup matanya rapat dan memijat pelipisnya pelan. Ia dengan tergesa segera berjalan menuju kamar Minhyun dan berdiri disana.

"Kenapa warna mata semi lebih hijau ya kak Sera, terlihat lebih terang dari mata kita"

.

.

"Matanya seperti permata"

Reincarnation of Love (MinHwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang