Kamar itu agak gelap karena horden yang masih tertutup rapat, menghalangi cahaya untuk masuk. Jaehwan menatap sekeliling, rak-rak dipenuhi oleh piagam dan medali dari kompetisi renang. Beberapa kunci terletak begitu saja diatas nakas.
Mata pemuda mungil itu kemudian beralih menatap tubuh yang masih tidur lelap diatas ranjang. Dengan hati-hati Jaehwan duduk ditepi ranjang, mencoba menggoyangkan tubuh dibalik selimut itu.
"Kak Minhyun, ayo bangun... Semua sudah menunggu dibawah untuk sarapan"
"..."
Jaehwan menghela nafas panjang karena tidak mendapatkan respon dari pria yang masih terlelap itu. Ia menatap tajam wajah itu, kemudian tangannya mencoba menyingkirkan rambut yang berantakan. Mengelus lembut bekas luka dipelipis pacarnya itu.
Perasaan sakit itu muncul lagi. Ia menatap Minhyun dengan perasaan sedih. Menunduk kemudian mencium bekas luka itu dengan lembut.
"Mencium diam-diam" Suara bariton itu terdengar dari seseorang yang harusnya masih lelap itu, membuat Jaehwan terkejut setengah mati.
Mata hazel itu menatapnya lekat
"Eh...?"
Dengan cepat, sekelilingnya berputar. Tubuh mungil Jaehwan kini sudah berada dibawah Minhyun. Ia terperangkap diantara tubuh kekar itu. Yang lebih penting adalah kenapa MInhyun sekarang tidak menggunakan baju.
"Kak..." Jaehwan mencoba melepaskan dirinya dari kungkungan Minhyun
"Jadi... boleh aku meminta jatah ?" Ucap Minhyun sedikit linglung. Jaehwan yakin pacarnya ini pasti sedang ngelindur.
"Daniel membuat... ah !" Jaehwan tersentak saat nafas panas menyentuh lehernya
"Kak... Kak Minhyun" Jaehwan mencoba menahan tubuh Minhyun, Bibir Minhyun masih setia menyelusuri leher Jaehwan. Ia mengusel manja seakan tidak ingin melepaskannya.
Sedang ngelidur ? Atau tidak ? Duh gak yakin !
Mata Minhyun terbuka menunjukkan kepuasan karena sudah menggoda Jaehwan dipagi hari seperti ini.
Dia ditipu Minhyun.
Baru saja Jaehwan ingin protes, "Kak,,, mmm"
Kata-katanya tertelan setelah bibir itu menginvasi bibirnya. Hawa panas menyerang, memberi dorongan untuk merasakan lebih. Nafas Jaehwan rasanya sudah habis. Ia membuka bibirnya mencoba meraup udara, tapi malah disambut oleh lidah Minhyun yang sedang mengabsen satu per satu isi mulut Jaehwan.
Ini tidak ciuman seperti biasanya, ini ciuman penuh nafsu.
Bibir Jaehwan sudah mengkilap, bengkak dan berwarna merah cherry seakan menantang Minhyun untuk menciumnya lagi. Jaehwan bahkan bisa merasakan benang-benang saliva yang turun kedagungnya. Dan dengan senang hatinya dijilat oleh Minhyun. Kemudian kembali memagut bibir itu.
"Oi, Kak !!!" Jaehwan merengek mendorong tubuh itu, ia sudah tidak bisa bernafas sekarang.
Suaranya membuat Minhyun menghentikan tindakannya dan menatap mata itu. Ini masih terlalu awal...
"kak" Jaehwan memukul dada Minhyun pelan, kemudian menghela nafas panjang. Pacarnya memang benar-benar beringas.
"Maaf... Maafkan aku" Minhyun menyentuhkan dahinya ke dahi Jaehwan.
Jaehwan kemudian tersenyum lembut dan menggeleng, ia melingkarkan tangannya ke leher pria itu dan memeluknya pelan, "Gak pa-pa"
"Jadi mau menungguku mandi atau turun duluan"
"Aku akan turun"
Tentu saja Jaehwan akan memilih itu, iya gak tahu nantinya yang terjadi setelah MInhyun selesai mandi, bukan !. Pacarnya itu gak bisa ditebak.
Jaehwan sudah bergegas turun, ia sudah menuruni anak tangga, "Dasar mesum" gumamnya, "Tapi aku juga sama" ucapnya lagi
Ong yang menatapnya dari lantai bawah, membelalakkan matanya. Ia langsung merangkul Jaehwan dan menariknya kedalam toilet.
"Mati sana ! Bagaimana caranya kau membangunkan dia ?" Ong menatap Jaehwan dari ujung kaki sampai kepala
"Hah ?!?"
"Cepat bercermin, astaga kenapa kau bisa berantakan seperti ini. Aku bertanya-tanya kau sebenarnya membangunkan apa ?"
"Ong !!!" Jaehwan memukul lengan Ong saat mendengar pertanyaan itu
"Jadi apa kalian sudah melakukannya ?"
Ah, Ong memang teman yang menyebalkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation of Love (MinHwan)
RomanceCinta yang tidak direstui, antara Namjoon dan Seokjin dimasa lalu membawa petaka kematian. Meninggalkan luka membekas, hingga waktu memberikan kesempatan kedua. Jiwa malang itu terlahir kembali pada tubuh baru. Jiwa Kim Namjoon terlahir kembali menj...