Langit diluar belum cerah, tetapi seseorang menyalakan lampu dan memulai aktivitas di hari yang baru. Tubuh jangkung ditempat tidur bergerak sebelum berbalik, ketika ia tidak menemukan seseorang yang tidur dilengannya sejak tadi malam.
Mata hazelnya masih mengantuk. Tirai kamar masih tertutup rapat mencegah cahaya mengganggu masuk. Suara berisik dan aroma cemilan, membuat pria tinggi itu memeriksa HP nya mengecek jam.
Jam setengah empat pagi.
Minhyun menguap, dia tidur dengan nyaman semalam. Hari ini dia dan Jaehwan akan memberikan makanan ke kuil untuk tahun baru. Kemarin mereka pergi berbelanja bahan, dan ia memutuskan untuk menginap karena ia tahu Jaehwan takut suara keras petasan yang dinyalakan saat tahun baru.
Ia bangkit dari tidurnya, dan bergegas menuju dapur, aroma masakan membuat Minhyun merasa lapar.
"Apa yang kamu lakukan ?" ia bersandar didepan Jaehwan, bertanya dan membuat Jaehwan kaget dan berteriak.
"Kak kenapa bangun ?"
Ia mendesah karena merasa jantungnya akan copot, meski begitu ia masih sempat mengambil cangkir dan membuatkan Minhyun kopi.
"Ingin membantu Jae, apa yang bisa aku lakukan ?"
Minhyun memandang sekeliling dan menemukan bahwa Jaehwan telah melakukan banyak hal. Entah sejak kapan dia bangun.
"Aku hanya tinggal menyusunnya, aku sudah buat gimbap, bibimbap dan tinggal membuat Jeon. Tteok nya juga baru selesai" Jaehwan menjelaskan sembari meletakkan kopi dihadapan Minhyun
*Jeon = dadar tepung terigu biasanya isinya bisa daging, tapi karena untuk persembahan dikuil Jaehwan ganti dengan isi sayuran. Alias bakwannya indonesia.
*Tteok buatan Jaehwan
*Gimbap isi sayuran
*Bibimbap = nasi goreng ala korea, nasi putih yang dicampur dengan sayur, tofu, saus gochujang, dll
"Kamu akan menjadi istri yang sempurna" Minhyun tersenyum sembari mengecup bibir Jaehwan
"Aku laki-laki kak" Jaehwan menyipitkan matanya seakan tidak setuju disebut sebagai istri
"Tapi itu benar kan ? Atau Jae mau, aku yang jadi istrinya ?"
Pria mungil itu menggelengkan kepalanya, membayangkannya membuatnya merinding.
"Kakak sebaiknya siap-siap, atau upacara di kuil akan selesai" Jaehwan kembali melanjutkan kegiatannya.
.
.Mereka berdua sudah sampai dikuil, mereka datang cukup pagi. Tapi sudah dipenuhi dengan banyak orang yang berbaris untuk meletakkan makanan persembahan dan memudahkan para biksu mengambilnya.
"Waktu kecil, ayahku sering mengajakku kekuil untuk mengantarkan makanan persembahan" ucap Jaehwan sembari mengeluarkan kotak makanan dari dalam tas.
Ia mengatur set piring yang dibawa dari apartemennya. Senyumnya muncul ketika membicarakan tentang ayahnya yang sudah lama tak ia bicarakan, "bagaimana dengan kakak ?"
"Aku juga sering ke kuil bersama nenek" Minhyun membantu Jaehwan menyusun set piring, kemudian melirik senyum kekasihnya, "Ayahmu orang yang seperti apa Jae ?"
"Um, sangat baik, humoris dan mencintai keluarganya" Jaehwan membalas menatap mata hazel itu, "seperti kakak"
Minhyun mengangkat alisnya, "apa menurut Jae, aku baik dan sayang keluarga ?"
"Maksudku, ketika Ayah berdiri di mirip seperti kakak, hmmm terlihat tenang, dan kakak orang yang baik menurutku"
Jaehwan mulai bercerita tentang keluarganya, "Aku juga baru tahu aku masih punya kakek dan seorang paman yang sudah lama tidak kutemui. Aku akan menemuinya ketika ibu kembali"
Minhyun hanya mengangguk dan segera mengelus rambut Jaehwan ketika biksu sudah datang.
Persembahan tahun baru sederhana dan damai. Meskipun mereka tidak mengatakan mereka mempersambahkan ini untuk jiwa malang Namjoon dan Seokjin.
Banyak biksu berjalan, sampai ada satu yang berhenti dan memandang mereka berdua. Biksu itu menatap mereka berdua secara bersamaan, tersenyum kemudian berbicara dengan lembut,
"Kekuatan dan kepercayaan akan memungkinnya untuk mengatasi masalah. Segala sesuatu pasti memiliki sesuatu yang baik dan buruk. Jangan lupa, saling memaafkan itu penting"
Minhyun mengencangkan tangannya sebelum membungkukkan badannya, menerima berkat dari biksu. Diikuti dengan Jaehwan yang masih bingung dengan kata-kata biksu itu.
Memaafkan ? Tapi memaafkan siapa dan untuk apa ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation of Love (MinHwan)
RomanceCinta yang tidak direstui, antara Namjoon dan Seokjin dimasa lalu membawa petaka kematian. Meninggalkan luka membekas, hingga waktu memberikan kesempatan kedua. Jiwa malang itu terlahir kembali pada tubuh baru. Jiwa Kim Namjoon terlahir kembali menj...