20.

76.3K 6.6K 263
                                    

Happy reading all...

Love ya!!! ❤️

***

"you'r so lucky,"

Aku menoleh ke arah Roselin "apanya?"

Roselin yang sedang berdiri di depan cermin sembari memutar-mutar tubuhnya yang sedang memakai korset putih ketat, melihatku melewati pantulan diriku di cermin.

"Lo beruntung. Karena Oma nggak marah sama sekali, padahal lo pergi selama dua hari. Di minggu kepulanganya," katanya memegang pinggangnya, yang di balut sabuk berwarna creme.

Sejujurnya, aku paling malas kalau di mintai tolong oleh Roselin untuk menemaninya memilih baju. Apalagi kalau baju untuk ia pakai di acara gala premier film, seperti sekarang ini. Karena Roselin terlalu pemilih, dan aku terlalu tidak sabaran.

Tetapi, karena tadi pagi Oma sendiri yang memintaku untuk menemani Roselin, aku mau tidak mau harus setuju. Karena Oma tidak bisa di bantah.

Aku menatap bingung ke arah Roselin, alisku sedikit mengkerut "masa?"

"Iya," Roselin memutar tubuhnya menjadi menghadapku "karena Geralt,"

"Kenapa sama Geralt?"

"Geralt bilang, dia punya semacam kerja sama gitu, sama lo. Dan Oma sama sekali tidak mempermasalahkan itu sama sekali,"

"Kerja sama? Kerja sama apa?" Tanyaku bingung.

"Itu dia Jovie. Itu yang mau gw tanya. Lo punya kerja sama apa sama Geralt, sampe harus menginap selama dua hari?"

Aku menghembuskan nafasku panjang seraya memejamkan mataku. Sudah berapa kali Geralt melakukan itu? Berbohong, Mengenai ini dan itu.

Kenapa dia harus mengatakan hal lain, yang bertolak belakang dengan yang ia selalu katakan kepadaku? Mengenai kamar, mengenai alasanku menginap di bandung dengannya? Dan kerja sama?

Kenapa dia tidak bilang saja yang sebenarnya kepadaku? Kalau aku tahu dari awal jika Geralt akan mengatakan kata 'bekerja sama dengan aku' kepada keluarga aku kemarin, Aku tidak harus repot-repot memikirkan alasan untuk Oma, Kan?

Sudah semalaman suntuk aku memikirkan bagaimana caraku menjelaskan kepada Oma dan keluargaku yang lain, mengenai kata 'bermalam denganku' yang tempo hari laki-laki itu katakan kepadaku. Dan ujungnya, aku bahkan tidak harus menjelaskan apapun kepada Oma.

Semua hal yang dia lakukan benar-benar membuatku bingung. Tidak, semua yang dia lakukan membuat semua orang bingung.

Aku berdeham "kerja sama ya,"

Roselin mengangguk "iya,"

Aku mengkerutkan keningku, berfikir keras untuk menjawab pertangaan Roselin tanpa harus membual. "Gw... Bekerja... mewawancari... Ya! mewawncarai sepupunya. Lo kenal, i persume. Yang punya hotel Sheraton,"

Roselin menganggukan kepalanya "oh, ya. Ethan Widjaya. Gw udah dua kali kerja sama dengan hotelnya," jawabnya. Menelan bulat-bulat alasan yang baru saja ku karang.

"Iya, Ethan," kataku lalu menghembuskan nafasku lagi.

Roselin berjalan ke arahku, mengambil stoking berwarna putih, dan sebuah Garter berwarna serupa yang ia letakan di meja di depanku. Ia mengangkat kaki jenjangnya ke atas sofa sembari memakai stockingnya, kemudian setelahnya ia memasang Garter tersebut.

Garter...

Melihat itu, aku jadi ingat dengan perkataan Geralt tempo hari, yang mengatakan kalau aku meninggalkam Garter.

MalfeliĉaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang