Hujan deras diluar membuat lampu seluruh apartemen mati, terutama musik player yang tadinya Jaehwan putar untuk menutupi suara hujan pun ikut mati. Minhyun masih setia bersandar di bahu Jaehwan.
"Semalam aku bermimpi..." suara Jaehwan terdengar bergetar "aku mimpi buruk tapi tidak ingat tentang mimpinya yang tersisa hanya rasa sedih"
Minhyun mengangkat kepalanya, menatap Jaehwan dalam gelap. Tangannya sudah menyentuh pipi chubby itu menenangkannya.
"Aku bangun berlinang air mata... Dan itu bukan pertama kalinya" Jaehwan berkata lagi, "sudah sejak lama, sejak aku kecil"
Minhyun menghela nafas dalam, dia merasa jantungnya akan meledak.
"... Namjoon" suara Jaehwan semakin bergetar, "apa kak Minhyun tahu nama ini ?"
Deg
Seolah dunia berhenti berputar, dua tangan saling menggenggam erat. Minhyun rasa tangannya sudah basah oleh keringat sama seperti Jaehwan.
Untuk sesaat hanya suara sisa rintik hujan yang terdengar,
"...lalu Jae" Minhyun menatap kedua manik itu, "apa kamu kenal seseorang bernama Seokjin ?"
Deg
Mereka saling menatap seolah mencari rangkaian memori yang hilang, menyusunnya satu per satu. Mata Jaehwan menutup, mengingat sesuatu yang sangat ingin ia ucapkan,
"Kakak sudah janji... saling mencintai saat kita bertemu lagi" Jaehwan berkata dengan lancar
"Aku disini" ia menyentuh ujung mata Jaehwan yang basah, "aku sudah disini, menepati janjiku"
Air mata membanjiri pipi, Jaehwan merasa, seakan seumur hidupnya ia sudah menanti untuk mendengar ucapan itu.
"Apa kamu takut ?" Minhyun mengelus pipi Jaehwan
"Takut... Tapi tidak apa-apa"
Bibir Minhyun melumat mesra bibir cherry Jaehwan. Lembut dan sopan, tapi sangat manis. Rasa hangat menggelitik hati Jaehwan. Ia menghisapnya lembut, seakan takut Jaehwan akan pecah.
Tubuh Jaehwan bergetar, rasanya panas dan manis.
Walau hanya memori yang tak seutuhnya, tapi tak apa, asal mereka bersama, semua akan baik-baik saja.
Seketika lampu menyala, bersamaan dengan musik player yang berbunyi, Menghentikan ciuman mereka dan juga hujan.
Minhyun masih menatap lembut mata itu,
"Kak Minhyun, mau keluar, jalan-jalan ?"
Minhyun menggeleng, kemudian menyandarkan kepalanya dibahu Jaehwan, "kamu mau pergi keluar dengan bibir bengkak seperti itu ?"
Jaehwan menyentuh bibirnya lalu kemudian memukul pelan lengan Minhyun, "kenapa kakak suka ngegoda aku sih"
Yang dipukul hanya terkikik pelan, ia merogoh sakunya, mengeluarkan kalung dengan inisial nama 'Minhyun' , meletakkannya ditangan Jaehwan.
"Ini artinya kamu milikku" ucapnya,
Jaehwan tersenyum lembut saat menerima hadiah itu,
"Aku juga punya sesuatu buat kakak"
Jaehwan merogoh nakas disamping sofa, mengeluarkan kunci dengan gantungan boneka kecil berwarna coklat. Meletakkannya ditangan Minhyun.
"Apa ini ?" tanya Minhyun bingung
"Kunci apartemenku"
Jangan tanya, bagi Minhyun tak ada hadiah yang lebih indah selain ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation of Love (MinHwan)
RomanceCinta yang tidak direstui, antara Namjoon dan Seokjin dimasa lalu membawa petaka kematian. Meninggalkan luka membekas, hingga waktu memberikan kesempatan kedua. Jiwa malang itu terlahir kembali pada tubuh baru. Jiwa Kim Namjoon terlahir kembali menj...