Setelah berhenti untuk mengisi bahan bakar dan tidur sebentar, mereka sudah sampai di pelabuhan mokpo. Jadwal kapal untuk berlabuh masih cukup lama. Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan disekitar pelabuhan meski terik matahari terasa membakar.
"Sangat panas" Ong mengambil tutup kepalanya sebelum melompat keluar dari bus.
"Ayo berfoto bersama dijembatan" Jinyoung menawarkan, dia hanya menggunakan tanktop karena ia tidak suka cuaca panas. Menampilkan tato dilengannya yang cukup menarik perhatian.
Jaehwan memperhatikan Ong yang sudah ditarik Jinyoung untuk berfoto ditengah jembatan. Matanya kemudian beralih menatap Minhyun disampingnya yang sudah mengenakan kacamata hitam.
"Apa terlalu silau kak ?"
"Umm, warna mata seperti ini tidak tahan dengan sinar matahari, Jae"
Pria mungil itu hanya mengangguk mengerti, kemudian menatap pacarnya dengan intens. Minhyun itu sangat tampan.
"Apa ada yang salah Jae ?" Minhyun berbalik menatap Jaehwan yang memandanginya
Ia kedapatan memandangi pacarnya itu, ia memutar otak, mencari alasan yang tepat, "ah, aku hanya bertanya-tanya bagaimana kakak bisa berteman dengan kak Jinyoung ?"
"Aku kenal dia dari sekolah menengah. Tapi kami dekat saat bertemu di hotel"
"Hah ?" Jaehwan membelalakkan matanya
"Apa yang kamu pikirkan Jae ? Aku menemani nenek ke pesta dan menginap dihotel dekat tepi laut. Aku bosan, jadi memutuskan berenang di kolam renang hotel dan bertemu Jinyoung. Karena hanya ada kami yang sepantaran disana, ia mengajakku berenang. Lalu kami kembali bertemu diuniversitas Yonsei"
"Hm, apa kak Jinyoung sudah seperti itu dari dulu ?" Jaehwan mengisyaratkan tato dilengan Jinyoung.
"Dia mendapatkannya saat kelas 12, kami habis menonton, dan dia menyeretku ketempat tato. Jadi aku juga melakukannya"
"Eh, kakak punya tato ?" Jaehwan memunculkan raut wajah bingung, ia pernah melihat Minhyun menggunakan pakaian renang tapi tidak pernah tau kekasihnya itu punya tato.
"Sebenarnya aku tidak suka tato, tapi saat melihat tato milik Jinyoung, aku jadi tertarik"
Jaehwan masih memutar kepalanya, mencoba mengingat apa pernah ia melihatnya.
"Karena takut nenek melihatnya, aku membuatnya ditempat tersembunyi, apa Jae mau melihatnya ?" Minhyun membungkuk dan menunjukkan matanya yang berbinar
Jaehwan tidak berpikir apa-apa, kemudian mengangguk cepat, tapi detik berikutnya ia menggelengkan kepalanya, "ah, tidak perlu kak"
Jaehwan merasa itu akan berbahaya.
"Kamu yakin tidak mau ?" Minhyun menatap Jaehwan dengan penuh kelicikan dikepalanya
"Kak !!!" Jaehwan tidak akan jatuh lagi dengan jebakan pacarnya itu.
Ia bahkan memilih kabur dari hadapan Minhyun dan menghampiri Ong.
"Kamu pura-pura baik lagi ya ?" lengan penuh tato itu sudah merangkul leher Minhyun, "jika sampai Jae melihat aslimu seperti apa, ia pasti tidak menyangkanya"
"Sialan Jinyoung !"
"Jangan mengumpat, nanti pacarmu bisa dengar" ejeknya lagi
Setelah mereka dikapal, semua orang menikmati es krim yang ditraktir Jinyoung. Jaehwan dan Minhyun sudah duduk bersandar memandang air laut yang luas.
"Kak, lain kali ayo pergi lagi" Jaehwan bersua diantara deru mesin kapal
Minhyun menautkan alisnya, "perjalanan ini bahkan belum selesai dan kamu sudah merencankan perjalanan lain ?" Minhyun menggoda Jaehwan yang sedang manja padanya.
"Apa kakak tidak bisa ?"
Minhyun hanya tersenyum hangat, "aku akan menyesal jika tidak melakukannya"
Jaehwan menyandarkan kepalanya dibahu Minhyun. Dalam ingatannya, Namjoon dan Seokjin hampir tidak pernah pergi kemanapun. Ia ingin membuat banyak kenangan indah bersama orang yang sangat ia cintai.
Minhyun menggenggam jemari kurus Jaehwan, "lain kali, kita akan mengunjungi ibumu di amerika" kemudian mengecup jemari itu perlahan.
.
.
.
"Aku ingin kesana joon, ayolah.""Aku tidak suka pantai"
"Ada aku jadi kamu pasti akan suka"
"Aku gak bisa berenang"
"Memangnya kamu anak kecil ?, tubuh tinggi, tapi gak bisa berenang"
"Apa kamu mengejekku ?"
"Aku bercanda, ayolah. Aku akan mengajarimu berenang" Seokjin masih bergelayut dilengan Namjoon, "sekali ini saja, hmmmm"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation of Love (MinHwan)
RomanceCinta yang tidak direstui, antara Namjoon dan Seokjin dimasa lalu membawa petaka kematian. Meninggalkan luka membekas, hingga waktu memberikan kesempatan kedua. Jiwa malang itu terlahir kembali pada tubuh baru. Jiwa Kim Namjoon terlahir kembali menj...