Bab 29

162 26 1
                                    

"Aku akan menunggumu"

Suara nyaring Seokjin sampai ketelinga cowok yang berlalu dihadapannya itu.

"Aku tidak akan datang" Jawab Namjoon frustasi. Anak ini mengajaknya makan siang bersama.

"Aku akan menunggu... Sampai kamu datang" Seokjin melambai ramah dan berjalan menuju cafetaria

"Yak, Seokjin" Namjoon berteriak keras, "mati saja sana"

Pada saat itu, ia tidak berpikir kalau dia akan datang ke cafetaria pada jam 8 malam. Meskipun sudah pulang, ia kembali ke kampus, dan menemui Seokjin idiot yang sudah tertidur dicafetaria ditemani 2 box bekal makanan.
...

Meskipun tidak mau dekat

Meskipun tidak mau jadi sibuk

Meskipun tahu itu berbahaya

Tapi hati Namjoon sudah luluh

...

Seokjin-ah
.
"Hei minhyun !!!" Jinyoung menyentuh bahu Minhyun yang tiba-tiba diam mematung, "kau kenapa ? Dari tadi aku panggil"

"Tidak apa-apa. Hanya tiba-tiba memikirkan sesuatu" Minhyun memegang pelipisnya kemudian menggumamkan sesuatu

"Sudah cukup, kau bilang apa ?" Jinyoung menarik lengan Minhyun

"jin" ucap Minhyun tiba-tiba

Jantungnya berdegup kencang mau meledak,

"Kenapa memanggilku ?" Jinyoung merasa Minhyun menyebut nama depannya 'jin'

"Seok-jin" ucap Minhyun lagi
.
.
Jaehwan, Daehwi, Daniel dan Ong duduk disatu meja cafetaria, mereka sedang makan bersama dan berbincang ringan.

"Disini kalian" Jinyoung dan Minhyun ikut bergabung.

Jinyoung duduk disamping Daehwi dan Minhyun disamping Jaehwan, sedang Ong dan Daniel berhadap-hadapan.

*satu baris bangku : Minhyun-Jaehwan-Daniel
Meja
jinyoung-Daehwi-Ong

"Terimakasih buat sarapannya tadi pagi" ucap Minhyun pada Jaehwan sembari mengembalikan kotak makanannya

"Kau tahu, aku cuma dikasih dikit sama dia" keluh Jinyoung

"Emangnya kakak pikir, kalau gak buat kak Minhyun, dia mau buatin buat kakak" Ong bicara

"Ong !!!" kesal Jaehwan

"Kak mau ayamnya gak ?" Daniel tiba-tiba menawarkan kakaknya makanan, Minhyun hanya mengangguk.

Jaehwan merasa senang, melihat interaksi adik-kakak itu semakin dekat.

"!?" Jaehwan menatap Minhyun saat ujung jarinya digenggam tangan besar itu dibawah meja. Menggenggamnya sangat erat. Entah kenapa ia merasa tidak bisa bernapas, ia yakin wajahnya sudah memerah.

"Kamu kenapa ?" Daehwi menatap wajah Jaehwan

"Gak kenapa" Jaehwan menunduk pelan, menatap jemarinya dibawah meja. Minhyun benar-benar lihai menyelusupkan jemarinya ke jemari Jaehwan yang kurus. Tangan mereka bersatu.

"Jae, kamu yakin gak sakit ? Mukamu merah banget" kali ini Ong yang bicara dan dibalas gelengan kepala.

Minhyun semakin semangat menggoda Jaehwan dengan mengeratkannya jemarinya. Ah, Jaehwan sudah tidak tahan.

"Daniel, kamu suka perawatan masker gak ?" Jaehwan langsung melepaskan genggaman Minhyun, meraih handphonenya, dan menunjukkan sesuatu pada Daniel, "aku tahu beberapa penjual masker bagus yang murah"

Akhirnya ia punya alasan untuk melepaskan pegangan itu. Kalau tidak ia bisa mati tak bernafas.

Reincarnation of Love (MinHwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang