Bab 48

148 22 4
                                    

Minhyun sudah keluar dari kamar kakak sepupunya, tapi ia masih setia berdiri didepan lorong, menatap kamar disampingnya. Ia sangat butuh Jaehwan sekarang. Pikirannya kacau.

Kakinya berjalan menuju kamar sebelah, tangan besarnya sudah memegang gagang pintu. Pintu dingin itu tertutup jadi Minhyun memutuskan untuk mengetuknya.

Tapi tidak ada jawaban sama sekali. Sebenarnya ia ragu, tapi apa boleh buat, ia mengeluarkan kunci yang Jaehwan berikan padanya dari sakunya.

Saat Minhyun membukanya Jaehwan sedang berdiri disamping tempat tidurnya dan masih menggunakan piyama tipis. Sebenarnya Jaehwan sudah berniat tidur, tapi tiba-tiba ada yang mengetuk pintunya. Dia baru bangkit dari tempat tidur dan akan membukakan pintu tapi pintunya sudah terbuka lebih dulu.

"Kak ..."

Jaehwan menatap mata hazel yang indah, yang saat ini terlihat merah. Jaehwan mendekat dan mengusap pipi Minhyun perlahan.

"Boleh aku meminta sesuatu"

Minhyun menyentuh pergelangan tangan Jaehwan dan menciumnya lembut.

"Aku ingin memelukmu"

"Eh ?"

Belum sempat Jaehwan menjawabnya, Minhyun sudah lebih dulu merengkuh tubuh itu.

"Setelah ini... Akan kuceritakan semuanya padamu Jae" bisiknya lembut, "Aku janji"

Jaehwan mengelus punggung itu mencoba menenangkan pacarnya.

"Sebaiknya kakak mandi dulu, dan coba menenangkan pikiran" Jaehwan menatap mata hazel itu, meski ia tidak tahu ada masalah apa yang terjadi, Jaehwan tahu pacarnya butuh dirinya sekarang "aku punya celana besar tapi baju yang seukuran kakak sepertinya gak ada" ucapnya lagi

"Gak apa. Aku biasanya tidur gak pakai baju"

Jaehwan sudah memberikan peralatan mandi pada Minhyun. Saat kamar mandi tertutup. jaehwan duduk diatas sofa dengan khawatir.

Hari ini kak Minhyun akan menginap

Ia memeluk erat lututnya, mencoba mendinginkan kepalanya. Oh, pikiran lain seakan menyusup. Saking khawatirnya Jaehwan sampai terlelap diatas sofa.
...
.
Dingin.

Jaehwan membuka matanya dan mendapati Minhyun yang topless sedang menggendongnya menuju ranjang.

"Kak...!?"

"Kenapa gak tidur diatas kasur ?" Minhyun menatap mata itu

"Kakak kan besar, kasurku kan single. Aku takut kakak gak nyaman" Jaehwan mengucapkannya dengan pelan. Minhyun sudah meletakkan tubuh itu diatas ranjang, kemudian menindihnya.

Jaehwan merasa sangat panas. Saat ujung hidung Minhyun menyentuh kulit leher Jaehwan. Dia gak tahu mau meletakkan tangannya dimana. Minhyun bergerak kebawah, menempelkan pipinya didada Jaehwan yang terhalang piyama tipis.

... Lalu semua gerakannya terhenti.

Kamar menjadi tenang, hanya ada suara AC saja. Minhyun sudah memejamkan matanya merasakan hangatnya pelukan sang kekasih.

Maaf...maafkan aku

Aku minta maaf karena tidak bisa melindungimu.

Air mata Minhyun menetes perlahan membasahi piyama Jaehwan. Jaehwan merasakannya, tangannya mengelus surai Minhyun.

"Tidak apa-apa..." Jaehwan berbisik pelan menenangkan kekasihnya

Jaehwan masih mengelus surai itu lembut, "Aku disini... Tidak apa-apa" Jaehwan mengucapnya berulang sampai Minhyun terlelap dalam tidurnya.

 Tidak apa-apa" Jaehwan mengucapnya berulang sampai Minhyun terlelap dalam tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reincarnation of Love (MinHwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang