"gak lucu Geralt!"
Geralt menuangkan wine di gelasnya, selagi aku berkacak pinggang ke arahnya yang sedang duduk di kursi bar penthousenya.
Persetan dengannya yang baru saja datang ke dalam penthousenya.
Geralt tertawa. Seakan-akan ia memang sudah mengira jika aku akan berteriak tidak setuju ke arahnya "Its nice to see you back in my apartmennt, Jovie," kata Geralt.
"Maksud kamu ngirim semua bodyguard itu ke kantor aku apa?"
"Terimakasih kembali," kata Geralt, tidak menjawab pertanyaanku.
Aku berdecak. Masih sambil berkacak pinggang, aku melihatnya yang sedang meminum winenya
"Aku hanya ingin memastikan kamu aman," kata Geralt.
"Tidak ada yang mau membunuh aku Geralt. Aku bukan anak raja!"
Geralt tertawa lagi "aku hanya memastikan, kalau tidak akan ada orang yang berani mengganggu kamu,"
"Mengganggu aku itu maksudnya seperti apa?"
"Mengolok-olok kamu, membicarakan hal jelek tentang kamu, atau menghujat kamu. Aku serius dengan apa yang aku katakan. Aku akan menghancurkan keluarganya," katanya enteng.
Aku menghembuskan nafasku panjang "You're insane,"
"I am" katanya sembari tersenyum
"This is too much, Geralt. Kamu tetap bisa melakukan hal itu, tanpa harus menyuruh semua body guard kamu untuk berjaga di kantor aku," kataku mulai melunak, menimbang jika yang di lakukannya ini, semata-mata untuk aku.
"Believe me, i'ts worth it. Dan juga, Bara akan membantu aku, untuk menjaga kamu agar tidak bertemu dengan Rahardjo,"
Aku menaikan sebelah alisku "kamu serius mau ngebahas itu?"
"Aku selalu serius, jika menyangkut kamu,"
"Di samping dia sebagai dokter aku, He's my friends, for god sake!"
"No he's not,"
Aku memundurkan kepalaku dengan alis berkerut "what is this Geralt?"
"This is us,"
"Apa? Kamu yang menentukan siapa teman-teman aku, kamu yang menentukan hidup aku?"
Geralt menghembuskan nafasnya "Aku hanya takut kamu kenapa-kenapa,"
"Aku sudah hidup selama dua puluh lima tahun, dan aku baik-baik saja," kataku benar-benar berusaha keras untuk tidak menjerit
Geralt berdiri dari kursinya, kemudian ia berjalan mendekat menghampiriku. "It's just, tidak tahu kenapa, aku terus mengkhawatirkan kamu,"
"I'm fine!"
Geralt membelai pipikiu sayang "..."
Aku memejamkan mataku, menikmati sentuhannya yang hangat.
"Apakah kalau aku melakukan hal yang sama kepada kamu. Kamu akan terima begitu saja?"
"Hmm?"
"Menuntut kamu untuk menurut kepada aku. Seperti yang selalu kamu lakukan kepada aku,"
"Misalnya?"
"Aku meminta kamu untuk membatalkan pertunangan kamu dengan Mitha. Apa kamu akan melakukannya?"
Geralt tersenyum. Tangannya yang semula berada di pipiku, perlahan-lahan turun menyentuh leherku, kemudian menyentuh bahuku, dan terus turun ke pinggangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malfeliĉa
Romance(COMPLETED) . . Lucu. Takdir seakan sengaja menaruhku -yang tidak ada apa-apanya sama sekali, di tengah-tengah orang-orang super sempurna, seperti keluargaku yang lainnya. Dan membuat serangkaian kejadian yang membuatku semakin merasa tidak di butuh...