Bab 58

137 21 4
                                    

Bang !!!
.
Tubuh itu terbangun, memegangi jantungnya yang berpacu keras. Basah bermandikan keringat, dengan air mata yang terus mengalir.

"Ukh..."

Jaehwan membuka mulutnya untuk meraup oksigen, tapi yang terdengar hanya suara tangisannya.

Darah merah, tangisan, teriakan terasa jelas dimimpinya.

Ia menutup matanya, mencoba menenangkan pikirannya.

Tenang, tidak ada apa-apa.
.
.
.
Kali ini, Universitas Yonsei menjadi tuan rumah untuk kompetisi renang yang akan diadakan. Tim dari Universitas KAIST mulai berdiri dan bersorak dengan hati yang semangat.

"Hei, jenis pertandingannya apa, gaya kupu-kupu atau gaya bebas ?" ucap Daehwi sembari membaca jadwal pertandingan.

Karena tidak mendapat respon, ia menatap Jaehwan yang masih diam. Kemudian Daehwi menyenggol Daniel disampingnya seakan memberi isyarat.

"Jae sangat diam hari ini" Daniel melirik Jaehwan yang menggunakan kacamata hitam, "apa kamu sakit ?" Daniel sudah meletakkan tangannya didahi Jaehwan.

"Aku tidak apa-apa"

"Suaramu serak banget" Daehwi sudah terlihat khawatir

"Tidak apa Hwi, aku hanya begadang saja"

Daniel dan Daehwi mengerutkan keningnya seakan tahu bahwa Jae sedang berbohong.

"Ahhh, kak Minhyun !!" Daniel berteriak sembari melambaikan tangannya saat atlit dari universitas mereka memasuki aula renang.

Minhyun melihatnya, pamit dan menghampiri tribun penyemangat. Mata minhyun kini sejajar dengan mata Jaehwan karena tinggi pagar pembatas.

"Semangat kak" lirih Jaehwan

"Apa yang terjadi ?" Mata hazel itu jelas khawatir.

Tangan Minhyun yang besar sudah meraih pipi Jaehwan perlahan. Alis gelapnya mengerut seolah ia tidak menyukainya, "Apa kamu menangis ?"

Jaehwan menggelengkan kepalanya.

"Lepaskan kacamatamu, biar aku bisa melihatnya lebih jelas" Suaranya terdengar memprovokasi.

Jaehwan mempoutkan bibirnya, ia melepaskan kacamatanya dengan segera. Ah, lihatlah mata Minhyun saat melihat wajah Jaehwan yang terlihat pucat itu.

Ia yakin sekarang pasti Minhyun tidak mood bertanding dan lebih memilih melompat ke arah Jaehwan sekarang.

Jaehwan tersenyum lalu menyentuh tangan Minhyun yang masih setia mengelus pipinya, "hanya mimpi yang sama, sekarang kakak harus berkonsentrasi ke pertandingan, mengerti kak ?"

Minhyun mendengus keras, "jika aku menang, apa kamu akan berikan hadiah ?"

"Eh ?"

"Aku ingin hadiah dari Jae" Ucap Minhyun sembari meremas pipi chubby Jaehwan.

Ingin Jaehwan mengatakan akan membuatkan perayaan jika Minhyun menang, tapi ia tahu bukan itu yang dimaksud kekasihnya.

Terutama ibu jarinya yang kini sudah menyentuh bibirnya perlahan. Seakan menunjukkan bahwa Minhyun akan lebih memilih memakan Jaehwan dibanding memakan makanan penutup khas korea buatannya.

"Kak itu curang !" Jaehwan berbisik pelan

"Kalau begitu, tolong sekali ini saja"

Jaehwan memejamkan matanya, dan mengangguk pelan, ia tidak bisa menghadapi Minhyun, "tapi sedikit saja"

Minhyun terkikik pelan, masih memegangi pipi Jaehwan. Matanya sudah beralih pada bibir merah itu. Menciumnya pelan. Hanya kecupan, ingat mereka sekarang di aula.

"Aku juga punya hadiah untukmu" Minhyun kembali bersuara

Jaehwan mengerutkan alisnya. Ah, Minhyun licik ini.

"Untuk ujianmu" lanjut Minhyun lagi

Jaehwan hanya menggeleng, ia sudah belajar dari pengalaman. Pacarnya itu licik untuk soal seperti ini.

"Kamu menolaknya ? Padahal kamu belum tahu aku mau memberikan sesuatu untukmu"

"Huuuu" Jaehwan memutar matanya, "pergi lah kak, pertandingan akan dimulai"

Minhyun kemudian mengangguk dan melambai pada adiknya dan Daehwi saat akan pergi.

"Mau pindah tempat duduk gak Jae ?" Daehwi melirik Jaehwan. "Semua orang sudah melihat kearahmu"

Astaga, Jaehwan bodoh ini bahkan berciuman ditempat ramai. mahasiswa dari universitas lain bahkan ada disana. Jaehwan hanya mengangguk bersamaan dengan wajahnya yang memerah.

"Aku belum pernah lihat kakakku melakukan skinship didepan banyak orang"

Daehwi menatap Daniel, "itu bukan skinship, itu sentuhan bibir, Daniel"

"Benar juga, maksudku seperti itu"

"Oi, berhentilah !" Jaehwan mau mati rasanya

Reincarnation of Love (MinHwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang