Setelah tau asrama mau direnov, Joochan sudah memantapkan diri buat pindah.
Sebenarnya bukan karna renov juga sih tapi karna akhir-akhir ini paketnya suka ilang, kalo gak ilang ya udah dibukain sama anak-anak yang alasannya :
"Kirain punya gue, jadi langsung gue buka aja"
HALAH APA KAU TIDAK LIHAT JELAS-JELAS NAMA HONG JOOCHAN DISITU
Joochan gabisa marah sih, palingan juga diem doang atau ngingetin biar gak diulangin lagi.
((((Tetap aja bakal kejadian lagi)))
Beres bayar Grab, Joochan turun dari mobil, sekalian geret koper sama tasnya yang sudah pasti berat.
Joochan baru mau masuk udah papasan sama gatau nih siapa namanya udah rapi banget mau jogging kayaknya.
"Hai! Anak baru?" sapanya sambil ngikat tali sepatu.
"Iyaa, Joochan," kata Joochan memperkenalkan diri.
"Gue Jangjun, lo langsung masuk aja ya gue mau jogging dulu."
Akhirnya geret lagi koper terus masuk kedalam kontrakan.
Benar-benar sepi padahal sore itungannya anak-anak udah balik kampus atau sekedar nongkrong depan tv.
Joochan ngetok pintu kamarnya, dia sebenarnya gatau siapa teman sekamarnya ini.
"Permisi.."
Pintu kebuka menunjukkan sesosok manusia tinggi dengan mata setengah tertutup. Fix baru bangun tidur ini.
"Siapa?"
"Saya yang pindah ke kamar ini ..."
"Ahhh," Daeyeol mengucek matanya, "Masuk-masuk maaf ya gue tidur tadi. Joochan kan? gue Daeyeol."
"Iya gue Joochan. lanjut tidur aja bang gue gak langsung beres juga."
"Oh okeoke."
Dan bener aja habis itu Daeyeol tidur lagi, lelap banget.
Joochan mau beres-beres juga ditunda dulu karna gamau ganggu Daeyeol jadi memilih keluar liat-liat kontrakan.
Pas Joochan keluar, kamar sebelah kebuka. Jibeom keluar disusul sama Bomin yang udah rapi banget mau jalan kayaknya.
"Hai?" Sapa Joochan, mereka berdua otomatis noleh,"Hai!"
Joochan diem bentar merhatiin ini kembar apa gimana ya soalnya mirip.
"Iya kita kembar, beda 5 menit," jelas Bomin yang paham raut muka Joochan.
"Santai, yang kebingungan kayak lo udah banyak jadi kebaca," Sambung Jibeom.
Joochan ketawa canggung, "Mau kemana?"
"Ada acara keluarga, langsung ya soalnya udah ditungguin," Bomin pamit,"Deluan ya!"
"Oke hati-hatii."
Joochan sendirian lagi ...
Karna dilantai 2 makanya Joochan coba turun kebawah sapatau anak-anak yg lain udah ada.
"Lo siapa?"
Joochan refleks noleh, Donghyun keluar kamar dengan bare face nya, "Lo siapa?"
"Oh gue Joochan, baru aja pindah."
"Ohhh, gue Donghyun," balik bentar kekamar ambil mie lalu keluar lagi,"Mau gak?"
"Boleh-boleh!"
Donghyun kedapur, Joochan ngikut dari belakang. sekarang lagi samasama jongkok nunggu air mendidih.
"Nih ya gue kasih tau, lo sekamar sama Bang Daeyeol kan?"
Joochan ngangguk.
"Pokoknya lo harus biasa liat dia tidur mulu, biar lagi duduk kek lagi ngurus berkas kantor kek atau dikamar mandi sekalipun."
"Serius?"
"Bulan kemarin kita sempat heboh, dia seharian gak nongol. Ditelpon gak aktif, sampe mantannya heboh nyari sana sini tau-taunya dimana?"
"Dimana?"
Donghyun berdiri buat masukin mie nya terus kembali jongkok,"Dilantai 3, mojok terus tidur."
"Wahh terus mantannya itu putus garagara itu?"
Donghyun berdiri lagi sambil ngecek mie nya, "Bisa dibilang begitu, soalnya dia lebih cinta tidur daripada pacar sendiri. Eh gunting dong dimeja situ."
Joochan bangun ambilin gunting "Nih,terus apalagi?"
"Tar bos angkat mie dulu. lo siapin alas deng, kita makan depan tv aja."
DONGHYUN BERASA SENIOR NYURUH JUNIOR YA PADAHAL SEANGKATAN
Namanya Joochan kalo disuruh mah nuruttt, dia ngambil buku siapa ini gatau kayaknya gak kepake dijadiin alas panci.
Sekarang udah duduk didepan tv sambil makanin mie.
"Disini ada yang kembar."
"Kalo mereka udah ketemu gue."
"Oh oke, ummm oh Bang Jangjun! lo harus terbiasa sama kelakuannya dia yang---"
"JANGJUN PULANGGG-- EH ADA MIE MAUUUU!!"
Kondisi udah bekutang doang terus langsung gabung sama Joochan Donghyun. mereka auto menjauh dikit.
"Kayaknya gue gausah jelasin lebih lanjut," sambung Donghyun, maksudnya biar Joochan paham sendiri.
"Ahh hehehe paham-paham."
"Apanya?" tanya Jangjun gapaham.
"Udah makan aja makan."
"Eh nyalain kipas angin dong panasss," suruh Jangjun ke Joochan yang posisinya deket sama kipas angin.
"Bentarr," Joochan mencetin tombol kipas "Gimana? kena?"
"Pencet 3."
"Udah."
"Arahin kesini."
BENER BENER HARI PERTAMA BERASA JUNIOR BANGET JOOCHAN
"Nahh pas.. makasih Chan."
"Chan?" panggil Jangjun lagi.
"Apa?"
"Ambilin minum dong."
"AMBIL SENDIRI BEGO!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Age of Youth || Golden Child
Fanfiction▪Enjoy while still young Highest rangking #1 on Jangjun #1 on Youngtaek