19

72.1K 6K 45
                                    

Sembilan belas udah up.

Selamat membaca!!!!

Jangan lupa Vote dan comment Y'all. Love yaa. ❤️😘

***

Aku menggigit bibirku.

Menggoyang-goyangkan kakiku. Lalu melirik ke arah Geralt yang sedang berkutat dengan tabletnya, kemudian mengalihkan pandangku lago ke luar jendela mobil. Begitu terus hingga tiba-tiba Geralt berkata,

"Katakan Jovie." Kata Geralt

Masih dengan menggigit bibirku, aku mulai mula menggeser tubuhku menjadi menghadap Geralt.

"Semalam aku berbicara dengan Ethan," kataku kepada Geralt yang duduk di kursi, tepat sebelah kananku.

Sembari melihat tabletnya dengan sangat fokus, Geralt menjawab dengan tenang "aku tahu,"

"Lalu?"

"Lalu apa Jovie, kenapa memangnya kalau kamu berbicara dengan Ethan?"

Aku menghembuskan nafasku sebelum menjawab pertanyaanya "Aku tidak mengira semua akan berfikir seperti itu,"

Masih dengan melihat tabletnya Geralt kembali menjawabku lagi "seperti apa?"

"Seperti, aku sebagai calon istri kamu," kali ini aku menarik nafasku kuat.

Geralt mendongak, mengalihkan pandangannya dari tablet yang sedari tadi ia lihat, kemudian menoleh ke arahku.

Sekat antara supir dan kami kembali naik, Geralt memencet tombol itu lagi. Entah mengapa Geralt sangat tidak mau supirnya mendengar pembicaraan kami, sedari kemarin. Padahal, pembicaraanku dengan Geralt sama sekali tidak penting untuk di ketahui orang lain.

Geralt menghembuskan nafasnya.

"Kamu sudah menjelaskan kepada paman kamu, kalau aku bukan calon istri kamu?" Tanya aku

"Sudah, semalam." Kata Geralt.

"Apa paman kamu marah?"

"Iya,"

"Kenapa?"

"Karena aku tidak mengatakan apapun kepada keluarga besar kalau aku akan menikah. Tapi semalam sudah aku luruskan,"

Aku mengkerutkan keningku "mereka tidak tahu kamu akan menikah?"

Geralt tidak menjawab. Ia hanya berdeham kemudian mengalihkan pandangnya ke arah depan.

"Perjanjian itu. Wasiat kakekku. Apa itu hanya bualan semata?"

"Tidak tentu saja."

"Tapi kenapa mereka semua tidak tahu, Geralt? Ethan, paman kamu. Bahkan mungkin kedua orang tua kamu juga tidak tahu. Aku tidak mengerti Geralt,"

"The agreement is indeed. Its just, Perjanjian itu di buat oleh Baltazhar hanya dengan aku. Tidak dengan keluargaku,"

Aku menatapnya serius. Entah apakah aku harus percaya atau tidak dengan semua perkataannya, semuanya membingungkan dan terasa, aneh.

"Lalu paman kamu? Kamu sudah bilang kalau kamu akan menikah dengan Mitha?"

Geralt mengangguk "sudah,"

"Dan mereka percaya? Kamu dengan Mitha, Bukan aku dengan kamu?" Tanyaku

"Tidak," kata Geralt.

Aku menghembuskan nafasku, memutar dudukku agar menghadap ke arah depan lagi, kemudan menundukan kepalaku sembari memainkan jemariku "aku benar-bebar minta maaf. Seharusnya kemarin aku tidak naik ke mobil kamu sembarangan,"

MalfeliĉaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang