54.

79.5K 5.6K 122
                                    

Geralt menggeleng keras.

"I don't like that. Ganti saja dokter kamu,"

"Dave sudah menjadi dokter aku sejak lima tahun yang lalu. Aku tidak mungkin menggantinya secara tiba-tiba,"

Geralt berdecak.

"Kenapa sih, kamu tidak suka dengan Dave? Dia baik, Geralt. Dia bahkan membantu penyembuhan aku,"

"Ya, but he want what's mine,"

Aku menaikan kedua alisku tidak setuju "milik kamu?"

"..."

Aku menghembuskan nafasku "apa aku semacam barang untuk kamu?"

Geralt mengkerutkan alisnya "No. No of course. Kamu adalah kamu,"

"Lalu kenapa kamu memperlakukan aku seperti itu,"

Geralt menghembuskan nafasnya berat "Jovie. Aku bukannya mau memperlakukan kamu seperti itu, aku hanya khawatir kamu akan terbawa omongannya,"

"He's my Doctor,"

"That's why i told you to change it. Dont make me beg, Jovie," katanya kemudian memegang kepalaku

Astaga! Apa barusan ia sedang cemburu?

Aku menepis tangannya pelan sembari mengulum bibirku kedalam. Menahan agar senyumku agar tidak lepas di hadapan laki-laki yang sampai saat ini masih menjabat sebagai orang paling berpengaruh di asia.

Aku tidak percaya Geralt yang berwibawa itu bisa semanis ini.

"Apa?" Tanya Geralt.

Aku menggeleng.

"Kenapa?" Tanya Geralt menekan.

"Kita mau naik Jovelyn? Mau kemana kita?" Tanyaku sembari mengalihkan pandangku ke luar mobil, dan melihat pesawat yang namanya sama dengan namaku itu.

"Jangan mengalihkan permbicaraan," kata Geralt

"Apa?" Kataku pura-pura tidak tahu.

"Jawab atau aku akan membeli StarEnt!" Ancam Geralt.

Aku tertawa mengejek "You wouldn't do that,"

"Try me,"

"Haha. Tidak lucu Geralt,"

Geralt, dengan alisnya yang ia naikan, membuka ponselnya, kemudian ia mendial seseorang dan segera menempelkan ponselnya pada telinganya.

"André," kata Geralt melirikku "tolong siapkan tawaran harga untuk pembian perusahaan,"

Aku melotot ke arah Geralt "Geralt," tegurku, agar ia berhenti bercanda.

Geralt menarik sudut bibirnya ke atas "Sekarang," katanya kepada André di ponselnya

Aku berusaha meraih tangannya untuk mengambil ponsel yang berada di telinganya "Geralt jangan bercanda,"

Geralt menghindari tanganku dengan cara bergerak ke kanan "Ya. Oh, jangan lupa untuk membuatkan aku janji temu dengan Navika Na'amin,"

Aku bergerak dengan panik ketika nama panjang atasannya atasanku itu di sebut oleh Geralt.

"Oke! Fine, Fine. Akan aku kasih tahu! Berhenti menyuruh André untuk menghubungi bu Vika," jeritku

Geralt tersenyum, tetapi ia sama sekali tidak menutup telfonnya.

Aku memperlihatkan telapak tanganku ke arahnya. Menginstruksikan agar ia tetap tenang dan tidak mengatakan hal-hal gila itu lagi kepada André.

MalfeliĉaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang