Bab 9

210 27 0
                                    

"Apa ini ?" Namjoon menatap benda gosong yang diletakkan diatas piring, ia membalikkannya dan langsung tahu itu apa.

"...telur dadar" Seokjin menjawab sedih

"Gimana bisa gosong seperti ini ?" Namjoon bertanya sembari menusukkan garpu kemakanan itu untuk melihat lebih jelas. Ia sedang dalam mode pacar jahat sekarang.

"Telurnya menempel diwajan jadi gak bisa dibalikkan" ia kemudian berbalik dan meletakkan kotak berisi snack pada Namjoon, "makan ini aja"

"Tteok ?"
*Tteok = makanan yang dibuat dari tepung beras ketan. Didalamnya biasanya diisi gula merah. Kalau diindonesia disebutnya ondeonde

"Aku bantu ibu untuk buat ini" ia menunjukkan tteok yang ia bawa, "terutama buat yang ini, aku membentuknya" ia mengangkat kue tteok berbentuk bintang itu, "aaaa, buka mulutmu"

Namjoon memasang wajah lucu kemudian memakannya, aroma gula merah merebak dimulutnya, "yang ini enak"

Namjoon menatap wajah kekasihnya yang terlihat bangga dipuji itu. Ia kemudian tersenyum dan mengecup bibir kekasihnya lembut.

"Tapi... Telur dadarnya, apa bisa aku gak memakannya ?"

Sedetik kemudian tawa mereka memenuhi ruangan.
.
.
.
Mimpi indah membuat Minhyun sedikit tersenyum dalam tidurnya. Semua harus buyar saat alarm dihandphone yang selalu ia setel itu berbunyi.

Ia terbangun dan duduk bersandar dikepala ranjang. Saat mimpinya berakhir, ia tidak mengingat apapun. Tapi entah kenapa, hatinya terasa hangat. Ia menyentuh pipinya yang basah karna air mata. Ia sudah tidak heran lagi, sejak kecil ia selalu bermimpi aneh dan berakhir dengan pipi basah karena air mata.

Saat kecil ia sering bermimpi, namun semakin ia tumbuh, mimpi itu semakin jarang. Dari 2 minggu sekali menjadi sebulan sekali. Tapi pernah sekali, ia bangun dalam keadaan yang sangat sedih sekali.

Mungkin hal itulah yang membuatnya, selalu mencari sesuatu yang dia sendiri tidak tahu itu apa.

Ia bergegas ke kamar mandi, mencuci wajahnya lembut, kemudian menatap cermin. Tiba-tiba ia bisa melihat wajah pria yang tidak ia kenal dengan tinggi yang sama dengannya berdiri disampingnya. Rahangnya terlihat tegas dengan kulit yang lebih hitam. Itu terlihat mirip dengannya. Seakan wajah itu terlihat sangat familiar. Ia menggelengkan kepalanya.

Sepertinya aku mabuk.

Setelah selesai bersiap-siap, Minhyun turun ke ruang makan. Dimana makanan sudah disiapkan oleh pembantu, dan Daniel, adik tirinya juga sudah duduk disampingnya.

Baru Minhyun ingin menyantap makanannya, Daniel berbicara, "kak, aku hari ini mau nginap di camp bareng teman-teman boleh ?"

Sebenarnya Dirumah ini, hanya ada Minhyun dan Daniel, serta 3 orang pembantu. Ayah dan Ibu mereka tinggal diluar kota. Meski tidak dekat dengan adik tirinya itu, ia sangat posesif. Daniel harus minta izin untuk apapun yang akan dilakukannya.

"Gak boleh" Minhyun berucap tegas

"Tapi aku udah janji sama teman-teman kak"

Minhyun menghela nafas panjang. "Kenapa kamu berjanji kepada mereka sebelum bertanya kepadaku" Minhyun sudah tidak selera makan, ia berdiri, "keluar malam terutama menginap dirumah teman itu tidak baik, kalian bisa melakukan hal aneh tanpa pengawasan nantinya" Minhyun kemudian mengambil kunci mobil dan bergegas ke kampus tanpa sarapan.

Reincarnation of Love (MinHwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang