Bab 42

142 23 0
                                    

Ding ! Ding !

Telepon genggam milik Jaehwan tidak berhenti berdering. Sejak kejadian dicafetaria, kolom komentar sosial medianya menjadi sasaran dari rakyat kampus. Bahkan video saat Minhyun menyatakan kepemilikannya pada Jaehwan sudah menyebar.

Daehwi bahkan memasukkan Jaehwan kedalam grup chat yang dikhususkan untuk pair nya dengan Minhyun. Yang pasti ia masuk ke grup chat dengan nama lain, jika dia masuk dengan namanya sendiri, Hancurlah !.

.

Chatroom Minhwan Couple Fans (582)

- Teman-temanku punya sesuatu yang bagus.

- Hal bagus apa ?

- Mereka mengirimiku klip dicafetaria

-Klip apa ? Apa MinHwan kedapatan berkencan ?

- Lebih dari itu. Mengirimkan video

...!?

- Jadi mereka sudah resmi ya ? Kyaaaaaa !

- "Aku juga gak suka pacarku diganggu orang, jadi mundur saja", Ah ini sudah jelas banget.

- Lihat Jaehwan wajahnya merah

- Gak berani lihat Kak Minhyun 

- Aku akan share ke facebook

- Share ke halaman kampus juga bagus. hastag MinHwan

- Hei chat line sudah penuh banget, mau buat grup facebook gak ?

- Jae, kamu mau masuk gak ? kita mau buat kalau kamu mau ?

- Tunggu... tunggu siapa yang kamu tanya Daehwi ?

- Bertanya pada Jae ? Jaehwan ? Apa dia ada dalam grup ini ?

- Jaehwan, Aku mencintaimuuuuuuuu

- Jae, kamu sudah lama naksir Kak Minhyun kan ? ;)

- Pingin makan snack buatan Jaehwan

.

Pemuda mungil itu membenamkan wajahnya diatas bantal, mengacak rambutnya berantakan. Astaga, kenapa bisa Daehwi keceplosan seperti itu. Benar-benar. Handphonenya kemudian berdering.

"Apa kamu sudah buka Facebook ?"

"Duh, Daniel. Aku gak berani buka facebook sekarang"

"Kami sudah buatkan page Minhwan, Daehwi menawarkan aku dan kamu sebagai adminnya"

"Ah Daehwi !!!" Jaehwan berteriak pelan, rasanya seperti Daehwi sedang menjualnya. "Jangan bilang kamu menelponku, untuk menyuruhku me-like page itu ya ?"

"Oh, bagaimana kamu tahu ? Hahahah gak lah, aku bercanda. Aku cuma mau minta bantuanmu"

"Apa yang terjadi ?"

"Orangtuaku akan pulang dalam beberapa hari ini. Aku ingin buatkan snack yang enak. Ada ide ?"

Mendengar itu Jaehwan segera bangkit dan duduk bersandar dikepala ranjangnya. "Orangtua ?"

"iya, kamu kan pandai membuatkan snack yang enak"

Ayah dan Ibu Kak Minhyun...

Entah kenapa, ada rasa khawatir yang menyelinap.

"iya aku bisa membantumu nanti"

"Datanglah hari minggu, Ong dan Daehwi juga akan ikut katanya"

"Baik"

.

.

Sedang dikamar lain, asap mengepul dari sudut bibirnya, Ia bersandar dibalkon dan sedikit tersenyum ketika mendengar teriakan bahagia dari kamar sebelah.

"Seperti yang aku katakan... Kirimkan informasi detailnya lagi. Apa kakak mendengarkanku ?"

Suara adik sepupunya itu terdengar dari balik handphone yang menempel ditelinga MInjae. Minjae kemudian mematikan rokoknya dan meletakkannya di asbak.

"Baiklah, aku akan mencari orang"

"Aku sudah mencarinya sendiri, tapi sangat sulit"

"Tentu saja sulit menemukannya, informasinya terlalu sedikit, tapi aku sudah menghubungi ayahku untuk membantumu"

"Terimakasih kak, aku sangat senang"

"Baiklah, aku akan menghubungimu lagi"

Minjae mematikan teleponnya dan menghubungi staf Ayahnya. Mencoba mencari tahu seseorang yang sedang dicari adik sepupunya itu,

"Namjoon dan Seokjin..."

Meninggal karena bunuh diri.

Sebenarnya siapa yang sedang dicari Minhyun.

Reincarnation of Love (MinHwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang