Bab 47

146 22 3
                                    

Minhyun masuk kedalam mobilnya, disana sudah ada Jaehwan yang duduk manis memangku buku yang ia pinjam dari perpus.

"Beberapa hari lalu kak Minhyun kelihatan stress. Apa ada yang mengganggu ? Kalau butuh bantuan Jae akan bantuin kakak"

"..." Minhyun hanya tersenyum manis mendengar ucapan pacarnya, perlahan menyentuh tangan Jaehwan dan mencium telapaknya dengan lembut. Kemudian meletakkan tangan mungil itu dipipinya, "sedang mengisi ulang daya" ucapnya

Jaehwan membiarkannya dengan senang hati. Meresapi hangatnya tubuh Minhyun.
.
.
Setelah mengantar Jaehwan kedepan pintu kamar, Minhyun langsung izin pergi ke kamar kakak sepupunya, Kim Minjae.

Minjae duduk disofa menatap keluar jendela. Didepannya sudah ada amplop coklat yang berisi informasi yang diinginkan Minhyun.

"Kakak terlalu banyak merokok" Minhyun menatap kakak sepupunya itu

"Sudah kucoba menguranginya, Pacarku juga banyak mengeluh soal ini" ia kemudian mengeluarkan dokumen didalam amplop lalu menatap gusar adiknya itu, "Kenapa kamu mencari 2 orang ini ?"

"Aku bermimpi..." suaranya terdengar pelan

"Siapa ? Kedua orang ini ?"

Minhyun mengangguk pelan kemudian mengamati dokumen dan foto ditangan Minjae. Dia gugup setengah mati.

"Sudah lama aku bermimpi soal ini kemudian aku bertemu Jaehwan. Mimpinya semakin jelas dan detail. Sampai aku tahu nama mereka adalah Namjoon dan Seokjin"

Minjae berhenti menatap dokumen ditangannya, mengerutkan alisnya sembari mendengar ucapan Minhyun.

"Satu yang aku yakin" Minhyun mengangkat tangannya membuat pose menembak dan menempelkan dipelipisnya, "salah satu dari mereka bunuh diri"

Minjae masih mendengarkan dengan serius, ia memperbaiki letak kacamatanya, "sampai terakhir kali aku yakin. Kalau aku adalah Namjoon yang bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri" tubuh Minhyun sudah gemetar, kemudian menatap foto ditangan Minjae "boleh aku lihat fotonya ?"

Minjae memberikannya. Menunjukkan foto yang sudah kecoklatan, seorang pria yang lebih pendek memeluk lengan pria tinggi itu. Minhyun merasa matanya panas, senyuman dari wajah hangat itu tercetak dimemorinya.

"Nama nya adalah Seokjin" Minjae menjelaskan dengan suara pelan.
...
"Namjoon ayo berfoto bersama"

"Aku gak suka"

"Ayolah sebentar saja"

"Baiklah"
...
"Bunuh diri diusia 20 tahun, sebulan setelah foto ini diambil"

"Dia juga bunuh diri ? Diusia 20?"

"Kamu pasti melewatkan itu kan Minhyun ?" Minjae menatap serius, "sehari setelah Namjoon meninggal, ia memutuskan untuk bunuh diri dan melompat dari gedung"

Minhyun gemetar seluruh tubuh, bagaimana bisa. Yang ia ingat hanya Namjoon yang melakukan bunuh diri.

"Kim seokjin, bukankah nama ini terdengar familiar ?"

Dia menggelengkan kepalanya tidak mengerti maksud kakak sepupunya.

"Ingat bahwa ibumu adalah anak ketiga dari tiga bersaudara"

"Iya aku tahu"

"Kim sera adalah ibuku, dia anak pertama. Kim Semi adalah ibumu anak ketiga. Dan Kim Seokjin..."

Minhyun menjatuhkan foto itu, dia tidak percaya apa yang dia dengar sekarang.
...
Aku sangat mencintaimu

Berjanjilah untuk tidak meninggalkanku.

Aku akan selalu bersamamu.

Setelah lulus, kita akan kabur bersama kan ?

Aku mencitaimu joon, kamu sudah janji padaku, jadi tepatilah.
...

Dia sudah menjadi penyebab pacarnya mati. Air mata sudah tumpah. Ia menghancurkan senyuman itu, ia menghancurkan mimpi yang mereka bangun.

Aku lah penyebab Seokjin mati.

Semua karena aku

Reincarnation of Love (MinHwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang