33.

65.9K 5.9K 66
                                    

***

Ini tidak bagus.

Aku tahu, semua ini tidak akan terjadi jika aku tidak ikut menyalakan api di tengah-tengah bara yang hampir sulut tadi.

Aku juga tahu, kalau aku mulai tertarik drngan Geralt. Dan aku rasa semua orang juga dapat melihatnya.

Dan dari semua hal itu. aku juga tahu kalau itu salah. Salah besar karena Geralt adalah calon suami Mitha.

Tapi disini, yang membuatku sangat bingung adalah, bagaimana bisa Geralt dan Mitha tampak sangat biasa-biasa saja, setelah kejadian tadi?

Seolah, memang tidak terjadi apa-apa, di antara aku dengan calon suaminya itu.

Mereka bahkan cenderung terlihat santai ketika mendiskusikan menu yang akan mereka pesan.

Mitha dengan gaya santainya yang tengah membaca menu yang ia letakan di atas meja, serta Geralt yang tengah merekomendasikan makanan favoritnya.

Yang padahal, demi tuhan beberapa menit yang lalu laki-laki itu baru saja tertangkap basah sedang menciumku di hadapan calon istrinya sendiri.

Apakah Mitha sedang berlagak baik-baik saja, padahal sebetulnya tidak? Seperti yang sering ku temukan di beberapa kasus selingkuh yang di alami oleh temanku.

Atau, apakah kejadian tadi hanya terjadi di kepalaku saja?

Aku menggeleng samar. Tidak. Sentuhannya bahkan masih terasa di tubuhku. Rasa panasnya, harum tubuhnya. Bahkan rasa maskulin dari bibirnya juga masih terasa jika aku mengulum bibirku sendiri.

"Jadi kak?" Tanya Mitha.

Jadi?

Aku melirik ke arah Geralt kemudian beralih kepada Oma, yang juga sedang melihatku. Apakah Mitha meminta penjelasan atas kejadian tadi tepat di depan Oma?

"jadi apa?" Tanyaku sedikit was-was.

"Mau pesan apa? Aku dan Geralt mau ravioli, sedangkan Oma ingin memakan Salmon bakar. Ka Jovie mau pesan apa?" Tanya Mitha santai, kemudian tersenyum.

Oh. Makanan. Aku kira Mitha sudah hilang akal karena memintaku menjelaskan kejadian tadi kepada Oma yang seratus persena aku yakin akan murka.

Tunggu...

Mitha barusan bilang apa?

Aku mengkerutkan keningku sangat bingung. Benar bukan? Mitha sama sekali tidak tampak seperti sedang berlagak baik-baik saja.

Aku akan langsung tahu jika dia memang sedang  pura-pura baik-baik saja. Aku yakin. Ia memang  benar baik-baik saja.

Keadaan apa ini? Kenapa semua menjadi terasa membingungkan?

"Apa sangat lama untuk memutuskan, Jovie?" Tanya Geralt tanpa melihat ke arahku.

Setelah mendengar suaranya. Aku malah semakin tidak mengerti. Apa dia sudah menjelaskan keadaan tadi kepada Mitha? Sehingga Mitha tampak biasa saja?

Kalau iya. Apa yang Geralt katakan?

"Jovie?" Tegur Oma.

Aku menoleh ke arah Oma secara impulsif, ketika suaranya terdengar memanggil namaku.

"Aku..." kataku tak tuntas

"Pesan apa?" Tanya Oma lagi.

Pada saat itu, ponselku berdering dan ketika ku lihat, nama Serena tertera di sana. Oh, aku bahkan sampai lupa, jika sedari tadi aku sudah di tunggu Serena di kantor.

"Aku tidak makan Oma," kemudian aku melihat jam di pergelangan tanganku "seperti kata aku tadi. Aku harus balik ke kantor lagi, oma,"

"Jam tujuh malam?" Bukan Oma yang menjawab. Melainkan suara Geralt yang terdengar.

MalfeliĉaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang