71

57.4K 5.1K 649
                                    

Warning!!

Untuk para pembaca. Di harap untuk membaca setiap kalimat dengan sangat amat teliti. Membaca dengan jelas, percakapan antara kedua karakter di bawah. karena banyak makna tersirat dari setiap kata.

Supaya tidak ada kesalah pahaman di antara karakter, di mohon untuk membaca dengan sangat jalas terlebih dahulu, sebelum menghakimi satu ataupun lainnya karakter di cerita ini.

Dari,

Your beloved author, Red Segreto.

***

"Inget gak ka?"

Aku menatap wajah Mitha.

"Dulu, kak Jovie pernah bilang. Kalo hidup hanya satu kali. Dan itu sangat sayang kalau sampe aku sia-siain,"

Aku menarik nafasku. Menebak-nebak kemama arah anak ini ingin berbicada.

"Terus kak Jovie bilang Tutup telinga, dan jangan dengerin satupun kata menyakitkan dari apapun itu. Dan kalau aku tahan, lama-lama mereka yang ngomomg macem-macem akan capek sendiri,"

Aku menghembuskan nafasku sangat panjang.

Mitha tersenyum "Dari detik itu. Aku mulai mengubah hidup aku dengan menutup telinga aku dari semua hal. Menutup telingaku dari apapun yang orang bilang. Menutup telingaku dari wanti-wanti Oma. Menutup telingaku dari papah dan mamah... Termasuk, juga kak Jovie,

"Ive done everything, semua yang kak Jovie kasih tau, sudah aku lakuin," lanjutnya

Oh, sepertinya aku mengerti maksud Mitha "Lo menikah dengan Geralt karena mau masuk Juilliard," kataku tidak bertanya, melainkam menyatakan

"Iya," kata Mitha.

Aku menghembuskan nafasku putus-putus kemudian menundukan kepalaku "apa Geralt langsung setuju buat bantuin lo?"

"Iya,"

Aku menahan nafasku lagi, selagi jantungku berdentum tak karuan. Aku mendongakan kepalaku, berusaha tersenyum ke arah Mitha dan menampilkan wajah kalau aku baik-baik saja

"Gw ngerti," kataku

"Aku belum selesai ngomong kak,"

"Gw gak mau denger apa-apa lagi," selakku cepat.

"Kak," panggil Mitha "Geralt bukannya mau membantu aku hanya karena itu . Apa yang kak Jovie fikirin itu salah. Kita membuat kesepakatan waktu itu,"

"Mit please..."

"Kesepakatan bisnis dan hidup aku," kata Mitha, sama sekali tidak menghiraukan penolakanku

"Pada pertemuan kedua aku sama Geralt. Aku tahu dia mau beli istana Bogor, yang hanya tuhan dan dia yang tau kenapa dia pengen banget beli istana itu," kata Mitha

Aku menghembuskan nafasku "He did bought that,"

"Exactly, dia bisa membelinya karena aku membantunya,"

"Apa?"

"Aku sudah bilang, pernikahan kita kemarin, tidak seperti apa yang kak Jovie fikirin,"

Mitha membuka ponselnya, ia berkutat sebentar, selagi alisnya berkerut. Lalu setelahnya ia memberikan ponselnya kepadaku dan menunjukan sebuah video dengan durasi dua menit lebih, yang berisi adegan dewasa, yang di dalamnya terdapat tiga orang manusia.

MalfeliĉaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang