56.

76.5K 6K 208
                                    

Hoplaaaa....
Gak jadi jam delapan ding aku upnyam wkwkwk.

Sekarang aja upnya, soalnya ntar malem aku mau marathon drama wkwkwk. 😁✌️

Happy reading guys jagan lupa buat Vote👇👇

***

Pintu kamarku diketuk.

Aku melihat ponselku, dan jam menunjukan angka sebelas sekarang. Siapa yang mengetuk pintu kamarku malam-malam?

"Ya, sebentar," kataku kemudian segera memakai jubah tidur ku. Karena aku hanya sedang memakai kaus dalam, dan celana pendek.

Aku membuka pintu, dan langsung menemukan Geralt di sana. Aku sedikit terkejut, karena sejujurnya aku sedang merenung, dan berharap paling tidak malam ini aku tidak bertemu dengannya.

Entah bagaimana pemikiran tadi siang terus saja berputar di kepalaku. Cantik dan pintar...

Aku menghembuskan nafasku panjang. Bahkan memikirkannya saja bisa membuat moodku terasa tidak enak.

"Hai," katanya.

Dan tanpa bertanya atau menunggu persetujuan dariku, ia langsung masuk ke dalam kamarku.

"Tolong tutup pintunya, Jovie," perintahnya.

Aku memutar badanku menjadi menghadapnya sembari berkacak pinggang "bukannya kamu punya kamar sendiri?"

Geralt mengedikan bahunya "ini rumah aku. Dan basicly, ini adalah kamarku," katanya menyebalkan

Aku menghembuskan nafasku lagi "Fine. Aku tidur di ruang tamu," kataku, kemudian segera membalikan badanku untuk pergi ke ruang tamu.

Geralt dengan cepat menghampiriku, kemudian menutup pintunya dan menguncinya.

"Apa yang kamu lakukan?" Pekikku

"Berencana tidur dengan kamu," kata Geralt kelewat santai

"Apa kamu sudah gila? Mama kamu ada di sini juga kalau kamu perlu aku ingatkan,"

"Did i do something wrong?" Tanya Geralt, yang sama sekali tidak menjawab pertanyaanku.

"What is wrong with you?" Tanyaku tak kalah membuatnya juga bingung.

"Tadi pagi kamu masih baik-baik saja. Tapi kenapa sekarang kamu tiba-tiba jadi dingin?" Tanya Geralt sembari memegan bahu kiriku.

Aku menyingkir "aku mau tidur," kataku.

Ya tuhan! Apa barusan aku baru saja merajuk? Apa-apaan Jovie? Aku merajuk? Kepada Geralt?

Aku pasti sudah gila!

"Jovelyn," panggil Geralt.

Aku memejamkan mataku frustasi. Kepalaku rasanya mau pecah karena memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Aku sangat bingung,

Apa Geralt masih main-main dengan aku?

Apa aku salah membatalkan operasi aku?

Apa mempercayainya adalah keputusan yang salah?

"bisa tidak untuk satu malam saja kamu tidak menggangku aku?" Kataku sembari menatap matanya serius

Geralt sempat tertegun untuk beberapa saat namun setelahnya iamengkerutkan keningnya "aku mengganggu kamu?"

"Iya,"

"Sebenarnya apa yang tadi kamu bicarakan dengan Mario?"

"..." Aku terdiam. Tidak bisa menjawab Geralt, karena tidak mau berbohong lagi.

MalfeliĉaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang