9.

131K 10.7K 205
                                    

Aku menggoyangakn kakiku.

Aku memutar pandangku, melihat ke segala arah asal tidak melihat ke arah laki-laki itu. Juga, mencari pintu atau jendela yang siapa tahu bisa ku gunakan untuk kabur.

Geralt menyatukan kedua tanganya ketika sikunya ia tumpu pada pegangan di sisi-sisi sofanya,

"Ini lantai lima puluh tujuh kalau kamu mau tahu," kata Geralt.

Aku Melirik ke arah Geralt yang juga sedang menatapku, kemudian menarik nafasku panjang.

"Jadi, gedung kamu sudah jadi?" Kataku sesantai mungkin. Berusaha keras agar tidak terlihat gugup karena baru saja mengingkari janjiku.

"Enam bulan, seperti kataku waktu itu," kata Geralt

Aku menganggukan kepalaku santai. Padahal sejujurnya jantungku sudah bergemuruh takut dengan apa yang bakal terjadi.

Geralt tersenyum sembari memperhatikanku, ralat memperhatikan bibirku. Panas rasanya, ketika mata tajam itu menatap bibirku.

"Apa?" Kataku.

"Bibir kamu merah sekali," kata Geralt.

Usai Geralt mengatakan itu, aku refleks memegang bibirku.

"Terkena air panas,"

"Bagaimana bisa?" Tanyanya dengan nada seperti mengejek.

Mungkin ia tahu jika tadi aku buru-buru meminum teh panasku tadi untuk menghindari bertemu dengannya. Dan sialnya bibirku menjadi melepuh

Tunggu, apa pak Warso juga tahu jika Geralt akan naik menemuinya?

"jadi, kamu sudah mengambil keputusan,"

Aku menyadarkan diriku dari lamunan sesaatku kemudian menoleh ke arah Geralt "Keputusan apa?"

Geralt mencondongkan tubuhnya, kepadaku yang duduk di serong kirinya "untuk menemui aku,"

"Tidak,"

"Tapi kamu disini sekarang,"

"Bukan pilihanku,"

"It's still Jovelyn. Aku sudah bilang untuk tidak menemuiku untuk alasan apapun kan?"

Aku berdecak kecil "aku tidak bisa selalu menolak pekerjaan yang di berikan atasanku. Bisa-bisa aku di pecat,"

"Itu bukan urusan aku,"

Aku menghembuskan nafasku panjang. Laki-laki ini memang benar-benar!

"terus sekarang apa?" Tanyaku

Geralt melirikku tajam, kemudian tersenyum lagi "di hukum,"

"Di hukum? Jangan gila, aku hanya datang ke gedung baru kamu, dan aku tidak mencuri atau melakukan tindak kriminal apapun. Yang benar saja!"

Geralt memiringkan kepalanya sedikit sembari tertawa kecil, ia  mengambil kemudian melihat ponselnya yang tadi sempat berdering, untuk beberapa saat, lalu menkerutkan alisnya.

"Have dinner with me," kata Geralt dengan suara rendah dan seraknya, sangat panas.

Tunggu. Kenapa laki-laki ini berubah menjadi seperti ini setelah enam bulan? Kenapa pula aku merasa seperti ini,

"Why should i?"

"Karena kamu sudah melanggar janji kamu kepada aku,"

Aku menarik nafasku perlahan sembari menatapnya yang juga menatapku. Terdiam sebentar kemudian kembali bertanya

"Makan malam di mana?" Tanyaku.

Geralt menaikan kedua alisnya seraya tersenyum

"it's a deal then."

MalfeliĉaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang