Bab 37

151 25 0
                                    

"Menjijikkan !!" suara sang ayah berteriak keras bersamaan dengan pukulan diwajah seokjin. Aroma darah merebak dimulut. Seokjin menatap ayahnya dengan sedih, hatinya sakit.

"Jin !" Namjoon berteriak sembari dipegangi 2 pria besar yang menahannya

"Jangan dekati anak saya, dasar anak mafia" Ayah seokjin berteriak keras pada namjoon, kemudian menarik kerah baju putranya, "bukankah sudah ayah katakan untuk tidak berurusan dengan mereka ? Kita tidak pernah tahu apa yang mereka lakukan ! Suatu saat polisi akan menangkap mereka, apa kamu mau tertangkap juga ? Apa kau mau mempermalukan keluarga ?"

Suara hujan membelah langit. Semua orang saat ini basah kuyup. Seokjin menatap wajah kekasihnya penuh kesedihan. Sebenarnya mereka tidak sabar menunggu sampai semuanya mereda, mereka hanya ingin bertemu diam-diam. Tapi orangtua mereka sudah mengawasi mereka.

Mereka bertemu direstoran pinggiran kota. Baru saja turun mobil dan saling menatap. Hal pertama yang terlintas adalah... Rindu. Tapi semua ini malah terjadi.

Seorang pria paruh baya duduk dimobil mematikan rokoknya, dan membuangnya keluar jendela. Ia menatap anak tertuanya yang dipegangi bawahannya dengan wajah kecewa.

"Aku tidak menyangka kamu sebodoh ini Namjoon" suara serak meluncur

Namjoon menggigit bibirnya sampai berdarah. Matanya sedih, penuh air mata sehingga nampak berbeda. Saat ini tidak ada satupun orang yang mendekat, membuat keheningan dibalik hujan. Seokjin dengan cepat berlari ke arah Namjoon yang dengan intuisinya, sudah memukul bodyguard yang memeganginya sejak tadi.

Kemudian lari bersama meninggalkan ayah mereka.
...
.
"Namjoon !!!"

Jaehwan berteriak keras, ia terbangun dengan terengah-engah. Dia menyibak rambutnya yang basah karena keringat.

"Hujan ?" Jaehwan melirik keluar jendela dengan mata mengantuk. Langit mendung. Ia mengambil handphonenya dan sadar kalau ini sudah jam 10 pagi.

"Mimpi buruk lagi" Jaehwan mengusap air matanya yang terus mengalir sampai terisak.

Ia sangat merindukan seseorang.

Dia tidak suka suasana sekarang. Dia benci hujan.

Jaehwan membiarkan dirinya terbaring diatas kasur, menatap kosong pada langit-langit, membiarkan air mata mengalir. Mencoba mengingat kembali mimpinya, nama seseorang tervekat dibibirnya.

Duar...

Suara petir membuat Jaehwan terduduk kaget menutup telinganya dengan kedua tangannya. Mengingatkannya dengan suara yang membuatnya takut setengah mati.

.
"Ahhhhhh"
Seokjin memangku tubuh kekasihnya yang dipenuhi darah. Sebuah pistol sudah jatuh di samping tubuh itu.

Hanya ada suara tangis tercekat yang memilukan. Dan orang-orang yang mencoba menarik memisahkan mereka.

Semua mimpinya hancur didepan matanya, membuatnya pingsan lemah tak berdaya disamping tubuh kaku yang ditangisinya.

Reincarnation of Love (MinHwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang