Bab 25

182 28 0
                                    

Jaehwan berguling-guling diranjang setelah selesai mengobrol dengan ibu dan adiknya melalui facetime. Adiknya, Sungwoon mengeluh agar Jaehwan berkunjung ke Amerika, dan ia berjanji akan berkunjung saat libur semester tiba. Matanya kemudian menangkap kertas diatas meja, ia mengambilnya.

Voucher makan di salah satu hotel terkenal akan expired besok.

Jaehwan berdiri dan mencoba membaca detail voucher itu, syukurlah tidak perlu melakukan reservasi terlebih dulu, jadi ia bisa membawa siapa saja.

Ia kemudian mengambil handphonenya, melihat daftar kontak handphonenya. Untuk sesaat ia berpikir, kalau menelpon lebih dulu baik gak ya ? Apa hari ini ada kuliah ? Apa sebaiknya tanya dulu...

Ketika ia masih berpikir, layar hp nya tiba-tiba menampilkan seseorang sedang menelponnya. Jaehwan segera mengangkatnya,

"Halo kak" Jaehwan berteriak saking kagetnya

Minhyun hanya tertawa, "iya Halo, sepertinya kamu kaget"

"Ah, sebenarnya tadi mau nelpon kakak duluan. Tapi kakak tiba-tiba nelpon, jadi aku kaget"

"Mau nelpon ? Kenapa ?"

"Hari ini kakak ada waktu ?"

"Memangnya Jaehwan ada waktu sekarang ?" Tanya Minhyun

"Hari ini kelas dibatalkan, jadi aku ada waktu seharian. Sekarang aku lagi berbaring saja"

"Aku juga gak ada kelas" Minhyun berpikir untuk sesaat "... Mau makan bareng ? Kebetulan temanku baru buka resto, mau kesana ?"

"Iyaa... Mau" Jaehwan menjawab malu

"Jadi seharian ini kita akan bersama" Minhyun berucap terlalu manis, "setengah jam lagi dijemput ya"

Setelah telpon dimatikan Jaehwan kembali berguling histeris, bahkan ia sampai lupa soal voucher tadi.

Kali ini, dinamakan kencan kan.
.
.
.
Jaehwan sudah selesai, ia berpakaian sangat imut. Ia sudah masuk kedalam mobil Minhyun.

Minhyun menatap Jaehwan lama. Membuat Jaehwan sampai salah tingkah, "ada yang aneh ya kak ?"

"Kamu manis"

Jaehwan rasanya mau mati, ia kemudian melirik cowok itu hangat, "kakak juga ganteng hari ini" ucap Jaehwan membuat Minhyun tersenyum.
.
.
.
Perjalanan mereka cukup jauh, setelah naik mobil. Mereka harus menggunakan kereta api untuk kedaerah busan tempat restoran itu.

"Jae.." Minhyun menatap Jaehwan yang duduk ditepi kaca.

"Iya kak"

Minhyun menawarkan untuk berbagi earphone dengannya. Mendengarkan musik bersama lewat satu handphone. Membuat senyum tipis melengkung dibibir masing-masing.
.
.
.
Mereka sudah sampai direstoran, sesaat Minhyun mengajak bicara seorang pria jangkung dengan apron hitam itu, kemudian menghampiri Jaehwan.

"Halo, saya Guanlin temannya Minhyun. Kamu pesanlah apa saja, biar pria yang membawamu yang akan membayarnya" ucap Guanlin ramah

Jaehwan tersenyum. Sambil menunggu pesanan datang, Guanlin menyediakan teh untuk mereka.

Mencium aroma teh membuat Jaehwan merasa segar, "ini teh oolong merah dengan aroma buah tropical" Guanlin menjelaskan, "kami mengimportnya dari taiwan"

Minhyun menukar gelasnya dengan Jaehwan, maenawarkan Jaehwan untuk mencicipi teh miliknya, "yang ini enak, aromanya benar-benar menempel. Terasa pahit, tapi menyegarkan" Jaehwan menjelaskan rasa teh itu membuat Guanlin kagum.

"yang ini teh asli dari jepang, assam blend dengan ceylon" jelas Guanlin, "membuatnya harus direbus semalamam, agar aromanya keluar"

Reincarnation of Love (MinHwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang