Pagi harinya, semua anggota klub renang tahun pertama dan tahun kedua sudah berkumpul didepan bus universitas. Mereka sibuk menyimpan tas kedalam bagasi.
"Bus akan segera berangkat, ayo cepat ! Jangan mengeluh !" teriak Minhyun galak. Suaranya menunjukkan bahwa saat ini moodnya sedang tidak baik. Matanya sekarang seperti api, kemanapun ia menatap, rasanya seperti terbakar.
"Kak jinyoung, ada apa dengan kak Minhyun ?" Ong berbisik pelan kepada Jinyoung
"Gak tau. Sejak semalam dia sudah seperti itu, ditambah dia menginap ditempatku semalam, aku benar-benar gak bisa tidur. Entah siapa yang menginjak ekornya, sampai membuatnya seperti ini" keluh Jinyoung (ga sadar nih Jinyoung ಠ_ಠ)
Minhyun sudah berdiri jauh dari mereka, menyuruh anggota yang sudah siap memasukkan tas kedalam bagasi, segera masuk kedalam bus.
"Oh, Jaehwan, ngapain ?" Jinyoung menatap Jaehwan yang membawa banyak bungkusan ditangannya.
"Aku mau antar pesanan. Ini ditaruh dimana kak ?" ucap Jaehwan manis
"Bentar. Tanya Minhyun dulu" ucap Jinyoung yang dengan lemas mencoba memanggil teman keparatnya itu.
Ong tersenyum berbinar, "bentar kak. Biar Jaehwan aja yang tanya ke kak Minhyun" usul Ong
"Ong..." Jaehwan menunduk tidak ingin pergi, tapi temannya itu tetap menyuruhnya.
Minhyun sibuk mengabsen orang yang sudah naik kedalam bus. Ia menghela nafas dan memijit keningnya kasar. Tidak mengetahui bahwa ada pemuda mungil dibelakangnya dan sedang menatap punggungnya.
"Kak, makanannya taruh dimana ya ?"
Minhyun yang masih agak kesal, berbalik, dan menjawab dingin, "tunggu. Bawa ke mobil dan ..."
Suaranya tercekat ditenggorokan ketika menatap wajah manis itu.
"Jaehwan-ah"
*panggilan disertai kata -ah biasanya dikorea untuk orang yang sudah mengenal dekat.
*panggilah disertai kata -ssi untuk memanggil orang yang lebih tua atau orang yang belum dikenal dekat (lebih sopan)Wajah Jaehwan merona merah seperti kepiting rebus.
"Ini kak bekal yang sudah dipesan" Jaehwan memberikan beberapa kantong plastik ketangan Minhyun yang kosong.
"Ah, terimakasih" mata galak yang tadinya terpasang sejak kemarin diwajahnya menghilang seketika. Kemudian mengambil kantong plastik itu.
"Soal kemarin, terimakasih sudah membantu aku, kak"
"Gak papa" jawab nya singkat tapi terdengar lembut.
"Dan juga minta maaf, karena kabur begitu saja..."
Minhyun hanya tersenyum tipis, kemudian dengan tangan yang masih kosong, mengelus surai Jaehwan lembut. Sedangkan Jaehwan masih dengan mode patungnya.
"Minhyun, kita gak ada waktu, udah saatnya berangkat" Jinyoung berteriak dari dalam bus.
Jika Jaehwan sedang tidak disini, mungkin Minhyun sudah balas dengan memberi umpatan kasar pada Jinyoung. Ia masih menatap Jaehwan lembut, "kalau gitu, aku pergi dulu ya"
"...kak Minhyun" Jaehwan memegang ujung baju Minhyun seakan menahannya.
Ayo Jaehwan beranikan dirimu. Kamu tidak bisa setiap saat bertemu dengannya, jadilah agresif.
Jaehwan kemudian meletakkan kotak bekal makan ditangan Minhyun, "ini untuk kakak, aku membuatkannya"
.
.
.
Ditengah perjalanan, semua anggota sedang menyantap snack yang dibuatkan klub memasak."Wahhh, hamburgernya enak" beberapa anggota klub renang berbincang.
"Aroma dagingnya enak. Mereka juga buat Tteok"
Sedang Minhyun duduk dibangku paling depan, disampingnya ada tas P3K dan beberapa jadwal yang akan mereka lakukan bersama. Ia menatap kotak bekal yang Jaehwan berikan. Menatap note kecil diatasnya.
Selamat makan kak Minhyun
Minhyun tersenyum lembut, membuka kotaknya. Ada Hamburger dan Tteok berbentuk bintang disana. Minhyun mengambil tteok itu kemudian memakannya.
"aaaa buka mulutmu"
"Yang ini enak"
Ia tiba-tiba mengingat kata-kata itu.
"Kenapa punyamu bentuknya bintang ?" suara lain menginterupsi Minhyun, lagi-lagi Jinyoung, "itu curang"
"Apanya yang curang ?"
"Tteok milik kami berbentuk bulat dan cuma ada 4, tapi punyamu berbentuk bintang dan kelihatan banyak" Jinyoung protes dan bersiap mencuri satu tteok bintang, tapi dengan cepat ditutup Minhyun
"Duduklah dengan tenang" minhyun memberi peringatan, tapi suaranya sudah tidak segalak tadi pagi.
Sepertinya ia terlalu banyak memakan gula dan membuat moodnya lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation of Love (MinHwan)
RomanceCinta yang tidak direstui, antara Namjoon dan Seokjin dimasa lalu membawa petaka kematian. Meninggalkan luka membekas, hingga waktu memberikan kesempatan kedua. Jiwa malang itu terlahir kembali pada tubuh baru. Jiwa Kim Namjoon terlahir kembali menj...