Langit sudah gelap saat mobil melaju dijalanan. Mobil sedan itu berbelok ke apartemen yang familiar. Minhyun menyetir sampai depan pintu masuk, jadi Jaehwan akan lebih mudah untuk masuk keapartemen.
"Sungguh kak Minhyun, hari ini aku mimpi lagi" Jaehwan mengambil bukunya dan berbicara
"Hah? Bermimpi ?" Minhyun mengangkat alisnya, "memangnya kamu tidur ya tadi ?" Minhyun menatap bingung
"Aku gak tidur" Jaehwan tertawa, "gimana ya jelasinnya, seperti ada kilasan gambaran dikepalaku" ia menunjuk kepalanya sendiri, "saat aku makan nasi goreng kimchi aku merasa seperti punya saudara perempuan kecil"
"Saudara permpuan ? Kamu punya sepupu?"
Jaehwan menggeleng, "Ayahku punya kakak laki-laki tapi sudah meninggal, sedang saudara dari ibu aku belum pernah bertemu sejak ibu memutuskan pindah ke amerika. Adikku juga laki-laki jadi tidak mungkin aku punya saudara perempuan"
"Jangan bilang, kamu ingin anak perempuan ya ?" Minhyun mendekat, tangannya menggoda sambil tertawa.
"Bukan begitu" Jaehwan segera berteriak lucu, "aku hanya heran kenapa aku memikirkan seperti aku punya adik dan kakak perempuan"
Minhyun tersenyum lebar, kemudian mengusap kepala Jaehwan.
"Kamu kurang tidur. Kamu harus tidur. Setelah ini langsung tidur ya"
"Apa sekarang kakak bilang aku ngelindur ya ?" Jaehwan memukul lengan kekasihnya itu pelan, kemudian mengambil barang-barangnya "pergilah, terimakasih sudah antar aku pulang"
"..." Minhyun rasanya hampir tersedak, ia sudah tidak tahan untuk bertanya, " bisakah Jae membrikan sesuatu yang lebih dari kata terimakasih"
"Eh ?" Jaehwan membulatkan matanya
"Kalau aku minta lebih, boleh kan ?"
Haaaaahhhhh
Saking terkejutnya tubuh Jaehwan terhuyung, punggungnya menyandar dipintu mobil, sedang Minhyun sudah membuka seatbeltnya dan mendekat.
"Kak...mau... Apa" Jaehwan berkata gugup
Wajah Minhyun sudah mendekat, membuat Jaehwan menutup matanya cepat.
Sebentar lagi...
Dan...
Bibir Minhyun menyentuh dahi Jaehwan, membuat cowok manis itu sedikit kecewa. Jaehwan mengangkat tangannya dan menyentuh dahinya.
Mencium... Kening ?
Minhyun tertawa pelan. Jaehwan menatapnya dengan pandangan lucu.
"Selamat malam Jae" dengan lembut menyentuhkan ujung jarinya kehidung Jaehwan.
Minhyun membuka jendela mobilnya dan menatap Jaehwan yang turun dari mobil. Sebenarnya Minhyun mencoba menahan diri, jika ia menciumnya lagi hari ini, mungkin ia bisa melakukan sesuatu yang lebih 'nakal' dari itu.
Mata hazel itu menatap tubuh Jaehwan yang berjalan menjauh dari mobil. Bayangan kabur mulai muncul dimatanya, dengan ekspresi cemburu.
Tubuh itu sedikit lebih tinggi dari Jaehwan, dengan kulit putih dan bibir merah membulat.
Jaehwan? Tapi bukan Jaehwan. Siapa itu? Seseorang yang aku suka... Tapi bukan Jaehwan.
Namjoon kemarilah
"Kak Minhyun !"
Mata Hazel Minhyun terkejut, seseorang yang seharusnya sudah pergi, kembali lagi tanpa disadarinya.
"Ada a.."
Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, bibir lembut menyentuh bibirnya sepenuhnya. Melumat, bertaut erat sampai basah dan perlahan menarik wajah itu bergetar.
"mimpi indah, kak"
Jaehwan bicara singkat dan berlari masuk ke apartemen, membiarkan orang didalam mobil terpaku sejenak.
Mampus aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation of Love (MinHwan)
RomantizmCinta yang tidak direstui, antara Namjoon dan Seokjin dimasa lalu membawa petaka kematian. Meninggalkan luka membekas, hingga waktu memberikan kesempatan kedua. Jiwa malang itu terlahir kembali pada tubuh baru. Jiwa Kim Namjoon terlahir kembali menj...