Bab 59

155 24 7
                                    

Terkadang Jaehwan merasa seakan dirinya tidak mendapatkan apapun dari Minhyun, ingat janji hadiah yang Minhyun katakan saat di kompetisi.

Jaehwan menatap layar ponselnya berulang kali dan menghela nafas mungkin sudah 100 kali ia melakukan hal itu. Halaman web klub renang dipenuhi ucapan selamat karena menjadi juara selama 3 tahun berturut-turut. Ketua dan wakil ketua klub renang memang tidak mengecewakan, mereka memenangkan 2 medali emas. Sedangkan untuk perenang baru seperti Ong, mendapatkan hadiah uang.

Jaehwan meletakkan tangannya disisi tempat tidur, dan berguling diatas bantalnya. Membayangkan banyak hal dikepalanya, ia bediri, kemudian kembali tidur terlentang, melempar bantal, dan menghancurkan tempat tidurnya.

Setelah pertandingan renang selesai, Minhyun sama sekali tidak menangih hadiahnya pada Jaehwan. Hanya ada pembicaraan tentang penginapan Resort di pulau Jeju bersama klub renang, mereka bahkan sudah setuju akan pergi ditahun baru sebelum semester baru dimulai.

Sedikit kesal karena Minhyun melupakan janji 'hadiahnya', tapi setidaknya ia juga diajak pergi menginap diresort. Meski begitu, sekarang kepalanya dipenuhi dengan segala kemungkinan yang ada.

... Bertingkah seolah ia jatuh cinta pada Minhyun untuk kedua kalinya.

Jaehwan sadarlah, jangan sampai kamu merusak kepercayaan ibumu. Jangan memikirkan sesuatu yang nakal.

Tok... tok.. tok...

Suara ketukan pintu mengacaukan kegiatan Jaehwan, ia melirik jam dinding. Ah, ia lupa Minhyun sudah bilang akan berkunjung ke apartemennya setelah selesai berpesta dengan anggota klubnya.

Jaehwan melangkah cepat, dan membukakan pintu. Kekasihnya tersenyum dan mengusap kepalanya dengan hangat. Dan dengan santai masuk ke dalam apartemen dan menghampiri lemari es terlebih dahulu, kemudian menatap kondisiJaehwan. Sedikit Berantakan.

Seakan sadar keadaanya sekarang, Jaehwan hanya mendorong tubuh Minhyun untuk duduk di sofa, "Aku tahu aku berantakan, kakak sebaiknya duduk supaya aku ganti baju dulu".

Minhyun terkekeh pelan melihat tingkah laku Jaehwan, ia berbalik, kemudian memeluk pinggang Jaehwan, "Aku gak sengaja lihatnya, tapi Jae sangat menggemaskan" bisiknya

"Aku akan... berganti pakaian dalam 5 menit, lalu kita bisa pergi"

Hari ini mereka akan membeli makan diluar, karena Minhyun sangat suka makan, ia selalu berakhir menjadi orang yang membayar segalanya. Alasannya ia makan 2 kali lipat dari Jaehwan. Terutama saat Jinyoung dan Ong juga ikut bergabung, Jaehwan rasa sepanci nasi tidak akan cukup buat mereka bertiga. Nafsu atlet renang itu luar biasa.

Jaehwan mencoba melepaskan pelukan Minhyun, tapi bagaimana orang yang licik seperti Minhyun akan melepaskannya dengan mudah ?

"Kak..." Jaehwan memandang kearah lain, Jaehwan sudah bertekad jangan sampai menatap mata Minhyun atau ia akan terjebak

Tapi Mata Minhyun masih setia mencoba cara agar Jaehwan juga menatapnya.

"Lepaskan kak..."

"Aku akan lepaskan setelah Jae bayar cicilan dan bunga yang sudah dijanjikan"

"Eh ?"

"Jae sudah janji akan membayarnya diakhir desember dan akan membayarnya setiap bulan bersama bunganya"

Jaehwan membuka mulutnya, astaga sepertinya ia terlalu memanjakan MInhyun, "Ayolah kak, kita harus pergi, nanti ramai"

"Mall buka pukul 11, kita masih punya banyak waktu Jae"

Jaehwan memutar akalnya, "Tapi kakak bahkan belum jelaskan soal ibu padaku, itu bukan barang juga. Jadi untuk apa aku membayarnya"

Minhyun menautkan alisnya, karena Jaehwan sudah menemukan cara untuk mencoba melarikan diri darinya. "Kamu tahu sistem layaway ?"

"Layaway ?"

"Sistem setoran produk. Jadi lengkapi cicilan dan bunga terlebih dahulu sebelum mendapatkan produknya"

"Kak Minhyun, nakal !!" Jaehwan berteriak dan masih mencoba untuk melepaskan pelukan kekasihnya. Ia bahkan sudah memasang wajah galaknya, tapi Minhyun masih memeluknya dengan erat.

"Tidak usah dijelaskan lagi, aku akan tetap mendapatkannya Jae"

Hari ini Jaehwan mendapat pelajaran dari Minhyun, Jangan coba-coba bernegoisasi dengannya atau kamu akan jadi bangkrut jika melakukannya.

Dengan terpaksa Jaehwan memegang kedua pipi Minhyun kemudian mengecup bibir Minhyun, "Sudah ya !"

"Cicilannya ???" Mata Minhyun berbinar

"Huuuuuu... kak !!!"

Minhyun menyipitkan matanya, dan menggelengkan kepalanya. Tangan besarnya menarik Jaehwan untuk tidur diatas sofa dan menindihnya. Menatapnya sesaat.

Lalu mengecup dahi, kelopak mata, ujung hidung, pipi dan berakhir dibibir cherry Jaehwan. Jaehwan terengah-engah dan memerah. Kedua tangan yang tadinya mendorong tubuh yang lebih besar itu kini sudah memeluk bahu yang lebar.

Suara ciuman yang dulunya sangat memalukan untuk Jaehwan menjadi hal yang paling ia sukai. Jaehwan menekan tengkuk Minhyun memperdalam ciumannya.

"Aku mencintaimu, Jae~"

.

.

Happy Birthday Uri-Jaehwanie~~

Happy Birthday Uri-Jaehwanie~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reincarnation of Love (MinHwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang